



Setidaknya 16 Kuburan di Gaza Dibongkar Militer Israel: Batu Nisan Hancur, Tanah Obrak-abrik
Menurut hasil investigasi CNN, di Khan Younis, selatan Gaza, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) baru saja menghancurkan sebuah pemakaman, Kamis (18/1/2024).
IDF beralasan mencari jasad sandera yang dibawa Hamas pada 7 Oktober lalu.
CNN meninjau citra satelit dan rekaman media sosial yang menunjukkan penghancuran makam-makam oleh pasukan Israel.
Sebanyak 16 pemakaman tersebut terletak di lokasi berbeda-beda di Gaza.
Penghancuran situs keagamaan yang disengaja, seperti kuburan, melanggar hukum internasional.

Pakar hukum mengatakan kepada CNN bahwa tindakan Israel itu dapat dianggap sebagai kejahatan perang.
Seorang juru bicara IDF tidak dapat menjelaskan penghancuran 16 pemakaman yang koordinatnya diberikan oleh CNN.
Mereka hanya mengatakan bahwa militer terkadang “tidak punya pilihan lain” selain menargetkan kuburan yang diklaim digunakan oleh Hamas untuk tujuan militer.
IDF mengatakan menyelamatkan para sandera dan menemukan serta mengembalikan jenazah mereka adalah salah satu misi utamanya di Gaza, itulah sebabnya jenazah dipindahkan dari beberapa kuburan.
Namun dalam kasus lain, militer Israel tampaknya menggunakan kuburan sebagai markas militer.
Analisis CNN terhadap citra satelit dan video menunjukkan bahwa buldoser Israel mengubah beberapa kuburan menjadi pos militer, meratakan petak-petak yang luas dan mendirikan tanggul untuk memperkuat posisi mereka.
Juru bicara IDF tidak menjelaskan mengapa sebagian besar kuburan dibuldoser untuk diubah menjadi pos militer atau mengapa kendaraan militer diparkir di tempat kuburan dulu berada.
“Kami memiliki kewajiban serius untuk menghormati orang yang sudah meninggal dan tidak ada kebijakan untuk membuat pos militer di luar kuburan,” kata juru bicara tersebut kepada CNN.
Warga Gaza Tidak Bisa Menemukan Liang Lahat Keluarganya
Masih mengutip CNN, sejumlah warga Gaza menyebut mereka tidak bisa menemukan makam keluarga mereka.
Putri Munther al Hayek, Dina, terbunuh dalam perang Gaza tahun 2014.
Pada awal Januari, ia mengunjungi makam Dina di pemakaman Sheikh Radwan di Kota Gaza, tapi makamnya tidak ada.
Hayek berusaha mencari makam neneknya, tapi juga tidak ada di sana.
“Pasukan pendudukan menghancurkan dan melibas mereka,” kata Hayek, juru bicara kelompok oposisi Palestina Fatah di Gaza, kepada CNN.
“Pemandangannya mengerikan. Kami ingin dunia melakukan intervensi untuk melindungi warga sipil Palestina.”
Mosab Abu Toha, penyair asal Gaza yang karyanya dimuat di New York Times dan New Yorker, juga mengetahui bahwa kuburan tempat adik dan kakeknya dimakamkan dirusak berat oleh militer Israel.
Sekarang aman di Kairo, Abu Toha mengatakan kepada CNN bagaimana pada tanggal 26 Desember saudaranya meneleponnya dari pemakaman Beit Lahia, di Gaza utara, mencari orang yang dicintainya tetapi tidak dapat menemukan mereka.
Dalam rekaman video call mereka yang dilihat CNN, puing-puing berserakan di tanah tempat kuburan itu dulu berdiri.
Bekas tapak kendaraan militer berat melintasi kuburan dalam citra satelit.
Sementara itu, jumlah korban tewas di Gaza terus bertambah dari hari ke hari.
Lebih dari 24.000 warga Palestina tewas dalam serangan Israel, menurut Kementerian Kesehatan yang dikuasai Hamas di Gaza.
Pemakaman sering kali dilakukan dengan cepat sesuai dengan praktik Islam, dan sejak perang dimulai, orang yang meninggal sering kali dikuburkan di kuburan massal.
Pada akhir Desember, Israel mengembalikan jenazah 80 warga Palestina yang tewas dalam perang tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka telah mengonfirmasi bahwa mereka bukan sandera Israel yang disandera oleh Hamas.
Laporan media Palestina pada saat itu mengatakan mayat-mayat yang dikembalikan tidak dapat diidentifikasi.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Tag: #setidaknya #kuburan #gaza #dibongkar #militer #israel #batu #nisan #hancur #tanah #obrak #abrik