5 Bukit Lokasi Pasukan Israel di Lebanon Selatan, Cegat Hizbullah Jika Perang Kembali Pecah di Gaza
MENYUSURI BUKIT - Tangkap Layar dari LCBI, Jumat (14/2/2025) menunjukkan pasukan infanteri Israel menyusuri kontur berbukit di perbatasan Lebanon. IDF memperpanjang kehadiran mereka di Lebanon Selatan dalam invasi darat melawan milisi Hizbullah. 
18:40
14 Februari 2025

5 Bukit Lokasi Pasukan Israel di Lebanon Selatan, Cegat Hizbullah Jika Perang Kembali Pecah di Gaza

Israel dilaporkan terus membujuk Amerika Serikat (AS) untuk mempertimbangkan kembali penolakan atas permintaan Tel Aviv untuk memperpanjang kehadiran militer Israel (IDF) di Lebanon.

Menurut sumber-sumber Israel, sebelumnya AS telah menegaskan kalau tentara Israel harus mundur paling lambat tanggal 18 Februari.

Media Lebanon, LBCI melansir bujukan Israel ke AS itu berhasil menghasilkan kompromi kalau IDF akan tetap ditempatkan di lima lokasi utama di Lebanon selatan.

Kompromi ini terjadi hasil negosiasi pihak Israel dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio di Tel Aviv.

"Sebuah unit militer Israel telah mulai mempersiapkan lima lokasi militer di Lebanon Selatan, dengan mengklaim bahwa lokasi-lokasi tersebut merupakan bagian dari sebuah perjanjian dengan Amerika Serikat," kata LBCI, dikutip Jumat (14/2/2025). 

"Pengaturan ini dilaporkan dicapai sebagai sebuah kompromi setelah Washington menolak permintaan Israel untuk memperpanjang masa tinggalnya di Lebanon setelah tanggal 18 Februari," tambah laporan tersebut.

Penetapan kelima lokasi bagi Pasukan Israel di Lebanon Selatan ini telah dikonfirmasi.

"Kelima lokasi tersebut akan berlokasi di antara Garis Biru dan kota-kota Israel utara, dengan perhatian khusus diberikan kepada wilayah-wilayah yang berseberangan dengan desa-desa Lebanon di Metula dan Manara," tulis laporan tersebut.  

LBCI melaporkan bukit-bukit tersebut adalah:

- Bukit Aaziyyeh: Terletak 2 km dari perbatasan dekat Deir Seryan. Bukit ini menghadap ke Sungai Litani dari Mahmoudiyeh dan menghadap ke sisi Lebanon.

- Bukit Al-Awaida: Terletak 1 km dari perbatasan antara Odaisseh dan Kfarkela, bukit ini adalah satu-satunya yang mengawasi pemukiman Israel di Metula dan pemukiman di dekatnya.

- Bukit Labbouneh: Hanya 300 meter dari perbatasan, kawasan hutan lebat ini membentang di sepanjang Aalma El Chaeb dan Naqoura. Menghadap ke wilayah Lebanon dan Palestina.

- Bukit El-Hamames: Ditemukan 1 km dari Garis Biru, di pinggiran Khiam, menghadap ke Metula dari utara.

- Jabal Blat: Terletak 1 km dari Garis Biru antara Ramyeh dan Marwahin, bukit ini menghadap kedua sisi sektor barat dan tengah.

Pasukan infanteri Israel menyusuri kontur berbukit di perbatasan Lebanon dalam invasi darat melawan milisi Hizbullah. MENYUSURI BUKIT - Pasukan infanteri Israel menyusuri kontur berbukit di perbatasan Lebanon. IDF melakukan invasi darat melawan milisi Hizbullah. (tangkap layar Amir Levy/Getty Images)

Waktu Penarikan Mundur Penuh Pasukan Belum Pasti

Perlu dicatat, penempatan pasukan Israel di lima bukit teritorial Lebanon Selatan itu dilaporkan hanya bersifat sementara.

Meski begitu, ada laporan-laporan berbeda mengenai kapan waktu penarikan penuh Israel dari wilayah-wilayah pendudukan lainnya di Lebanon Selatan. 

Beberapa sumber mengindikasikan penarikan akan terjadi pada tanggal 18 Februari, sementara yang lain memperkirakan akan terjadi pada tanggal 28 Februari.

Washington juga telah menegaskan kalau Angkatan Darat Lebanon melaksanakan perjanjian gencatan senjata dan sejauh ini telah mengerahkan pasukannya sesuai dengan ketentuan kesepakatan.  

Dorongan Israel untuk memperpanjang kehadiran militer tidak semata-mata terkait dengan tujuan militernya untuk menargetkan depot senjata Hizbullah, seperti yang diklaim dalam pernyataan resmi IDF

Menurut sumber-sumber yang mengetahui masalah ini, Tel Aviv ingin memperpanjang masa invasinya di Lebanon Selatan untuk bisa meyakinkan para pemukim Yahudi di Utara untuk mau kembali ke rumah-rumah mereka.

"Israel juga menggunakan permintaan ini sebagai daya ungkit di tengah meningkatnya pertentangan dari penduduk Israel utara, yang menolak rencana untuk kembali ke rumah mereka pada tanggal 1 Maret," kata laporan tersebut.

Ancaman protes dan demonstrasi dari para pemukim Yahudi di Utara sudah dilontarkan jika masalah keamanan tidak ditangani.  

Sementara itu, badan-badan keamanan Israel telah menurunkan pentingnya front Lebanon, menempatkannya pada posisi ketiga setelah Tepi Barat, Gaza, dan Suriah. 

Akan tetapi, militer Israel telah menyatakan bahwa mereka menunggu arahan politik mengenai jadwal penarikan pasukan dari Lebanon sambil melanjutkan operasinya, termasuk penarikan pasukan secara terbatas.  

Pada saat yang sama, angkatan udara Israel, yang berkoordinasi dengan intelijen militer, memantau dengan saksama perbatasan Lebanon-Suriah. 

Di lapangan, militer Israel memperdalam kehadirannya di Suriah, memperkuat unit-unitnya untuk mengantisipasi apa yang oleh pejabat Israel digambarkan sebagai tantangan baru yang ditimbulkan oleh Front Perlawanan Islam, yang telah menjadi fokus utama bagi lembaga militer dan keamanan di Tel Aviv.

pasukan  infanteri Israel menyusuri kontur berbukit di perbatasan Lebanon MENYUSURI BUKIT - Tangkap Layar dari LCBI, Jumat (14/2/2025) menunjukkan pasukan infanteri Israel menyusuri kontur berbukit di perbatasan Lebanon. IDF memperpanjang kehadiran mereka di Lebanon Selatan dalam invasi darat melawan milisi Hizbullah.

Mau Tetap Pegang Kendali di Dua Front

Menanggapi protes Israel tentang penarikan pasukan tanpa jaminan zona penyangga, komandan wilayah utara Israel meyakinkan pemukim Utara, dengan menyatakan bahwa kesepakatan untuk tetap berada di lima lokasi ini memberikan jaminan keamanan yang lebih besar bagi Israel.

Lima lokasi penempatan Pasukan Israel di Lebanon Selatan ini punya makna strategis. 

"Antara front selatan dan utara, pemerintah Israel juga berupaya untuk memastikan kelanjutan fase pertama kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas," kata ulasan LCBI. 

Tujuan dari fase ini bukan hanya untuk menenangkan warga Israel yang menuntut implementasi penuh dari kesepakatan tersebut, tetapi juga untuk mempertahankan kendali atas keputusan untuk melanjutkan peperangan di Gaza kapan saja. 

Selain itu, Israel berupaya untuk memastikan Hamas tidak berperan dalam membentuk masa depan Jalur Gaza pascaperang.

Sebagai konteks, keterlibatan Hizbullah dalam Perang Gaza terjadi karena kelompok perlawanan Lebanon itu menyerang wilayah Israel di utara sebagai bagian dukungan terhadap perjuangan Hamas dan faksi lain milisi perlawanan Palestina di Gaza.

Serangan Hizbullah intensif sepanjang tahun lalu, membuat ratusan ribu pemukim Yahudi Israel di utara terpaksa mengungsi dan pemerintah Israel menanggung kompensasi yang sangat besar.

Penempatan pasukan Israel di lima titik ini sebagai bentuk strategi cepat merespons Hizbullah saat situasi di Gaza kembali perang dan gencatan senjata berakhir.

(oln/LCBI/*)

 

 

 

Tag:  #bukit #lokasi #pasukan #israel #lebanon #selatan #cegat #hizbullah #jika #perang #kembali #pecah #gaza

KOMENTAR