Serangan Pager dan Walkie Talkie di Lebanon Picu Ketegangan Timur Tengah, Diduga Ulah Mossad Israel
Ledakan pager Hizbullah menewaskan sebanyak 12 orang dan melukai ribuan lainnya di seluruh Lebanon dan sebagian Suriah.
Adapun delapan orang yang tewas dilaporkan sebagai anggota Hizbullah yang didukung Iran.
Lalu, banyak yang terluka termasuk Mojtaba Amini, duta besar Iran untuk Lebanon, yang mungkin kehilangan setidaknya satu matanya.
Diberitakan Arab News, banyak warga sipil yang sedang menjalani hari-hari mereka juga menjadi korban ledakan.
Pasalnya, sejumlah pager meledak di supermarket, jalan, mobil, dan rumah.
Pada Rabu (18/9/2024) sore, ledakan lanjutan dilaporkan terjadi di seluruh Lebanon.
Kali ini dilaporkan terjadi serangan melibatkan radio genggam atau walkie talkie.
Serangan itu menyebabkan tiga orang tewas dan 100 orang lainnya terluka, menurut media pemerintah Lebanon.
Namun, Israel tidak membenarkan atau membantah bertanggung jawab atas serangan itu.
Picu Ketegangan di Timur Tengah
Brian Katulis, peneliti senior kebijakan luar negeri AS di Middle East Institute yang berpusat di Washington, mengatakan Timur Tengah “telah berada di ambang eskalasi yang lebih luas selama sebagian besar tahun lalu, dengan risiko negara-negara bangsa terlibat perang langsung satu sama lain yang semakin meningkat.”
Saat ini, meskipun masih ada ketidakpastian tentang langkah Israel selanjutnya, banyak hal bergantung pada bagaimana Hizbullah akan menanggapi pukulan luar biasa yang dideritanya pada hari Selasa.
Serangan tersebut, yang digambarkan oleh seorang pejabat Hizbullah sebagai “penargetan seluruh bangsa,” telah dikutuk sebagai “eskalasi yang sangat memprihatinkan” oleh Jeanine Hennis-Plasschaert, koordinator khusus PBB untuk Lebanon.
Diduga Ulah Mossad
Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan kepada AP bahwa Israel telah memberi penjelasan kepada Washington tentang serangan di Lebanon setelah serangan itu dilakukan.
Tanpa adanya tersangka lain yang mungkin dalam peristiwa ini, tidak ada keraguan bahwa itu adalah ulah badan intelijen asing Israel, Mossad.
Kesempatan untuk menggunakan pager sebagai senjata ofensif muncul pada bulan Februari ketika pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, secara terbuka memperingatkan para anggotanya untuk berhenti menggunakan telepon seluler.
Sebab, telepon seluler disebut mudah disadap dan dilacak, serta telah dikaitkan dengan banyak pembunuhan yang dilakukan dengan serangan rudal.
Menurut sumber keamanan senior Lebanon yang dikutip oleh The Times of Israel, Hizbullah kemudian memesan 5.000 pager, yang diimpor ke Lebanon awal tahun ini.
Spekulasi awal adalah bahwa Israel entah bagaimana telah menginfeksi pager dengan kode yang dirancang untuk menyebabkan baterai lithium di dalamnya menjadi terlalu panas dan meledak.
Namun, kemudian diketahui bahwa pager tersebut hanya menggunakan baterai AAA biasa.
Di samping itu, ledakan yang terjadi hampir seketika dan bersamaan, yang tampaknya dipicu oleh pesan masuk, menunjukkan bahwa semua pager tersebut telah dipasangi sejumlah kecil bahan peledak dan detonator elektronik mini.
Kemudian, Gold Apollo, perusahaan Taiwan yang nama mereknya ditemukan pada pager yang digunakan dalam serangan itu, membantah keterlibatan.
Gold Apollo mengatakan model AR-924 yang diidentifikasi secara luas setelah ledakan itu, dibuat di bawah lisensi oleh perusahaan yang berpusat di Budapest, BAC Consulting KFT.
"Model ini diproduksi dan dijual oleh BAC."
"Perusahaan kami hanya menyediakan otorisasi merek dagang dan tidak terlibat dalam desain atau pembuatan produk ini," kata Gold Apollo, Rabu.
Ambulans membawa korban luka ke Pusat Medis Universitas Amerika di Beirut pada 17 September 2024, setelah ledakan terjadi di beberapa lokasi di kubu Hizbullah di sekitar Lebanon di tengah ketegangan lintas batas yang sedang berlangsung antara Israel dan pejuang Hizbullah. (AFP/ANWAR AMRO)Update Perang Israel-Hamas
Diberitakan Al Jazeera, lebih banyak perangkat komunikasi meledak dalam serangan terkoordinasi di seluruh Lebanon, menewaskan sebanyak 20 orang dan melukai lebih dari 450 orang, sehari setelah ledakan pager secara bersamaan menewaskan 12 orang dan melukai ribuan orang.
Beberapa ledakan terjadi saat pemakaman korban serangan pager sedang berlangsung.
Departemen Pertahanan Israel mengumumkan dimulainya “fase baru” perang, dengan mengatakan pasukan dan sumber daya akan dialihkan dari Gaza ke perbatasan utara dengan Lebanon.
Hashem Safieddine, kepala dewan eksekutif Hizbullah, mengatakan kelompok Lebanon itu berada dalam “konfrontasi baru” dengan Israel dan akan menanggapi serangan terbaru itu dengan “hukuman khusus”.
Menteri Luar Negeri Lebanon memperingatkan bahwa “serangan terang-terangan terhadap kedaulatan dan keamanan Lebanon” merupakan perkembangan berbahaya yang dapat “menandakan perang yang lebih luas”.
Belum ada komentar dari Israel, tetapi Menteri Pertahanan negara itu Yoav Gallant mengatakan kepada pasukan Israel bahwa "pusat gravitasi bergerak ke utara" ke perbatasan Lebanon dan bahwa "kita berada di awal fase baru dalam perang".
Majelis Umum PBB dengan suara bulat mengadopsi resolusi yang menyerukan Israel untuk mengakhiri pendudukan ilegalnya atas wilayah Palestina dalam waktu satu tahun.
Setidaknya 41.272 orang tewas dan 95.551 orang terluka dalam perang Israel di Gaza.
Di Israel, jumlah korban tewas dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober sedikitnya 1.139 orang sementara lebih dari 200 orang ditawan.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel
Tag: #serangan #pager #walkie #talkie #lebanon #picu #ketegangan #timur #tengah #diduga #ulah #mossad #israel