



Makna Filosofi Kebaya dalam Lukisan Bunda Maria yang Diberikan untuk Paus Fransiskus
Lukisan Bunda Maria itu diberikan saat Megawati dan Paus bertemu di Istana Apostolik, Vatikan, pada Jumat (7/2/2025) sore waktu setempat.
Di lukisan itu terlihat Bunda Maria memakai kebaya berwarna merah.
Lukisan itu berukuran tinggi 176 cm dan lebar 120 cm.
Pada lukisan itu tampak Bunda Maria memakai kebaya merah, dengan kerudung putih, dan kain batik.
Selain lukisan Bunda Maria, Megawati yang didampingi anaknya Puan Maharani memberikan cinderamata berupa baju wayang yang terbuat dari batik khas Indonesia.
Menurut Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri, Ahmad Basarah yang hadir di acara itu, Paus terlibat senang.
"Paus terlihat sangat senang mendapatkan cindera mata tersebut dan mengucapkan terima kasih kepada Ibu Megawati dan Mbak Puan Maharani," kata Basarah dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, pada Sabtu (8/2/2025).
Pada pekan ini, Megawati dan Paus Fransiskus hadir dalam forum World Leaders Summit on Children's Right di Vatikan.
Paus Fransiskus membuka forum itu, lalu Megawati adalah panelis ke-empat.
Megawati menyampaikan salam dari Umat Katolik Indonesia untuk Paus.
"Ibu Megawati juga menyampaikan salam dari bangsa Indonesia khususnya umat Katolik di Indonesia yang begitu mengagumi Paus. Mereka sangat ingin dapat bertemu secara langsung bertemu dengan Paus," kata Basarah mengutip Megawati.
Paus mengucapkan terima kasih atas keramahan bangsa Indonesia yang sambil mengatakan rakyat Indonesia adalah “beautiful people”
Makna Filosofi Kebaya
Bagi bangsa Indonesia, kebaya merupakan budaya dan peninggalan sejarah.
Busana Kebaya mulai muncul pada abad ke-15 atau ke-16.
Istilah kebaya itu diyakini dari kata abaya, kosa kata Arab yang berarti pakaian.
Ketika diadopsi ke dalam Bahasa Melayu, kebaya merujuk pada blus perempuan yang memiliki ciri khas dari kain yang lembut, tipis dan didesain dengan motif sulaman (bermotif daun atau bunga).
Serta dijahit mengikuti lekuk liku tubuh pemakainya.
Penggubahan kebaya di Indonesia menjadi berbeda dari abaya, busana wanita Timur Tengah yang serba longgar dan tertutup.
Kebaya dirancang dengan bukaan di depan.
Kedua sisi kebaya dikait dengan peniti atau kancing bulat.
Unsur keindahannya ditekankan pada kualitas kain, motif, desain leher, lipatan kerah, bentuk kancing atau penitinya.
Desain kebaya memang dirancang untuk memunculkan karakter perempuan Indonesia.
Setiap 24 Juli, Indonesia merayakan Hari Kebaya Nasional.
Seperti dilansir dari Portal Informasi Indonesia, kebaya mempunyai filosofi.
Yaitu:
- Modelnya sederhana, dipakai dengan paduan bawahan jarik/kain panjang melambangkan sifat dan tampilan perempuan yang lemah gemulai.
2. Lilitan kain yang ketat, membuat perempuan bergerak dengan lembut dan kehalusan. Artinya, perempuan haruslah lembut dalam tutur kata, halus dalam bertindak.
3. Potongan kebaya mengikuti bentuk tubuh/melekat. Perempuan harus bisa selalu menyesuaikan diri dengan keadaan dan mandiri.
4. Stagen/ikat pinggang kebaya. Menyimbolkan usus yang panjang, dalam filosofi Jawa, bermakna punya kesabaran yang tinggi.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mengenal Filosofi Kebaya bagi Perempuan Indonesia, Dalam Rangka Hari Kebaya Nasional 2024
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bertemu Paus Fransiskus, Megawati Beri Lukisan Bunda Maria Berkebaya Merah
Tag: #makna #filosofi #kebaya #dalam #lukisan #bunda #maria #yang #diberikan #untuk #paus #fransiskus