Antony Blinken Tiba di Israel, Upaya Terbaru AS untuk Hentikan Perang
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Tel Aviv pada 8 Januari 2024, selama perjalanan selama seminggu yang bertujuan untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah. Menteri Luar Negeri AS bersiap untuk bertemu dengan para pemimpin yang sejauh ini terbukti menolak tekanan dari Washington 
09:10
9 Januari 2024

Antony Blinken Tiba di Israel, Upaya Terbaru AS untuk Hentikan Perang

- Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, telah mendarat di Israel untuk bertemu dengan para pemimpin dan pejabat Israel.

Dilansir The Guardian, Blinken terbang pada Senin (8/1/2024) malam waktu setempat dari kota oasis Saudi, Al-Ula.

Di Al-Ula, Blinken mengadakan pembicaraan dengan putra mahkota Mohammed bin Salman, dengan tujuan untuk mencapai konsensus mengenai masa depan Gaza.

Blinken mengatakan Arab Saudi, Yordania, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Turki telah sepakat untuk memulai perencanaan rekonstruksi dan pemerintahan Gaza setelah perang Israel melawan Hamas berakhir.

Ia menambahkan bahwa ketertarikan negara-negara tersebut untuk menormalisasikan hubungan dengan Israel masih ada, tetapi menunggu konflik selesai terlebih dahulu.

“Ada kepentingan yang jelas di wilayah ini untuk mewujudkan hal tersebut, namun hal ini mengharuskan konflik di Gaza diakhiri dan juga jelas memerlukan adanya jalan praktis menuju negara Palestina,” kata Blinken.

“Tetapi ketertarikannya memang ada, nyata, dan bisa menjadi transformatif.”

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memberi isyarat ketika dia tiba di Abu Dhabi pada 7 Januari 2024, selama perjalanannya selama seminggu yang bertujuan untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memberi isyarat ketika dia tiba di Abu Dhabi pada 7 Januari 2024, selama perjalanannya selama seminggu yang bertujuan untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah. (EVELYN HOCKSTEIN / POOL / AFP)

Dalam perjalanannya yang keempat ke Timur Tengah dalam tiga bulan terakhir, Blinken akan berusaha meyakinkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk memulai perundingan serius mengenai pemerintahan pascaperang di Gaza.

Netanyahu diharapkan untuk berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil di Gaza, dan mengizinkan lebih banyak bantuan masuk wilayah tersebut.

“Saya akan menekankan pentingnya berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil dan berbuat lebih banyak untuk memastikan bantuan kemanusiaan sampai ke tangan mereka yang membutuhkan,” kata Blinken.

Ia menambahkan bahwa pemerintah juga fokus pada pemulangan sisa sandera Amerika, Israel dan lainnya di Gaza.

AS telah menawarkan dukungan kuat kepada Israel sejak pecahnya perang dengan Hamas tiga bulan lalu.

Namun, Netanyahu membuat marah Washington karena sejauh ini menolak memberikan rencana publik yang rinci mengenai pemerintahan di Gaza ketika perang berakhir.

Pilihan yang lebih disukai AS adalah pembentukan negara Palestina bersatu yang terdiri dari Tepi Barat dan Gaza.

Para pejabat AS mengatakan pemerintahan Biden telah menyusun rencana terperinci mengenai bagaimana transisi ke negara tersebut dapat berjalan.

Namun pemerintahan Netanyahu terusa saja menentang rencana tersebut dan tidak terlibat dalam diskusi penting dengan para pejabat AS mengenai usulan Washington.

Hingga saat ini, setidaknya 23.084 orang telah terbunuh dan hampir 59.000 orang terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober, Al Jazeera melaporkan.

Sekitar 1.139 orang tewas dalam serangan awal Hamas terhadap Israel.

Israel melanjutkan pengebomannya di Gaza selatan dan tengah.

Wilayah di sekitar Rumah Sakit Al-Aqsa juga dilaporkan menjadi target serangan.

Kementerian Kesehatan Gaza memperingatkan akan terjadinya bencana bagi pengungsi Palestina dan “segitiga kematian”, yaklni kelaparan, dehidrasi, dan penyakit.

Di sisi lain, Hizbullah dan Israel saling baku tembak di perbatasan setelah tewasnya seorang komandan penting kelompok Lebanon.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Editor: Febri Prasetyo

Tag:  #antony #blinken #tiba #israel #upaya #terbaru #untuk #hentikan #perang

KOMENTAR