Taiwan Salah Terjemahkan Peringatan ke Bahasa Inggris, Sebut China Luncurkan Rudal padahal Bukan
Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu diinterupsi saat konferensi pers, muncul pemberitahuan di ponselnya bahwa China meluncurkan rudal di langit Taiwan. Kesalahan terjemahan buat satu negara gaduh, China bukan melundurkan rudal, tetapi satelit. 
12:10
10 Januari 2024

Taiwan Salah Terjemahkan Peringatan ke Bahasa Inggris, Sebut China Luncurkan Rudal padahal Bukan

Kementerian Pertahanan Taiwan melakukan kesalahan penerjemahan dalam sebuah pemberitahuan ke dalam Bahasa Inggris.

Pada Selasa (9/1/2024), Kementerian Pertahanan Taiwan menyebut China meluncurkan rudal dan meminta masyarakat untuk waspada.

Peringatan bilingual dikirim ke ponsel warga, teks dalam Bahasa Inggris tertulis ada rudal melintasi langit Taiwan.

"Missile flyover Taiwan airspace, be aware," begitu bunyi peringatan tersebut, yang disiarkan juga di televisi nasional.

Kementerian Pertahanan kemudian mengeluarkan permintaan maaf kepada publik atas kesalahan terjemahan Bahasa Inggris itu.

Kementerian mengklarifikasi bahwa China meluncurkan roket yang membawa satelit, bukan rudal.

TV di Taipei menampilkan peringatan yang salah diterjemahkan. TV di Taipei menampilkan peringatan yang salah diterjemahkan. (Kyodo News)

Roket China itu terbang di atas Taiwan selatan pada ketinggian tinggi.

Media pemerintah China, CCTV, mengatakan negaranya meluncurkan satelit bernama Einstein dengan roket Long March 2C dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di Provinsi Sichuan.

CCTV mengatakan satelit memasuki orbit dan peluncurannya sukses.

Peringatan Taiwan muncul di tengah konferensi pers internasional yang dilakukan Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu.

Setelah memeriksa handphone-nya, Wu mengklarifikasi bahwa pengumuman itu adalah peluncuran satelit bukan rudal.

Ia mengatakan kepada wartawan untuk tidak khawatir dan melanjutkan konferensi pers.

“Kita harus tetap bertanggung jawab; kita harus tetap bersikap moderat untuk mencegah terjadinya konflik antara Taiwan dan Tiongkok,” katanya.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, yang berada di kota selatan Kaohsiung, juga mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir, menurut media setempat.

Taiwan akan segera menggelar pemilu

Paranoia Taiwan mungkin didasarkan pada pemilu yang akan digelar pada Sabtu (13/1/2024) mendatang.

China memandang pemilihan umum Taiwan sebagai pilihan antara perang dan perdamaian.

Latar Belakang

China memandang Taiwan, yang terletak sekitar 160 kilometer lepas pantai timurnya, sebagai provinsi "pemberontak" yang seharusnya berada di bawah kendalinya.

Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah China meningkatkan operasi militernya terhadap pulau yang dihuni oleh 23 juta orang itu.

Beijing bahkan mengirim kapal dan pesawat militer ke dekat Taiwan hampir setiap hari.

Beijing juga telah menerbangkan balon udara besar – yang dikhawatirkan digunakan untuk mata-mata – di dekat pulau itu meskipun ada protes dari Taiwan.

Pemerintah China telah berulang kali menyatakan kebenciannya terhadap calon utama dalam pemilihan presiden kali ini, yakni Wakil Presiden William Lai dari Partai Progresif Demokratik.

Beijing menyebut Lai sebagai "penghancur perdamaian" dan separatis.

Beijing lebih menyukai Kuomintang, atau Partai Nasionalis, yang lebih bersahabat dengan China, yang calon presidennya adalah Hou Yu-ih.

Selain William Lai dan Hou Yu-ih, kandidat ketiga berasal dari Partai Rakyat Taiwan yang lebih kecil, Ko Wen-je.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Editor: Sri Juliati

Tag:  #taiwan #salah #terjemahkan #peringatan #bahasa #inggris #sebut #china #luncurkan #rudal #padahal #bukan

KOMENTAR