Polisi Temukan Pelajar asal Indonesia Beli Narkoba di Jepang, Konjen RI di Osaka Tidak Membantah
Niku no Matsuchan toko yakiniku di Nishinari Osaka sebagai kedok transaksi jual beli narkoba di Osaka 
18:40
13 September 2024

Polisi Temukan Pelajar asal Indonesia Beli Narkoba di Jepang, Konjen RI di Osaka Tidak Membantah

Seorang pelajar Indonesia ketahuan membeli 0,2 gram metamfetamin (biasa disebut Meth) seharga 24.000 yen dari dua terdakwa pemilik restoran yakiniku di Osaka "Niku no Matsuchan".

Pada tanggal 4 September lalu akhirnya Kepolisian Prefektur Osaka menangkap dan mendakwa para terdakwa Daiki Matsuda dan Ryo Kajino, pemilik restoran yakiniku, karena melanggar Undang-Undang Pengendalian Stimulan dan kejahatan lainnya untuk perdagangan stimulan di jalan-jalan Distrik Nishinari.

Sumber Tribunnews.com di kepolisian Jepang Jumat (13/9/2024) menyebut, terdakwa dituduh memberikan 0,2 gram metamfetamin (biasa disebut Meth) kepada seorang siswa pertukaran Indonesia seharga 24.000 yen pada Januari 2024.

Mereka diyakini telah menggunakan aplikasi komunikasi Telegram untuk mengumpulkan pelanggan dan ketika pelanggan memarkir mobil mereka di depan toko mereka menyerahkan metamfetamin dengan cara "drive-thru" saat memperdagangkan narkoba itu kepada pelanggan.

Melihat halaman Facebook Matsuda, terlihat postingan serangkaian artikel terkait narkoba dari akhir 2018 hingga awal 2019.

Judul-judul postingan termasuk "Marijuana Breeding" dan "Let's Smoke the Real Thing!" Waspadalah terhadap ganja palsu!" Kata-kata aneh seperti "Pada Hari Tahun Baru, saya mencari ganja di kuil bersama keluarga saya!" Sepertinya ada saat dia terobsesi dengan ganja.

Postingannya ini meliput area di sekitar restoran yakiniku "Niku no Matsuchan" yang dikelola mereka berdua.

Tetangga telah curiga dengan mobil yang diparkir di depan toko selama beberapa waktu.

"Restoran yakiniku buka sekitar jam 5 sore, dan sering ada mobil putih dan mobil mini yang diparkir di sekitar restoran selama waktu itu, dan beberapa di antaranya adalah mobil mewah.

Ini adalah jalan yang sempit, dan para tetangga mengira hal itu mengganggu. Saya tidak berpikir kalau ternyata mereka menjual metamfetamin," ungkap tetangga toko yakiniku di sana.

Tetangga itu tampak terkejut, tetapi warga lain juga mengatakan dia takut karena telah melihat gangster (yakuza) masuk dan keluar toko. Menurut warga, restoran yakiniku baru saja dibangun.

"Restoran yakiniku dibuka sekitar setahun yang lalu. Sebelum itu, itu adalah restoran yakitori. Toko itu mengubah orang dan jenis bisnis dari waktu ke waktu. Diyakini bahwa orang yang menjalankan toko tersebut terkait dengan kelompok kejahatan terorganisir. Dikabarkan bahwa orang-orang dari sumber itu sering datang dan pergi. Saya tidak tahu apakah dia anggota geng, tetapi orang dengan tato sering datang dan pergi, dan saya mendengar bahwa tersangka Matsuda juga penuh dengan tato."

Karena itu, tidak ada tetangga yang pernah menggunakan toko tersebut.

Saya bahkan tidak tahu apakah restoran yakiniku itu enak. Kali ini mereka ditangkap karena memperdagangkan metamfetamin, tetapi para tetangga bertanya-tanya mengapa bisa trejadi demikian.

Diketahui sekitar 360 gram metamfetamin, senilai sekitar 24 juta yen, disita dari apartemen yang digunakan sebagai gudang oleh dua pria yang ditangkap.

Polisi juga telah menggerebek delapan lokasi, termasuk apartemen, termasuk sebuah kantor yang diyakini sebagai bagian dari kantor kelompok itu.

Matsuda dan yang lainnya diduga meminta pelanggan di media sosial menggunakan kata-kata tersembunyi seperti "Saya akan menjual es krim" dan menyerahkan metamfetamin. Namun, yang mengejutkan, di depan "Niko no Matsuchan" ada pos polisi. Jaraknya hanya 5 meter.

"Tampaknya ada banyak pelanggan yang tampaknya terkait dengan kelompok kejahatan terorganisir yang datang dan pergi ke tempat tersebut."

Karena kasus narkoba tersebut, nama tempat Nishinari Osaka yang menjadi distrik nasional, maka citranya akan memburuk, lanjut tetangga di sana.

"Kami berharap penangkapan ini akan meningkatkan keselamatan publik."

Konjen Indonesia di Osaka, John T Boestami, mengakui adanya hal tersebut.

“Pelajar itu sudah pulang ke Indonesia,” papar Konjen John khusus kepada Tribunnews.com sore ini (13/9/2024)

Konjen juga berharap sekali WNI di Jepang fokus pada bidang masing-masing.

“Kalau pelajar ya fokuslah pada sekolahmu. Kalau pekerja pemagang fokus juga pada pekerjaanmu.

Ikuti aturan dan hukum yang berlaku di Jepang ya.

Kalau terjadi pelanggaran bukan hanya diri sendiri yang akan bermasalah tetapi nama baik Indonesia juga jadi tercoreng nantinya menjadi kurang baik. Jadi tolonglah fokus pada bidangnya masing-masing selama berada di Jepang,” harap Konjen John lagi .

Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: [email protected] Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.

Editor: Eko Sutriyanto

Tag:  #polisi #temukan #pelajar #asal #indonesia #beli #narkoba #jepang #konjen #osaka #tidak #membantah

KOMENTAR