Di Tengah Krisis Iklim, Korea Selatan Mengalami Peningkatan Kecelakaan Kapal Penangkap Ikan
Kecelakaan kapal penangkap ikan di provinsi Jeolla Utara pada Kamis (13/2). (Yonhap)
13:18
15 Februari 2025

Di Tengah Krisis Iklim, Korea Selatan Mengalami Peningkatan Kecelakaan Kapal Penangkap Ikan

–Para ahli mengatakan serangkaian kecelakaan kapal penangkap ikan baru-baru ini di Korea Selatan, sebagian besar disebabkan memburuknya kondisi cuaca dan menurunnya stok ikan. Itu karena krisis iklim.

Menurut kementerian terkait jumlah kematian dan orang hilang karena kecelakaan kapal penangkap ikan, meningkat sebesar 52 persen dari 78 pada 2023 menjadi 119 pada tahun lalu. Pada sepekan terakhir, Korea Selatan mengalami beberapa kecelakaan laut, seperti yang dikutip dari Korea Times.

Sebuah kebakaran terjadi di sebuah kapal penangkap ikan di lepas pantai Pulau Wangdeung di Distrik Buan, Provinsi Jeolla Utara, Kamis (13/2). Tujuh dari 12 awak kapal hilang dalam insiden tersebut dan pencarian mereka masih berlangsung.

Pada Rabu (12/2), dua orang tewas dan tiga lainnya hilang setelah sebuah kapal nelayan terbalik di lepas pantai Seogwipo, Pulau Jeju.  Lima orang tewas, dan lima orang hilang ketika sebuah kapal nelayan tenggelam dalam kecelakaan lain di lepas pantai Pulau Geomundo di Yeosu, Provinsi Jeolla Selatan pada (9/2).

Pakar ilmu perikanan dan cuaca menunjukkan, perubahan kondisi cuaca maritim sebagai penyebab utama kecelakaan beruntun tersebut. Peringatan badai laut khusus dikeluarkan di Korea tahun lalu selama 225 hari, naik 7,7 persen dari 2023.

Angka ini meningkat lebih dari dua kali lipat dari 20 tahun yang lalu, yang mencerminkan meningkatnya risiko kecelakaan akibat angin kencang dan gelombang tinggi. Mereka juga mencatat, bahwa penangkapan ikan yang berlebihan oleh nelayan di tengah menurunnya stok ikan dan perubahan kondisi cuaca, akibat perubahan iklim juga berperan dalam meningkatnya jumlah kecelakaan.

Beberapa ikan, seperti ikan ekor rambut, yang secara tradisional ditangkap di dekat garis Pantai Korea, menjadi langka karena perubahan suhu air laut. Menurut Penjaga Pantai Korea, fenomena seperti itu telah membuat para nelayan mengambil resiko untuk menangkap ikan bahkan dalam kondisi cuaca yang memburuk.

Penjaga Pantai Korea mengumumkan periode Peningkatan Batas Khusus untuk Keselamatan Maritim, hingga 15 Maret sekaligus memperkuat langkah-langkah keselamatan maritim. Penjaga Pantai berencana untuk mengerahkan semua kapal, dan peralatan polisi maritim di daerah-daerah di mana kecelakaan mungkin terjadi, untuk mempersiapkan keadaan darurat. Mereka juga akan mengerahkan kapal patroli dan tim penyelamat dalam mode pengiriman darurat 24 jam.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #tengah #krisis #iklim #korea #selatan #mengalami #peningkatan #kecelakaan #kapal #penangkap #ikan

KOMENTAR