



Copenhill Denmark, Tempat Pengelolaan Sampah Dalam Gedung yang Sekaligus Jadi Lokasi Rekreasi dan Olahraga
— Saat kita mendengar nama TPA atau Tempat Pemrosesan Akhir sampah di Indonesia, identik dengan gunungan sampah kotor, berbau dan berbahaya di mana banyak orang enggan dan dilarang untuk berada di area TPA.
Sampah sudah memiliki stigma buruk bagi masyarakat Indonesia. Namun, bagaimana jika pengelolaan sampah di TPA menjadi sumber energi listrik untuk seluruh warga dan lokasi pengelolaan sampahnya menjadi tempat wisata?
Ternyata di Copenhagen, Denmark ada konsep TPA berupa gedung, bukan gunungan sampah seperti di Indoensia. Dan gedung tersebut dapat dikunjungi baik oleh warga Denmark maupun turis mancanegara sebagai tempat wisata.
Nama TPA ini adalah Copenhill, sebuah TPA berupa gedung tinggi yang jauh dari gambaran kotor, bau dan berbahaya.
Dilansir dari laman resmi Copenhill, Copenhill merupakan pusat olahraga di atas gedung tinggi di tengah perkotaan. Selain sebagai pusat olahraga dan rekreasi, di dalam gedung Copenhill yang tinggi juga terdapat area pengelolaan sampah untuk diubah menjadi energi listrik dan panas.
Mengenal Copenhill: Gedung Tinggi yang Jadi Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Denmark
Jika banyak gedung tinggi di Indonesia adalah gedung perkantoran, hotel dan apartemen. Di ibukota Denmark yakni Copenhagen terdapat gedung yang jadi pusat pembangkit listrik tenaga sampah yakni Copenhill.
Dilansir dari laman arquitecturaviva, gedung Copenhill merupakan salah satu gedung tertinggi di Copenhagen, Denmark. Gedung ini dibangun oleh arsitektur Denmark, Bjarke Ingels yang merupakan founder dan creative director dari Bjarke Ingel Group atau BIG.
Dalam wawancaranya melalui Wired UK, Bjarke menggambarkan Copenhill sebagai gunung buatan manusia. Di mana manusia dapat mendaki, melakukan olahraga favorit warga Denmark yakni ski, juga sekaligus tempat sampah diolah untuk menjadi tenaga listrik.
Sampah yang diolah merupakan sampah yang berasal 680.000 warga yang berada di daerah Copenhagen dan sekitarnya. Setiap hari menurut Jacob Simonsen, CEO of ARC yang menangani pengelolaan sampah di Copenhill, ada 250-350 truk per hari untuk mengangkut sampah.
Setelah sampah diangkut, akan dibawa ke area bunker untuk selanjutnya dibawa ke area perapian untuk dibakar. Selanjutnya energi panas yang dihasilkan saat proses pembakaran diarahkan menuju proses untuk menghasilkan energi listrik melalui turbin.
Gedung ini memadukan dua hal yang kontradiktif, tempat di mana sampah yang dibuang warga berkumpul dan diolah menjadi energi. Juga tempat di mana warga bisa berkumpul untuk berekreasi, berolahraga dan berwisata.
Apa Saja yang Bisa Dilakukan di Copenhill Denmark?
Di atas gunung, tepatnya di area rooftop gedung Copenhill, terdapat area terbuka yang dapat diakses untuk berolahraga.
Olahraga yang dapat dilakukan di rooftop Copenhil antara lain, Ski dan Snowboard. Ada juga olahraga yang jalurnya dari bawah gedung hingga rooftop yakni mendak atau hiking, lari atau running, hingga climbing atau panjat tebing.
Dilansir dari laman resmi Copenhill, selain berolahraga, kamu juga bisa ke Copenhill untuk berekreasi dan berwisata dengan menikmati pemandangan dari atas gedung juga menikmati kuliner di cafe dan restoran yang ada di dalam gedung.
Kamu bisa sewa peralatan ski dan juga sekolah ski di gedung Copenhill. Terdapat juga berbagai event olahraga seperti RUN365 yang merupakan Copenhill running and training community yang biasa terlaksana saat musim semi.
Adanya Copenhill menjadi bukti bahwa sampah bukan hal yang pantas diabaikan begitu saja. Dengan pengelolaan yang tepat dan infrastruktur yang inovatif, sampah bisa bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Denmark bisa membuktikan bahwa sampah bisa menjadi ekonomi sirkular yang membuka peluang wisata atau dikenal juga dengan istilah eco-tourism.
Kira-kira menurutmu apakah Indonesia bisa membuat inovasi sejenis?
Tag: #copenhill #denmark #tempat #pengelolaan #sampah #dalam #gedung #yang #sekaligus #jadi #lokasi #rekreasi #olahraga