Israel Mundur, Warga Lebanon Tunggu Hizbullah Bantu Perbaiki Rumah, Khiam Jadi Kuburan IDF
TENTARA LEBANON - Foto yang diunggah akun X @LebarmyOfficial tanggal 9 Februari 2025 memperlihatkan pengerahan tentara Lebanon di kota-kota di Lebanon selatan. Warga Lebanon menanti bantuan Hizbullah untuk memperbaiki rumah. 
18:30
18 Februari 2025

Israel Mundur, Warga Lebanon Tunggu Hizbullah Bantu Perbaiki Rumah, Khiam Jadi Kuburan IDF

– Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mulai menarik diri dari Lebanon selatan pada hari ini, Selasa, (18/2/2025).

Penarikan itu merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah yang ditengahi oleh Amerika Serikat (AS).

IDF awalnya diharuskan angkat kaki dari Lebanon 26 Januari lalu, tetapi tenggat waktunya kemudian diperpanjang hingga 18 Februari.

Times of Israel melaporkan saat ini warga sipil di Lebanon selatan sedang menanti uluran tangan Hizbullah untuk membantu mereka memperbaiki rumah.

Perang antara Israel dan Hizbullah menimbulkan kerusakan di kota-kota yang berada di perbatasan Israel-Lebanon.

Salah satu kota itu adalah Khiam. Di sana ada pemukiman yang menjadi puing-puing. Di samping itu, ada grafiti buatan IDF yang mengotori tembok-tembok rumah.

Senin kemarin para pekerja membersihkan puing-puing bangunan. Warga sempat mengunjungi rumah mereka pada siang, tetapi pergi sebelum malam karena tidak ada aliran listrik di sana.

Perusahaan listrik Lebanon mendirikan tiang-tiang listrik baru karena infrastruktur kelistrikan di sana rusak parah.

LEBANON SELATAN - Foto yang diambil dari The Times of Israel tanggal 11 Februari 2025 memperlihatkan tiga tentara Israel beroperasi di Lebanon selatan, 20 November 2025. LEBANON SELATAN - Foto yang diambil dari The Times of Israel tanggal 11 Februari 2025 memperlihatkan tiga tentara Israel beroperasi di Lebanon selatan, 20 November 2025. (The Times of Israel/Emmanuel Fabian)

Meski mulai menarik diri, IDF masih menempatkan sejumlah personel di lima tempat strategis di dekat perbatasan. IDF mengaku akan lama berada di sana atau setidaknya hingga Hizbullah menarik diri sepenuhnya ke luar area Sungai Litani.

Salah satu tempat itu adalah Bukit Hamamis di Khiam bagian selatan. Senin kemarin tentara Israel mengerahkan buldoser untuk membuat perbentengan di sana.

Pada tembok-tembok bangunan di Khiam terdapat grafiti yang berbahasa Arab.

“Di Khiam setiap orang mati syahid,” demikian salah satu grafiti.

Grafiti lain terbaca, “Khiam jadi kuburan Golani.” Golani yang dimaksud di sini adalah Brigade Golani Israel.

Kepada wartawan, seorang wanita Lebanon menunjukkan lambang bintang David di tembok apartemennya. Lambang itu dibuat dengan semprotan cat merah.

Sementara itu, warga lainnya yang bernama Sabah Abdullah (66) mengunjungi rumah rusaknya setiap hari. Dia menunggu pakar bangunan dari Hizbullah untuk mengganti rugi kerusakan rumahnya akibat perang.

Menurutnya, lembaga Hizbullah yang bernama Jihad Al Binaa telah membayar Abdullah sebesar sekitar $12.000 atau Rp195 juta. Rinciannya adalah $8.000 untuk ganti rugi atas perabotan yang hilang dan $4.000 untuk biaya sewa selama setahun.

Abdullah mengatakan sejak perang meletus dia menyewa rumah di Marakaba. Dia menghabiskan sebagian besar tabungannya dan menjual beberapa perhiasannya.

Kini dia sedang menunggu pakar dari pemerintah untuk mengunjunginya dan memperkirakan total kerugian yang dideritanya. Dia akan diberi uang untuk membangun kembali rumah dua lantai yang ditinggalinya bersama saudaranya.

“Kerusakan bisa diganti rugi, tetapi hilangnya nyawa tidak bisa digantikan,” ujarnya.

Ketika pertama kali pulang setelah gencatan diberlakukan, Abdullah mendapati bahwa kue dan cokelat di tokonya telah dimakan oleh kucing dan anjing yang kelaparan. Pintunya telah rusak.

Dia sedih karena rumahnya hancur, tetapi bersyukur karena tidak ada satu pun kerabatnya yang terluka karena perang.

“Saya akan membangun kembali rumah saya, tetapi masa depannya masih kabur. Kami tinggal dekat dengan perbatasan,” katanya untuk menyinggung perang yang terulang kembali antara Israel dan Hizbullah.

Hizbullah mulai melancarkan serangan ke Israel setelah perang di Gaza meletus tanggal 7 Oktober 2023. Menurut Hizbullah, serangan itu adalah bentuk dukungan kepada Gaza.

Hizbullah dan Israel saling menyerang hampir tiap hari hingga gencatan senjata diberlakukan bulan November tahun kemarin.

(*)

Editor: Nuryanti

Tag:  #israel #mundur #warga #lebanon #tunggu #hizbullah #bantu #perbaiki #rumah #khiam #jadi #kuburan

KOMENTAR