Pemprov Jatim Janji Usut Tuntas Ikan Mati Massal Akibat Mikroplastik di Kali Surabaya
Aksi demontrasi Aliansi Komunitas Penyelamat Bantaran Sungai (AKAMSI) di depan Kantor Gubernur Jatim, Rabu (21/5). (Novia Herawati/ JawaPos.com)
21:16
21 Mei 2025

Pemprov Jatim Janji Usut Tuntas Ikan Mati Massal Akibat Mikroplastik di Kali Surabaya

Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menyambut baik aksi protes yang dilakukan oleh Aliansi Komunitas Penyelamat Bantaran Sungai (AKAMSI) di depan Kantor Gubernur Jatim, Rabu (21/5).

Sebagai informasi, ada enam tuntutan yang disuarakan oleh AKAMSI pada demo kalo ini, di antaranya menuntut penertiban menyeluruh terhadap semua bangunan ilegal di bantaran Kali Surabaya.

Kemudian menuntut restorasi fungsi ekologis sempadan sungai sebagai zona hijau dan resapan air, penerapan sistem pengelolaan sampah terpadu di seluruh desa dalam DAS Kali Surabaya.

Pemprov Jatim diminta untuk melakukan monitoring kualitas air secara rutin, dengan publikasi terbuka; melakukan investigasi tuntas terhadap kejadian ikan mati massal dan sumber pencemarnya;

Tuntutan terakhir, AKAMSI mendesak Gubernur Jawa Timur (Khofifah Indar Parawansa) untuk menerbitkan Peraturan Gubernur Jawa Timur tentang Perlindungan dan Penataan Sempadan Sungai.

"Kami sangat berterima kasih dan sangat senang atas aspirasi teman-teman terkait pencemaran sungai yang disampaikan," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, Nur Kholis.

Setelah ini, Nur Kholis menyampaikan bahwa pihaknya akan mengatakan pertemuan dengan OPD terkait, termasuk BBWS, PDAM, Dinas PU Sumber Daya Air, dan Perum Jasa Tirta untuk menindaklanjuti kasus ikan mati massal.

"Kasus ikan mati massal di Kali Surabaya akan kami tindaklanjuti. Terkait tuntutan penyediaan TPS3R dan fasilitas persampahan di desa-desa yang dilewati Kali Surabaya akan kami teruskan ke Pemda," imbuhnya.

Sementara itu, Koordinator aksi, Manuel Togi Marsahata mengatakan bahwa AKAMSI terdiri dari Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (ECOTON), AksiBiroe, dan Surabaya River Revolution.

"Aksi ini bukan sekadar orasi, melainkan dilandasi hasil riset, observasi langsung, dan data ilmiah yang menunjukkan bahwa Kali Surabaya berada dalam tahap darurat ekologis," ujar Manuel di sela-sela aksi.

Matinya ikan secara massal di Kali Surabaya akibat mikroplastik, menjadi alasan utama AKAMSI menggelar aksi damai hari ini, sebagai bentuk protes terhadap pencemaran lingkungan yang terjadi.

"Kita tidak bisa menyalahkan masyarakat kalau pengawasan dari pemerintah juga kurang. Itu lah yang menyebabkan ikan-ikan akhirnya mati massal," tukas Manuel. (*)

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #pemprov #jatim #janji #usut #tuntas #ikan #mati #massal #akibat #mikroplastik #kali #surabaya

KOMENTAR