Jawaban Houthi Kenapa Ikut Serang Israel: Emang Biden-Netanyahu Tinggal di Apartemen yang Sama?
Tangkap layar cuplikan wawancara Mohammad Ali Al-Houthi dengan presenter dari BBC. 
23:40
8 Januari 2024

Jawaban Houthi Kenapa Ikut Serang Israel: Emang Biden-Netanyahu Tinggal di Apartemen yang Sama?

Seorang anggota Komite Revolusi Tertinggi Ansarallah (Houthi), Mohammad Ali Al-Houthi, mengkritik seorang presenter BBC dalam sebuah sesi interview.

Dalam wawancara itu, sang presenter menggambarkan tindakan kelompok Houthi di Laut Merah untuk mendukung Gaza sebagai “banyak basa-basi.”

Pembawa acara mengatakan, apa yang terjadi di Laut Merah tidak membuat pendudukan Israel menghentikan perang di Gaza, sehingga  sekadar menghasilkan kegaduhan dan keributan belaka.

Diketahui, Kelompok Houthi menyatakan, blokade di Laut Merah dan serangan yang menyasar kapal-kapal berentitas Israel sebagai bentuk perlawanan atas agresi militer Israel di Gaza dan dukungan terhadap Hamas.

Yaman sebelumnya juga sudah menyatakan perang terhadap Israel atas agresinya ke Gaza.

Al-Houthi menanggapinya dengan mengatakan: “Jika hal itu tidak berdampak pada mereka, lalu mengapa mereka membentuk koalisi internasional?”

Al-Houthi menambahkan balasannya dengan bertanya balik ke sang presenter.

“Apa yang mendasari informasi Anda? Pelabuhan Israel di wilayah pendudukan Palestina mengalami kelumpuhan total. Kaulah yang membuat keributan dengan pertanyaan-pertanyaanmu yang tidak ada apa-apanya,” kata dia.

Ketika ditanya mengapa Houthi terlibat padahal gerakan kelompok tersebut tidak berada di dekat Gaza, Al-Houthi menjawab secara sarkas.

“Jadi Biden dan Netanyahu tinggal di apartemen yang sama? Dan presiden Perancis tinggal di lantai yang sama? Dan perdana menteri Inggris tinggal di gedung yang sama? Atau apakah mereka berada ribuan mil jauhnya dari Israel?” kata dia.

Sejumlah perusahaan pelayaran internasional terkemuka seperti Maersk dan Hapag Lloyd memilih menghindari Laut Merah karena kekhawatiran jadi sasaran serangan Houthi Yaman. Sejumlah perusahaan pelayaran internasional terkemuka seperti Maersk dan Hapag Lloyd memilih menghindari Laut Merah karena kekhawatiran jadi sasaran serangan Houthi Yaman. (Arab News)

Kelompok Houthi Yaman telah menargetkan kapal-kapal yang menuju Israel sebagai respons agresi militer Israel yang menyasar warga Palestina di Jalur Gaza.

Sejauh ini, korban jiwa dari pihak Palestina dilaporkan sudah lebih dari 22.000 jiwa. Houthi menggambarkan aksi militer Israel itu sebagai genosida.

Dua perusahaan pelayaran terbesar di dunia, MSC dan Maersk, juga telah menangguhkan pelayaran melalui Laut Merah sejak pertengahan Desember, dan mengganti rute tersebut dengan Tanjung Harapan di Afrika Selatan bagian selatan.

Pada tanggal 18 Desember Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengumumkan pembentukan kekuatan angkatan laut untuk melawan serangan Houthi, namun banyak negara termasuk Spanyol, Italia dan Perancis telah menarik diri dari koalisi.

(oln/*)

Tag:  #jawaban #houthi #kenapa #ikut #serang #israel #emang #biden #netanyahu #tinggal #apartemen #yang #sama

KOMENTAR