Israel Klaim Temukan Jenazah Pemimpin de Facto Hamas Muhammad Sinwar
Kompleks di Khan Younis hancur setelah dibom militer Israel. (The New York Post)
17:03
19 Mei 2025

Israel Klaim Temukan Jenazah Pemimpin de Facto Hamas Muhammad Sinwar

 – Israel mengklaim telah berhasil membunuh salah satu petinggi Hamas, Muhammad Sinwar. Klaim itu disampaikan usai adanya penemuan jenazah yang diindikasikan kuat merupakan Sinwar.

Jenazah pemimpin de facto Hamas itu ditemukan di reruntuhan kompleks sebuah terowongan di Khan Younis. Laporan di saluran Saudi Al-Hadath menyebut bahwa penemuan jenazah itu terjadi lima hari setelah pengeboman yang dilakukan oleh militer IDF.

’’Belum ada konfirmasi resmi, tetapi dari semua indikasi benar bahwa Muhammad Sinwar telah dieliminasi, ujar Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, dilansir dari Times of Israel.

Selain Sinwar, ditemukan pula 10 jenazah lainnya yang disebut menjadi ajudan. Termasuk Muhammed Shabaneh yang merupakan komandan Brigade Rafah.

Serangan militer Israel menargetkan rute terowongan yang ada di Rumah Sakit Eropa di Khan Younis. Manuver IDF dengan menghancurkan infrastruktur bawah tanah diyakini akan secara signifikan menurunkan kemampuan komandi dan kendali Hamas.

Tentara Zionis masih terus menjalankan operasi lebih intensif di sejumlah titik. Hal itu dilakukan seiring dengan belum adanya terobosan dalam proses negosiasi.

Awalnya, IDF tidak yakin bahwa Sinwar ada di kompleks bawah tanah selama serangan berlangsung. Tetapi, setelah meyakini bahwa tidak ada sandera di lokasi, militer IDF diberi lampu hijau oleh PM Israel Benjamin Netanyahu dan Menhan Israel Katz untuk melumpuhkan sistem kekuatan Hamas di terowongan.

Selama beberapa hari berikutnya, keyakinan IDF bahwa Sinwar berada di wilayah itu dan telah terbunuh semakin meningkat. IDF berkeyakinan bahwa tewasnya Sinwar diharapkan akan meningkatkan kemungkinan Hamas akan menyetujui gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.

Media di Gaza juga melaporkan bahwa Zakaria Sinwar, saudara dari mantan pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan pemimpin de facto Hamas Muhammad Sinwar terbunuh tadi malam. Zakaria tewas dalam sebuah serangan udara di Nuseirat di Jalur Gaza tengah.

Zakaria yang merupakan dosen di Universitas Islam di Gaza itu dilaporkan terbunuh bersama tiga anaknya di tenda pengungsian tempat mereka tinggal.

Di sisi lain, dilansir dari Ynet, Israel berencana untuk membagi Jalur Gaza menjadi tiga zona. Langkah itu merupakan bagian dari serangan militer yang semakin diperluas jika gencatan senjata dan negosiasi pembebasan sandera di Qatar tidak membuahkan hasil.

Laporan Sunday Times Inggris merilis penemuan sebuah peta pembagian tiga zona itu yang diberi nama “Tahap Tiga: Pendudukan Total Gaza”. Peta itu diduga dibocorkan oleh diplomat yang tengah diberi pengarahan terkait rencana tersebut.

Peta itu menunjukkan bahwa warga sipil terkonsentrasi di antara wilayah yang dijajah Israel di Gaza utara, tengah, dan selatan. Dalam laporan itu disebutkan bahwa nantinya warga sipil akan dilarang bergerak di antara zona tanpa izin. Pergerakan barang juga hanya diizinkan jika telah melalui pemeriksaan keamanan.

Hingga saat ini, IDF sendiri tidak mengonfirmasi atau membahan laporan Sunday Times itu. Laporan itu muncul pada saat kritis, sebab militer Zionis semakin menunjukkan kesiapan operasi intensifnya.

Dalam laporan terpisah dari Sky News Arabia (yang dibantah oleh pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya), Hamas dikatakan telah setuju untuk membebaskan setengah dari sandera yang masih hidup dan beberapa jenazah korban tewas dengan imbalan gencatan senjata selama dua bulan. 

Editor: Edy Pramana

Tag:  #israel #klaim #temukan #jenazah #pemimpin #facto #hamas #muhammad #sinwar

KOMENTAR