Pria Palestina Meninggal Hanya 1 Jam setelah Ditangkap Pasukan Israel, Ditemukan Tanda Penganiayaan
Ayman Rajeh Abed (58) berasal dari desa Kafr Dan di dekat Jenin. Dia tewas hanya 1 jam setelah ditangkap oleh militer Israel. 
13:20
3 September 2024

Pria Palestina Meninggal Hanya 1 Jam setelah Ditangkap Pasukan Israel, Ditemukan Tanda Penganiayaan

- Pasukan Israel menyerahkan jenazah seorang pria Palestina yang mereka tangkap satu jam sebelumnya di Tepi Barat, Senin (2/9/2024).

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima jenazah Ayman Rajeh Abed, lapor Al Jazeera.

Ayman Rajeh Abed (58) berasal dari desa Kafr Dan di dekat Jenin.

Ia meninggal tak lama setelah ditangkap pada Senin dini hari.

Direktur Rumah Sakit Pemerintah Jenin mengatakan pihaknya menemukan tanda-tanda pemukulan dan penyiksaan pada jenazah tersebut.

Namun, militer Israel mengatakan Abed ditahan dan mengalami serangan jantung saat tiba di fasilitas penahanan.

Ia diberi perawatan oleh staf medis dari militer sebelum dipindahkan ke rumah sakit di Jenin.

Insiden ini terjadi ketika pasukan Israel melakukan operasi besar-besaran di kota Jenin dan daerah sekitarnya selama enam hari berturut-turut.

Buldoser terus menggali tanah untuk menemukan bom pinggir jalan pada hari Senin.

Israel meluncurkan operasi tersebut sejak Rabu (28/9/2024) lalu, dengan alasan bahwa kelompok pejuang yang didukung Iran berencana untuk menyerang sasaran sipil.

Ratusan tentara Israel yang didukung oleh pesawat nirawak dan helikopter turut serta dalam operasi tersebut.

Operasi tersebut menyebabkan kerusakan parah pada rumah dan infrastruktur warga di Jenin serta kamp pengungsi yang padat di sebelah kota tersebut.

Setidaknya 29 warga Palestina tewas dalam waktu kurang dari seminggu.

Israel mengklaim warga sipil itu adalah anggota faksi bersenjata termasuk Hamas dan Jihad Islam Palestina.

Sebanyak 121 orang lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Pada Minggu malam, seorang pria tewas di sebelah barat kota Jenin.

Pada hari Senin, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan seorang pria lainnya terkena tembakan di dada di Qabatiya, dekat Jenin.

Kondisinya dilaporkan serius.

Israel Lancarkan Serangan Terbesar di Tepi Barat sejak Intifada Kedua

Di samping perang di Gaza, militer Israel saat ini tengah melaksanakan operasi besar-besaran di Tepi Barat sejak Rabu (28/8/2024).

Channel 12 Israel mengatakan empat batalyon terlibat dalam serangan itu, termasuk pasukan darat dan angkatan udara.

Sementara itu, lembaga penyiaran publik Kan News melaporkan bahwa serangan itu adalah yang terbesar yang dilakukan oleh militer Israel sejak serangan "Perisai Pertahanan" tahun 2002 pada puncak Intifada Kedua.

Tak lama setelah serangan dimulai, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menyerukan evakuasi sementara terhadap warga Palestina dari beberapa wilayah Tepi Barat yang diduduki.

Katz mengatakan, militer bekerja secara intensif di kamp-kamp pengungsi di Jenin dan Tulkarm untuk menggagalkan infrastruktur Iran yang ia klaim ada di sana.

Sementara itu, kelompok bersenjata Palestina di kota-kota yang menjadi sasaran, termasuk cabang lokal Hamas, Jihad Islam, dan Fatah, mengatakan anggota mereka berhadapan dengan militer Israel.

Media berita Israel Hayom melaporkan pertempuran di kamp antara tentara Israel dan warga Palestina sebagai "pertempuran yang berat dan sulit."

Apa Itu Intifada?

Mengutip organisasi pendidikan pro-Palestina MAKAN, intifada adalah pemberontakan atau perlawanan massa terhadap pendudukan Israel.

Intifada Kedua, juga dikenal sebagai Intifada Al-Aqsa, berlangsung dari 28 September 2000 hingga 8 Februari 2005.

Intifada Kedua dipicu kunjungan calon Perdana Menteri Israel saat itu, Ariel Sharon ke Masjid Al-Aqsa, yang dianggap sebagai provokasi oleh banyak warga Palestina.

Intifada Kedua melibatkan kekerasan yang lebih besar dibandingkan dengan Intifada Pertama, dengan banyak bentrokan bersenjata dan serangan bom.

Sekitar 3.000 warga Palestina dan 1.000 warga Israel terbunuh antara September 2000 dan Februari 2005.

Sementara itu Intifada Pertama (1987-1993), juga dikenal sebagai "Intifada Batu", adalah pemberontakan yang dimulai pada akhir tahun 1987 dan berlangsung hingga ditandatanganinya Perjanjian Oslo pada tahun 1993.

Pemberontakan ini ditandai dengan protes massa, pemogokan, dan bentrokan antara warga Palestina dan pasukan Israel.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Editor: Endra Kurniawan

Tag:  #pria #palestina #meninggal #hanya #setelah #ditangkap #pasukan #israel #ditemukan #tanda #penganiayaan

KOMENTAR