



Netanyahu Disebut Menghindari Kesepakatan Gencatan Senjata Tahap 2, Ingin Lanjutkan Perang di Gaza
Pejabat yang tak ingin disebutkan namanya itu merasa geram dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara Benjamin Netanyahu pada minggu lalu.
Perlu diketahui, seorang juru bicara Netanyahu mengatakan bahwa Israel saat ini tidak sedang melakukan negosiasi mengenai fase kedua dari kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.
Pejabat senior itu kemudian menegaskan bahwa hal ini merupakan pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata.
"Setiap kali Anda berpikir tidak mungkin untuk merendahkan diri lebih rendah lagi... ternyata itu mungkin, dan masih jauh lebih rendah lagi orang-orang ini bersedia merendahkan diri untuk mencapai tujuan politik dengan mengorbankan nyawa para sandera," kata pejabat tersebut kepada Ynet.
Perjanjian gencatan senjata tiga tahap, yang dicapai bulan lalu, menghentikan sekitar 15 bulan pertempuran di Gaza.
Pelaksanaan seluruh rencana ini mengharuskan Hamas membebaskan semua sanderanya, sementara Israel membebaskan ribuan tahanan keamanan Palestina.
Hanya 33 sandera yang dijadwalkan akan dibebaskan oleh Hamas secara bertahap selama enam minggu tahap pertama.
Tuduhan tersebut juga diperkuat dengan adanya tekanan dari sayap kanan koalisi Netanyahu untuk melanjutkan perang melawan Hamas hingga dihancurkan.
Pejabat itu mengklaim jika Israel mengubah pendekatannya dan segera terlibat secara intensif dalam negosiasi mengenai fase kedua kesepakatan, tidak cukup waktu tersisa untuk menyelesaikan pembicaraan tersebut pada akhir fase pertama pada tanggal 2 Maret.
Meskipun demikian, ketentuan perjanjian tersebut memperbolehkan tahap pertama berlanjut tanpa batas waktu asalkan kedua belah pihak tetap berada di meja perundingan dengan itikad baik.
"Netanyahu berhati-hati untuk segera menyangkal bahwa negosiasi semacam itu sedang berlangsung."
"Namun, ia tidak menyalahkan Hamas karena jika ia menyalahkannya, itu akan menunjukkan bahwa Israel tertarik untuk mengadakan negosiasi mengenai tahap kedua sejak awal," ungkapnya.
Pembicaraan Harus Dilanjutkan
Sementara itu, utusan Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah, Steve Witkoff mengatakan bahwa pembicaraan tentang fasek keuda kesepakatan gencatan senjata akan dilanjutkan minggu ini.
Witkoff mengatakan kepada Fox News bahwa dirinya telah menelepon Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani dan direktur intelijen Mesir.
Dalam panggilan telepon tersebut, Witkoff mengaku memiliki panggilan "yang sangat produktif dan konstruktif".
Witkoff mengatakan mereka berbicara tentang urutan fase kedua dan menetapkan posisi di kedua belah pihak.
"Sehingga kita dapat memahami di mana kita berada saat ini," kata Witkoff.
Utusan AS itu kemudian mengatakan kedua belah pihak tengah menentukan lokasi pembicaraan untuk membahas fase kedua gencatan senjata.
"Kita dapat mengetahui bagaimana kita mencapai akhir fase kedua dengan sukses," ungkapnya. (*)
Tag: #netanyahu #disebut #menghindari #kesepakatan #gencatan #senjata #tahap #ingin #lanjutkan #perang #gaza