![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Ultimatum Tegas AS untuk Israel: Angkat Kaki dari Lebanon Paling Lambat 18 Februari](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/11/tribunnews/ultimatum-tegas-as-untuk-israel-angkat-kaki-dari-lebanon-paling-lambat-18-februari-1206537.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Ultimatum Tegas AS untuk Israel: Angkat Kaki dari Lebanon Paling Lambat 18 Februari
AS berkata gencatan senjata Israel-Hizbullah di Lebanon tidak akan diperpanjang hingga melebihi tanggal tersebut. Oleh karena itu, AS meminta Pasukan Pertahanan Israel (IDF) supaya segera pergi.
Menurut media Central Edition, AS puas dengan kemajuan yang didapat oleh tentara Lebanon yang dikerahkan ke Lebanon selatan.
Menurut kesepakatan gencatan senjata, hanya tentara Lebanon yang diizinkan berada di Lebanon selatan, dekat dengan perbatasan Israel.
Gencatan senjata yang ditengahi oleh AS itu diberlakukan selama 60 hari sejak disepakati tanggal 26 November 2024.
Dikutip dari Al Arabiya, seharusnya gencatan berakhir tanggal 26 Januari kemarin. Namun, AS mengumumkan adanya perpanjangan gencatan demi memastikan Hizbullah “tidak mengancam rakyat Lebanon”.
Hizbullah diwajibkan menarik mundur pejuangnya setidaknya 20 mil dari perbatasan dengan Israel, yakni di utara Sungai Litani.
Pekan lalu utusan AS bernama Morgan Ortagus berkunjung ke Kota Beirut, Lebanon. Ortagus mengatakan AS tetap berkomitmen mengenai batas terakhir penarikan pasukan Israel, yakni 18 Februari.
![SERANGAN UDARA - Tangkapan layar Khaberni, Jumat (7/2/2025) yang menunjukkan ledakan dari serangan udara Israel di wilayah pedalaman Lebanon, di lembah antara kota Bfaroueh dan Aazze dalam dua gelombang terpisah, Kamis. Ini menjadi serangan udara pertama di pedalaman Lebanon sejak gencatan senjata Israel-Hizbullah.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/serangan-udara-Israel-di-wilayah-pedalaman-Lebanon.jpg)
Pada hari Senin, (10/2/2025), muncul laporan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya memperpanjang gencatan senjata.
Akan tetapi, narasumber dari Gedung Putih berujar Israel belum secara formal meminta perpanjangan itu.
“Penarikan mundur Israel tetap sesuai dengan jadwal, dan mereka tidak meminta perpanjangan,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Brain Hughes.
Sementara itu, para pejabat Lebanon telah memperingatkan Israel. Kata mereka, jika Israel tak menarik mundur pasukannya sesuai dengan jadwal, mereka akan mengambil tindakan yang bakal menguntungkan Hizbullah.
AS juga tegas untuk meminta jadwal itu dipatuhi karena takut akan ada pertikaian baru antara Hizbullah dan israel.
Narasumber yang dekat dengan intelijen AS menyebut jumlah pengerahan tentara Lebanon di perbatasan telah meningkat drastis dalam beberapa minggu belakangan.
Sejalan dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1701, Tentara Lebanon akan mendapat bantuan dari negara-negara Arab dalam beberapa minggu mendatangan. Bantuan itu di antaranya truk.
Adapun AS sudah menjadi penyokong utara tentara Lebanon sejak tahun 2006. Tercatat AS sudah menggelontorkan bantuan senilai $2 miliar.
Pengerahan tentara Lebanon
Al Manar melaporkan tentara Lebanon mengerahkan satuannya di Kota Rab Thalatheen, Bani Hayyan, dan Tallousa setelah tentara Israel menarik diri.
Satuan zeni terus melakukan survei dan membuka jalan di kota-kota itu. Tentara Lebanon meminta warga di sana untuk mematuhi instruksi dari militer demi keamanan mereka.
Seorang wartawan Al Manar memperlihatkan kerusakan yang disebabkan oleh serangan Israel di Rab Thalatheen. Kata dia, Israel sempat memblokade jalan menuju ke Adaisseh guna mencegah perginya warga sipil.
Hizbullah serahkan terowongan
Akhir Januari kemarin Hizbullah dilaporkan sudah menyerahkan kompleks terowongannya kepada tentara Lebanon.
Tentara Lebanon kemudian masuk ke dalam fasilitas bawah tanah yang pernah dipamerkan oleh Hizbullah itu.
Media-media Lebanon dan negara Arab lainnya menyebut di dalam kompleks itu terdapat terowongan besar yang bisa dimasuki oleh truk.
Kompleks itu dinamai Imad 4 sebagai bentuk penghormatan kepada Imad Mughniyeh, panglima senior Hizbullah yang dibunuh tahun 2008. Mughniyeh dilaporkan mengawasi pembangunan kompleks itu bersama dengan tim yang dipilih oleh Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah.
Pada bulan Agustus 2024 Hizbullah pernah memperlihatkan kompleksi itu memiliki fasilitas komputer dan pencahayaan. Motor bisa masuk ke dalam.
Menurut laporan Al Arabiya, ketika tentara Lebanon masuk ke dalam terowongan itu, peralatan berat telah diangkut Hizbullah.
(*)
Tag: #ultimatum #tegas #untuk #israel #angkat #kaki #dari #lebanon #paling #lambat #februari