Pentagon Curigai Kebocoran Minyak usai Kapal Tanker Sounion Diserang Houthi di Laut Merah
Kapal minyak Sounion yang terbakar setelah terkena serangan Houthi di Laut Merah pada 22 Agustus 2024. Kapal itu masih terbakar hingga Kamis (29/8/2024). 
15:20
29 Agustus 2024

Pentagon Curigai Kebocoran Minyak usai Kapal Tanker Sounion Diserang Houthi di Laut Merah

Kapal tanker Sounion yang berbendera Yunani masih terbakar setelah diserang oleh kelompok Houthi Yaman minggu lalu.

Pentagon mencurigai kapal tanker yang mengangkut minyak mentah itu mengalami kebocoran minyak, dikutip dari Al Jazeera.

Juru bicara Pentagon, Mayor Jenderal Angkatan Udara Patrick Ryder menyebut kapal itu membawa sekitar satu juta barel minyak mentah.

"Amerika Serikat (AS) mengetahui adanya pihak ketiga yang berupaya mengirim dua kapal tunda ke kapal tersebut untuk membantu penyelamatan,"

"Tetapi mereka diperingatkan oleh Houthi dan diancam akan diserang," ungkapnya kepada wartawan pada hari Selasa (27/8/2024).

Ryder mengatakan, kapal tanker yang bocor itu membahayakan navigasi dan berpotensi menimbulkan bencana lingkungan.

"Ini adalah tindakan terorisme yang gegabah dan terus mengganggu stabilitas perdagangan global dan regional,"

Katanya, peristiwa ini membahayakan nyawa pelaut sipil yang tidak bersalah dan ekosistem maritim yang dinamis di Laut Merah dan Teluk Aden.

Kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran telah menargetkan pengiriman di wilayah Laut Merah sejak November.

Mereka mengklaim aksi tersebut adalah bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Jalur Gaza yang berperang dengan Israel.

Sounion diserang beberapa proyektil pada tanggal 21 Agustus di lepas pantai kota pelabuhan Hodeidah di Yaman.

Misi Angkatan Laut Laut Merah Uni Eropa menanggapi permintaan dari perusahaan pelayaran dan kapten kapal dan mengirim satu unit untuk memberikan perlindungan kepada awak yang terdiri dari 23 warga Filipina dan dua warga Rusia.

Para awak kapal meninggalkan kapal dan diselamatkan oleh misi Uni Eropa. Tidak ada laporan korban luka.

Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengatakan kapal tersebut menjadi sasaran karena operatornya, Delta Tankers yang berkantor pusat di Athena, melanggar larangan "masuk ke pelabuhan Palestina yang diduduki".

Sounion adalah kapal ketiga yang dioperasikan oleh Delta Tankers yang diserang di Laut Merah bulan ini.

Kapal itu sedang berlayar dari Irak ke Yunani ketika diserang pada tanggal 21 Agustus, menurut Ryder.

Kelompok Yaman telah menenggelamkan dua kapal dan menewaskan sedikitnya tiga awak kapal sejak mulai menyerang kapal-kapal yang memiliki hubungan dengan Israel.

Tindakannya telah memengaruhi pelayaran global, mendorong banyak pemilik kapal untuk menghindari wilayah Laut Merah dan mengirim kapal mereka ke rute yang lebih panjang dan lebih mahal di sekitar ujung selatan Afrika.

Video detik-detik kapal Sounion diserang rudal

Pada Jumat (23/8/2024), kemarin, Houthi Yaman merilis video yang menunjukkan pasukannya menyerang kapal Sounion di Laut Merah, pada Jumat (23/8/2024).

Dalam video yang dikutip Tribunnews dari AFP, tampak detik-detik peledak yang ditembakkan Houthi tepat sasaran mengenai kapal tanker minyak berbendera Yunani terafiliasi dengan Israel tersebut.

Akibat serangan tersebut kapal langsung meledak dan berselimut kobaran api.

Seiring dengan serangan itu, pasukan Houthi Yaman itu pun bersorak mengucap syukur.

Kapal itu pun kini dikabarkan terombang-ambing di Laut Merah dan terancam tenggelam sepenuhnya, kata pihak berwenang.

Tidak segera jelas apa yang terjadi pada kapal tanker minyak Sounion saat ini.

Kapal tanker itu telah ditinggalkan oleh awaknya pada hari Kamis (22/8/2024) dan dilaporkan berlabuh di tempatnya.

Hingga sekarang belum diketahui secara pasti soal nasib awak kapal Sounion tersebut.

Dikutip dari VOA News, kelompok Houthi tidak langsung mengakui adanya kebakaran tersebut.

Mereka diduga telah kembali dan menyerang setidaknya satu kapal lain yang kemudian tenggelam sebagai bagian dari kampanye mereka selama berbulan-bulan terhadap pengiriman barang di Laut Merah terkait perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

Serangan tersebut telah mengganggu jalur perdagangan yang biasanya dilalui barang senilai $1 triliun setiap tahunnya.

Pusat Operasi Perdagangan Maritim Inggris milik militer Inggris melaporkan kebakaran tersebut dalam sebuah catatan kepada para pelaut pada Jumat malam.

“UKMTO telah menerima laporan bahwa tiga kebakaran telah diamati di kapal,” kata pusat tersebut.

“Kapal tersebut tampaknya hanyut.”

Seorang pejabat pertahanan AS, yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas masalah intelijen, mengatakan bahwa para pejabat Amerika mengetahui adanya kebakaran tersebut dan terus memantau situasi.

Kapal itu diawaki oleh 25 awak berkebangsaan Filipina dan Rusia, serta empat personel keamanan swasta, yang dibawa oleh kapal perusak Prancis ke Djibouti, misi angkatan laut Aspides Uni Eropa di Laut Merah mengatakan pada hari Kamis.

Sounion membawa 150.000 ton minyak mentah dan menimbulkan "bahaya navigasi dan lingkungan," demikian peringatan misi tersebut.

"Sangat penting bagi setiap orang di area tersebut untuk berhati-hati dan menahan diri dari tindakan apa pun yang dapat memperburuk situasi saat ini."

Kelompok Houthi telah menargetkan lebih dari 80 kapal dengan rudal dan pesawat nirawak sejak perang di Gaza dimulai pada bulan Oktober.

Mereka menyita satu kapal dan menenggelamkan dua kapal dalam operasi yang juga menewaskan empat pelaut.

Rudal dan drone lainnya telah dicegat oleh koalisi pimpinan AS di Laut Merah atau gagal mencapai targetnya.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Editor: Tiara Shelavie

Tag:  #pentagon #curigai #kebocoran #minyak #usai #kapal #tanker #sounion #diserang #houthi #laut #merah

KOMENTAR