Tersangka Percobaan Pembunuhan Trump Diduga Pro-Palestina & Ukraina, Pertanyakan Klaim Israel
Ryan Wesley Routh, pelaku kasus percobaan pembunuhan terhadap calon Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Donald Trump (kanan). 
18:30
16 September 2024

Tersangka Percobaan Pembunuhan Trump Diduga Pro-Palestina & Ukraina, Pertanyakan Klaim Israel

Ryan Wesley Routh (58), tersangka kasus percobaan pembunuhan terhadap calon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, diduga pendukung Ukraina dan Palestina.

Routh hampir saja menembak Trump pada hari Minggu, (15/9/2024), di lapangan golf milik Trump di West Palm Beach, Florida.

Anadolu Agency menyebut Routh adalah sosok yang kontroversial dan rumit.

Routh pernah muncul dalam video komersial yang memperlihatkan Thomas Crook, pria yang berupaya membunuh Trump dua bulan lalu. Oleh karena itu, muncul pertanyaan apakah keduanya memiliki kaitan.

Routh lahir di North Carolina. Dia menempuh pendidikan tinggi di Universitas Negeri Pertanian dan Teknik North Carolina dengan mengambil jurusan Teknik Mesin.

Pada sekitar tahun 2018 dia pindah ke Hawaii. Di sana dia mendirikan perusahaan pembangunan gudang yang bertujuan untuk mengatasi masalah tunawisma.

Pada akun LinkedIn miliknya, Routh mengaku “terus berfokus berkontribusi sebanyak mungkin demi masyarakat”.

Ryan Wesley Routh, tersangka percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump Ryan Wesley Routh, tersangka percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump (Newsweek)

Pro-Ukraina dan pro-Palestina

Routh mengikuti peristiwa besar yang tengah terjadi di dunia, terutama konflik Ukraina-Rusia.

Pada tahun 2022 dia pergi Ukraina untuk melawan Rusia. Dia juga mengimbau masyarakat dunia untuk bergabung dengan dia atau mengirimkan bantuan.

Akan tetapi, laporan Financial Times menyebut bahwa dia ditolak sebagai sukarelawan tempur karena tidak memiliki pengalaman militer dan sudah berusia tua.

“Kita harus mengakhirinya di Moskwa … kita memerlukan senjata nuklir kita sehingga kita bisa meratakan Moskwa dan mengakhiri kejahatan,” ujar Routh di media sosial X.

Routh mengklaim berada di Ukraina selama delapan bulan.

Dia juga meminta Elon Musk agar membeli sebuah roket. Roket itu akan diisi hulu ledak dan digunakan untuk menyerang bunker Presiden Rusia Vladimir Putin di Laut Hitam.

Permintaan itu memunculkan pertanyaan mengenai kondisi kesehatan mentalnya.

Tidak ada alasan pasti mengapa dia membela Ukraina habis-habisan. Namun, para analis menyalahkan media yang mempropagandakan dia. Mereka menduga Routh tidak paham seperti apa perang Ukraina-Rusia.

Routh diduga membela Palestina dalam konflik Israel-Palestina. Dia meragukan klaim kepemilikan Israel atas tanah Palestina.

Pria itu membagikan peta sejarah di Facebook dan mempertanyakan tanah yang dimiliki orang Yahudi di sana.

“Secara historis, tampaknya semuanya adalah Palestina,” tulis dia.

Awalnya adalah pendukung Trump

Routh awalnya adalah pendukung Trump saat Pilpres AS 2016 yang berujung pada kemenangan politikus kontroversial itu.

Akan tetapi, secara perlahan Routh mulai mengkritik Trump, Kata Routh, Trump ingin membuat “pada budak Amerika melawan tuannya”.

Pada tahun 2020 dia berujar bahwa kepemimpinan Trump telah mengecewakannya.

“Saya akan senang jika Anda (Trump) telah pergi,” katanya di X.

Kronologi percobaan pembunuhan 

Routh pertama kali dilihat oleh personel Secret Service AS yang menyisir tempat itu sebelum Trump bermain golf.

Kemudian, senapan api terlihat di antara semak-semak. Trump dilaporkan hanya berjarak sekitar 300 hingga 500 yard dari Routh.

Kepala polisi bernama Ric Bradshaw menyebut personel Secret Service segera “melawan” Routh yang memegang senapan. Routh mencoba kabur.

“Secret Service sudah melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan,” kata Bradshaw dikutip dari BBC.

Secret Service melepaskan tembakan ketika melihat Routh. Dilaporkan ada empat atau lima peluru yang ditembakkan.

Routh menjatuhnya senapannya dan berupaya kabur dengan mobil. Dia meninggalkan senapan, alat bidik, dan kamera GoPro.

Seorang saksi mata mengatakan Routh berlari dari semak-semak ke sebuah mobil Nissan berwarna hitam.

Saksi itu memfoto mobil tersebut dan menyerahkannya kepada aparat penegak hukum.

Routh ditangkap oleh polisi yang sedang berada di jalan raya. Saat itu Routh berada sekitar 61 km dari lapangan golf Trump.

(Tribunnews/Febri)

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha

Tag:  #tersangka #percobaan #pembunuhan #trump #diduga #palestina #ukraina #pertanyakan #klaim #israel

KOMENTAR