Negara-Negara Arab Desak FIFA dan UEFA Larang Israel Ikut Kompetisi karena Agresi di Gaza
Logo FIFA. FIFA diminta melarang Israel ikut dalam kompetisi sepak bola. 
10:30
9 Pebruari 2024

Negara-Negara Arab Desak FIFA dan UEFA Larang Israel Ikut Kompetisi karena Agresi di Gaza

– Federasi sepak bola dari belasan negara di Timur Tengah meminta Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) untuk melarang tim Israel ikut dalam kompetisi sepak bola.

Permintaan pelarangan itu diajukan dengan alasan bahwa Israel telah melancarkan serangan di Jalur Gaza.

Dikutip dari Russia Today yang mengutip Sky News, usulan pelarangan tersebut disampaikan secara tertulis lewat surat.

Dalam surat itu disebutkan bahwa Federasi Sepak Bola Asia Barat mendesak FIFA dan UEFA untuk membentuk sebuah “front persatuan”.

“Sebua front persatuan dalam mengucilkan Asosiasi Sepak Bola Israel dari aktivitas terkait dengan sepak bola hingga tindakan agresinya dihentikan,” demikian pernyataan dalam surat itu.

FIFA juga diminta untuk menujukkan sikap penolakan terhadap kejahatan di Palestina.

“Sikap tegas menolak kejahatan yang dilakukan di Palestina dan kejahatan perang dengan mengecam pembunuhan warga sipil tak berdosa, termasuk pemain, pelatih, wasit, dan ofisial, [dan] penghancuran infrastruktur sepak bola.

Hal tersebut ditanggapi negatif oleh Asosiasi Sepak Bola Israel yang menyebut surat usulan itu sebagai surat yang “tidak tahu malu”.

Asosiasi tersebut kemudian mendesak FIFA untuk menolak seruan pelarangan tim Israel dalam kompetisi Internasional.

“Saya percaya FIFA tidak akan melibatkan politik di dalam sepak bola,” Kata CEO Asosiasi Sepak Bola Israel Niv Goldstein kepada Sky News.

“Kami menolak pelibatan politik di dalam sepak pola dan terlibat dalam urusan politik dalam olahraga secara umum,” katanya menambahkan.

Kemudian, dia mengaku tengah menantikan adanya “perdamaian dunia”.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal UEFA Theodore Theodoridis berujar bahwa saat ini tidak ada pembahasan mengenai pelarangan tim Israel dalam kompetisi Eropa.

Dia juga membantah telah mengambil langkah khusus bagi Israel. Sebelumnya, UEFA memutuskan melarang semua tim Rusia sehubungan dengan konflik di Ukraina.

Theodoridis mengklaim persoalan Rusia-Ukraina dan Israel-Palestina adalah hal yang berbeda.

“Dua situasi yang berbeda di antara dua negara.”

FIFA hingga kini belum secara resmi menanggapi surat itu. Di sisi lain, FIFA menghadapi tudingan telah membuat keputusan bermotif politik.

Keputusan itu ialah keputusan pelarangan tim Rusia setelah ada konflik Rusia-Ukraina.

Perkembangan terkini perang di Gaza

Israel targetkan Rafah

Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 27.000 orang di Gaza.

Pada hari Kamis, Israel meningkatkan serangan udara ke Kota Rafah, Gaza bagian selatan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengaku telah memerintahkan pasukannya untuk mempersiapkan operasi militer di Rafah.

Sebelumnya, Netanyahu menolak mentah-mentah syarat gencatan senjata yang diajukan Hamas.

Dia tetap mengumumkan adanya rencana operasi militer di Rafah meski Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres telah memperingkan konsekuensinya.

Guterres menilai jika operasi militer benar-benar dilakukan Israel, hal itu akan memunculkan dampak buruk.

“Saya terutama cemas karena ada laporan bahwa militer Israel ingin memfokuskan hal selanjutnya di Rafah, di sana ada ribuan warga Palestina yang telah terjepit,” kata Guterres hari Rabu, (7/2/2024), dikutip dari Anadolu Agency.

Ucapan Guterres dilontarkan setelah Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada hari Senin, (5/2/2024), mengatakan target selanjutnya di Gaza ialah Rafah.

Gallant mengklaim Rafah sebagai “benteng terakhir” milik kelompok Hamas.

“Tindakan seperti itu akan memperburuk sesuatu yang sudah menjadi bencana kemanusiaan dengan dampak regional yang tidak terhitung,” kata Guterres mengungkapkan kecemasannya.

“Inilah saatnya untuk segera melakukan gencatan senjata dan pembebasan semua sandera tanpa syarat,” ujarnya menambahkan.

Dia menyebut situasi di Gaza kini menjadi “luka yang membusuk di dalam nurani kita” dan luka itu mengancam seluruh kawasan itu.

“Operasi militer Israel menyebabkan kehancuran dan kematian di Gaza dalam skala dan kecepatan yang tidak ada bandingannya sejak saya menjadi Sekretaris Jenderal,” kata Guterres.

Guterres turut mendukung solusi dua negara untuk mengatasi konflik antara Israel dan Palestina.

(Tribunnews/Febri)

Editor: Nanda Lusiana Saputri

Tag:  #negara #negara #arab #desak #fifa #uefa #larang #israel #ikut #kompetisi #karena #agresi #gaza

KOMENTAR