



Israel Longgarkan Blokade, Izinkan Bantuan Makanan Masuk Gaza di Tengah Ancaman Kelaparan
Setelah lebih dari dua bulan menerapkan blokade total, Israel akhirnya melonggarkan kebijakan dengan mengizinkan masuknya sebagian bantuan makanan ke Jalur Gaza. Kebijakan ini diumumkan pada Minggu (18/5) oleh Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Ini dilakukan di tengah meningkatnya tekanan internasional dan peringatan keras atas krisis kelaparan yang melanda wilayah tersebut.
“Israel akan mengizinkan masuknya sejumlah makanan dasar bagi penduduk untuk memastikan bahwa krisis kelaparan tidak berkembang di Jalur Gaza,” kata Kantor Perdana Menteri melalui pernyataan resminya. Israel juga menegaskan akan mengambil langkah-langkah untuk mencegah bantuan ini disalahgunakan oleh Hamas.
Langkah ini datang di saat badan-badan PBB terus memperingatkan kelangkaan akut makanan, air bersih, bahan bakar, dan obat-obatan di Gaza. Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan Gaza dirundung kelaparan. “Dua juta orang kelaparan sementara banyak makanan diblokir di perbatasan, hanya beberapa menit lagi,” katanya seperti dikutip dari AFP.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga menanggapi situasi tersebut. Menurutnya banyak orang kelaparan. “Kita akan mengurusnya,” katanya.
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot menyerukan agar bantuan kemanusiaan dimulai kembali. “Segera! besar-besaran, dan tanpa hambatan,” ucapnya.
Namun, keputusan untuk membuka akses bantuan tidak sepenuhnya disambut baik di dalam negeri Israel. Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menyebut langkah tersebut sebagai kompromi yang diperlukan. “Ini akan memungkinkan warga sipil untuk makan dan teman-teman kita di dunia untuk terus memberi kita perlindungan diplomatik,” ujarnya.
Sementara itu, krisis kemanusiaan di Gaza terus memburuk. Direktur rumah sakit lapangan Marwan al-Hams melaporkan bahwa sejak blokade diberlakukan, ada 57 anak telah meninggal akibat kelaparan. “Angka tersebut bisa terus bertambah karena persediaan terus menipis,” katanya.
Menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza, total korban jiwa sejak Israel melanjutkan serangan pada 18 Maret telah mencapai 3.193 orang. Sejak perang pecah Oktober lalu, lebih dari 53.000 orang dilaporkan tewas. Di tengah puing-puing dan tangisan anak-anak, kelaparan kini menjadi senjata sunyi yang terus merenggut nyawa.
Tag: #israel #longgarkan #blokade #izinkan #bantuan #makanan #masuk #gaza #tengah #ancaman #kelaparan