



Sedihnya Wanita di China saat Tahu Anjingnya Kabur dari Penitipan, Mati Ditabrak dan Dimakan Orang
Namun anjing itu kemudian mati ditabrak mobil dan dimasak oleh pekerja jalan raya, South China Morning Post melaporkan.
Saat perayaan Tahun Baru Imlek lalu, seorang wanita yang akan berlibur di Maladewa, menitipkan anjingnya bernama Yi Yi, di Pusat Penitipan Hewan Peliharaan Little Tail di Shenzhen, China selatan.
Tepatnya pada tanggal 29 Januari 2025, Yi Yi yang berusia 4 tahun, terkejut mendengar suara kembang api.
Ia pun kabur dari tempat penampungan itu dan menghilang.
Pusat penampungan itu memfasilitasi hewan-hewan untuk bermain outdoor di area rumput yang berpagar.
Pemilik Yi Yi juga sudah mengizinkan penampungan untuk mengeluarkan anjingnya dari kandang sebentar untuk bermain.
Setelah tahu Yi Yi menghilang, pemiliknya menawarkan uang 50 ribu yuan atau sekitar Rp 112 juta bagi siapapun yang bisa menemukannya.
Pemiliknya berkata Yi Yi sudah seperti keluarga baginya.
Di hari yang sama, setelah upaya pencarian, diketahui bahwa Yi Yi kabur ke jalan rata Shenzhen, di mana ia tertabrak mobil dan ditinggalkan di pinggir jalan.
Kamera CCTV menunjukkan ada dua petugas jalan raya yang membawa anjing itu ke dapur perusahaan.
Di sana, anjing itu dimasak dan dagingnya dibagikan ke 8 karyawan.
Di media sosial, pemilik Yi Yi berkata:
"Yi Yi tertabrak mobil saat mencoba kembali ke rumah. Maafkan aku tidak bisa melindungimu Yi Yi. Aku akan selalu mengingatmu."
Menurut media China daratan, The Paper, baik perusahaan jalan raya maupun polisi lalu lintas membenarkan bahwa dua petugas jalan raya itu mengambil jasad anjing itu dan kemudian mengkonsumsinya.
Perwakilan dari perusahaan jalan raya menyatakan bahwa saat dua petugas itu menemukan anjing itu, anjing itu sudah mati.
“Kedua pekerja tersebut mematuhi peraturan dengan mengambil foto di lokasi dan mengunggahnya ke sistem perusahaan," jelas perusahaan tersebut.
“Mereka berasumsi bahwa anjing itu adalah anjing liar dan, karena anjing itu sudah mati, mereka memutuskan untuk menanganinya secara pribadi.”
Perusahaan jalan raya tersebut menyatakan penyesalannya atas insiden tersebut dan berjanji akan mengambil tindakan tegas terhadap karyawan yang terlibat.
Manajer pusat penitipan hewan peliharaan mengatakan bahwa mereka bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan dan menerima tanggung jawab penuh.
Fu Jian, direktur Firma Hukum Henan Zejin, menyatakan bahwa pusat penitipan hewan harus memberikan kompensasi kepada pemilik hewan atas kerugian finansial dan tekanan emosional yang dideritanya.
Ia menambahkan bahwa pekerja jalan raya tersebut memperlakukan anjing tersebut dengan buruk dan melanggar hak milik pemiliknya, sehingga mereka juga harus membayar ganti rugi.
Pada tanggal 8 Februari, pemilik anjing tersebut memperbarui unggahan media sosialnya.
Ia menyatakan bahwa kafetaria perusahaan jalan raya dan karyawan yang terlibat, telah melanggar undang-undang keamanan pangan dan sedang diselidiki.
Ia mengumumkan rencana untuk menuntut mereka dan akan menyumbangkan semua ganti rugi yang diterima.
Insiden tersebut viral dan menghebohkan warganet Tiongkok.
Laporan terkait insiden ini telah ditonton sebanyak 65 juta kali, menurut SCMP.
Seorang netizen berkomentar: "Hanya membaca kata-kata pemiliknya saja sudah membuat saya menangis. Saya mendukungnya dalam membela hak-haknya dan Yi Yi. Saya berharap Yi Yi menemukan kebahagiaan di surga."
Yang lain menulis: "Bahkan seekor anjing liar pun harus dikubur dengan bermartabat. Bagaimana mungkin ada orang yang begitu tidak berperasaan hingga memakannya?"
Shenzhen melarang konsumsi kucing dan anjing pada tahun 2020, menjadikannya salah satu kota daratan pertama yang melarang praktik tersebut.
Mereka yang melanggar hukum dapat menghadapi denda hingga 10 kali lipat dari nilai hewan tersebut.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Tag: #sedihnya #wanita #china #saat #tahu #anjingnya #kabur #dari #penitipan #mati #ditabrak #dimakan #orang