9 Gejala dan Bahaya Kekurangan Vitamin B6 yang Perlu Diwaspadai, Simak Cara Memenuhi Kebutuhannya
Ilustrasi kelelahan saat kekurangan vitamin B6. (Sumber: freepik).
14:54
18 Maret 2024

9 Gejala dan Bahaya Kekurangan Vitamin B6 yang Perlu Diwaspadai, Simak Cara Memenuhi Kebutuhannya

 

- Piridoksin yang juga dikenal sebagai Vitamin B6, merupakan salah satu dari delapan vitamin yang termasuk dalam dalam kelompok B kompleks. 

Meskipun telah ditemukan sejak tahun 1932, para peneliti terus memperdalam pengetahuan mereka mengenai vitamin ini.

Sebagian besar orang sebenarnya dapat memperoleh cukup vitamin B6 melalui asupan makanan mereka.

Namun, apabila Anda mengalami defisiensi vitamin B kompleks lainnya, seperti folat (vitamin B9) dan vitamin B12, besar kemungkinan Anda juga akan mengalami kekurangan vitamin B6.

Dikutip dari hellosehat.com, Senin (18/3), berikut 9 gejala tubuh yang terjadi jika kekurangan piridoksin atau vitamin B6.

  1. Bibir pecah-pecah

Selain akibat cuaca kering dan kurang minum air putih, bibir yang kering dan pecah-pecah mungkin merupakan indikasi dari kekurangan vitamin B6 dalam tubuh.

Jika kondisi ini terus dibiarkan, luka pada area bibir dapat berdarah dan menyebabkan infeksi. Tentunya, hal ini akan mengganggu aktivitas sehari-hari Anda, bahkan mungkin mengurangi nafsu makan karena sensasi tidak nyaman pada bibir.

Kekurangan asupan makanan juga dapat meningkatkan risiko kekurangan nutrisi, jika pola makan tidak terjaga.

  1. Suasana hati mudah berubah

Perubahan suasana hati dapat dipengaruhi oleh kekurangan zat gizi tertentu dalam tubuh. Salah satunya adalah kekurangan vitamin B6, yang ternyata dapat memengaruhi perubahan suasana hati.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Human Psychopharmacology: Clinical and Experimental (2022) menunjukkan bahwa kadar vitamin B6 dalam tubuh berkaitan erat dengan masalah kecemasan dan depresi. 

Vitamin B6 membantu meningkatkan produksi hormon serotonin dan asam gamma-aminobutyric (GABA) dalam otak, yang berperan dalam memperbaiki suasana hati.

  1. Kelelahan

Salah satu gejala yang mudah dirasakan dari kekurangan vitamin B6 adalah kelelahan, meskipun Anda merasa sudah cukup tidur dan beristirahat.

Ini disebabkan oleh peran penting vitamin B6 dalam proses pembentukan hemoglobin. Hemoglobin, yang merupakan protein dalam sel darah merah, bertanggung jawab untuk mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh.

Selain itu, produksi hormon melatonin yang membantu dalam meredakan otak dan tubuh juga terbantu oleh vitamin B6. Akibatnya, kekurangan vitamin B6 dapat menyebabkan kelemahan, keletihan, dan kelesuan yang mudah dirasakan.

  1. Masalah kulit

Salah satu dampak kekurangan vitamin B6 yang dapat mempengaruhi penampilan adalah masalah kulit.

Menurut penjelasan yang terdapat dalam Handbook of Diet, Nutrition and the Skin (2012), vitamin B6 memiliki sifat antidermatitis, antiinflamasi, dan antioksidan. Sifat-sifat ini berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit, seperti mendukung pembentukan kolagen.

Kekurangan vitamin B6 dapat menyebabkan kulit lebih rentan terhadap peradangan, yang dapat menyebabkan ruam dan gatal yang pada akhirnya dapat berkembang menjadi dermatitis.

  1. Daya tahan tubuh lemah

Tidak disangka bahwa defisiensi piridoksin dapat mengakibatkan penurunan kekebalan tubuh.

Padahal, sistem kekebalan tubuh yang kuat dapat membantu mencegah infeksi dan peradangan.

Kekurangan vitamin B6 dapat mempengaruhi produksi antibodi dan mengurangi jumlah sel darah putih yang bertugas untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi.

  1. Kejang-kejang

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kejang, dan salah satunya adalah kekurangan vitamin B6.

Ketika tubuh kekurangan asupan vitamin B6 yang cukup, fungsi saraf dalam mengirim dan menerima sinyal serta oksigen tidak berjalan optimal.

Gangguan dalam fungsi saraf untuk mengirim informasi ke bagian-bagian tubuh yang dibutuhkan dapat menyebabkan respons gerak yang tidak terkendali, seperti kejang.

  1. Kadar homosistein tinggi

Homosistein merupakan sejenis asam amino yang penting bagi tubuh. Ketika kekurangan vitamin B6 terjadi, dapat menyebabkan peningkatan kadar homosistein dalam tubuh.

Sebabnya, vitamin B6 berperan dalam proses pemecahan homosistein di dalam tubuh.

Kenaikan kadar homosistein ini sering dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung, stroke, Alzheimer, dan kerusakan pembuluh darah serta saraf.

  1. Memicu morning sickness

Walaupun bukan termasuk kondisi serius akibat defisiensi vitamin B6, ibu hamil yang mengalami mual pagi pasti merasa tidak nyaman dan mungkin kehilangan nafsu makan.

Situasi ini dapat menyebabkan ibu hamil enggan makan karena khawatir mual dan muntah akan kembali.

Jika ini terjadi secara berkelanjutan, ibu hamil berisiko mengalami defisiensi nutrisi dan dehidrasi yang dapat memengaruhi pertumbuhan janin.

Kebutuhan akan vitamin B6 dapat dipenuhi melalui konsumsi makanan bergizi seimbang dan suplemen tambahan bila diperlukan.

  1. Kesemutan

Defisiensi vitamin B6 dapat mengakibatkan kerusakan pada saraf yang dikenal sebagai neuropati perifer. 

Gejalanya mungkin meliputi sensasi terbakar, nyeri menusuk, atau kesemutan di lengan, tungkai, tangan, dan kaki. Kerusakan saraf juga bisa menyebabkan kekakuan, masalah keseimbangan, dan kesulitan berjalan.

Sebaliknya, kelebihan atau penggunaan berlebihan vitamin B6 dalam bentuk yang tidak aktif, seperti pyridoxine HCl dari suplemen, juga dapat menyebabkan neuropati. 

Masalah saraf yang disebabkan oleh defisiensi vitamin B6 dapat diatasi dengan asupan yang cukup dari vitamin B6. Namun, kerusakan saraf akibat kelebihan vitamin B6 mungkin sulit diobati.

Cara Memenuhi Kebutuhan Vitamin B6

Ditambahkan dari alodokter.com, vitamin B6 memiliki peran yang signifikan dalam proses pembentukan energi dari lemak, protein, dan karbohidrat, pembentukan antibodi dan sel darah merah, serta menjaga keseimbangan tingkat gula darah.

Vitamin B6 tersedia dalam berbagai makanan, termasuk sayuran, daging, ikan, telur, oat, pisang, dan kacang-kacangan.

Tidak semua individu memerlukan suplemen vitamin B6. Sebaiknya, berkonsultasilah dengan dokter apakah Anda memerlukannya atau tidak, terutama jika Anda memiliki kondisi yang meningkatkan risiko kekurangan vitamin ini.

Suplemen nutrisi tidak dapat sepenuhnya menggantikan nutrisi yang diperoleh dari makanan. Oleh karena itu, disarankan untuk tetap menjaga pola makan yang seimbang dan beragam setiap hari.

Pastikan untuk mengonsumsi vitamin B6 sesuai dengan petunjuk yang tertera pada kemasan atau anjuran dokter. Hindari menambah atau mengurangi dosis dan jadwal penggunaan yang direkomendasikan.

Suplemen vitamin B6 dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Jika Anda lupa mengonsumsi suplemen tersebut, segeralah mengonsumsinya begitu teringat, asalkan tidak terlalu dekat dengan jadwal dosis berikutnya. Jika sudah dekat, lewatkan dosis tersebut dan hindari menggandakan dosis berikutnya.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #gejala #bahaya #kekurangan #vitamin #yang #perlu #diwaspadai #simak #cara #memenuhi #kebutuhannya

KOMENTAR