



Kenapa Beberapa Orang Mudah Lupa? Ini Penjelasan Ilmiah yang Tidak Boleh Kamu Sepelekan
Pernahkah kamu masuk ke sebuah ruangan lalu lupa kenapa kamu ke sana? Atau mungkin kamu sering merasa yakin telah meletakkan kunci di tempat biasa, tapi saat mencarinya, kunci itu seperti menghilang begitu saja? Jika ya, kamu tidak sendirian.
Banyak orang mengalami kejadian serupa setiap hari. Tapi apa sebenarnya penyebab kita begitu mudah lupa? Apakah ini hanya masalah usia atau ada faktor ilmiah lain yang lebih kompleks?
Melupakan sesuatu sebenarnya adalah bagian normal dari kerja otak manusia. Namun, ketika kelupaan mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, ini bisa menjadi pertanda penting yang tidak boleh diabaikan.
Dilansir dari laman Everyday Health, mudah lupa ternyata bisa menjadi ada yang bermasalah dengan tubuh maupun apa yang kamu konsumsi. Simak selengkapnya untuk mengetahui kenapa kamu menjadi mudah lupa di usia muda.
-
Stres Hingga Depresi
Stres, kecemasan, ADHD, dan depresi memiliki dampak signifikan terhadap kemampuan memori seseorang, baik dalam hal memori jangka pendek maupun jangka panjang. Menurut Dr. Constantine Lyketsos, seorang ahli dalam bidang memori dan Alzheimer di Johns Hopkins Medicine, stres atau kecemasan yang berlebihan dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk fokus dan berkonsentrasi.
Stres yang berlangsung dalam jangka panjang atau kronis dapat berkembang menjadi depresi, yang lebih lanjut dapat mempengaruhi fungsi otak, termasuk memori. Pada individu dengan ADHD, gangguan dalam fokus dan pengorganisasian informasi dapat menyebabkan mereka kesulitan dalam mempertahankan informasi jangka pendek ini.
Bagi kamu yang mudah lupa mungkin memperhatikan kondisi mentalmu secara menyeluruh, dan jangan takut untuk melakukan pemeriksaan kepada ahlinya. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa dengan pengobatan yang tepat, termasuk terapi psikologis dan obat-obatan, memori dan fungsi kognitif penderita depresi dapat membaik seiring waktu.
-
Gangguan Tidur
Gangguan tidur, seperti insomnia dan sleep apnea, memiliki dampak serius terhadap fungsi kognitif, terutama dalam hal memori. Kurangnya tidur yang berkualitas memicu kelelahan ekstrem, dan ini berujung pada apa yang sering digambarkan sebagai "kabut otak" kondisi di mana seseorang merasa linglung, sulit berkonsentrasi, dan mudah lupa, baik yang baru diperoleh maupun yang sudah tersimpan.
Dr. Constantine Lyketsos menjelaskan bahwa salah satu mekanisme yang menjelaskan dampak sleep apnea terhadap memori adalah terganggunya pasokan oksigen ke otak. Penurunan performa ini menunjukkan bahwa tidur yang terganggu tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik tetapi juga secara langsung merusak kemampuan otak dalam mengolah dan menyimpan informasi.
Oleh karena itu, penting bagi individu yang mengalami gangguan tidur untuk mencari evaluasi medis dan pengobatan yang tepat. Perawatan yang efektif, seperti penggunaan CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) untuk sleep apnea atau terapi kognitif untuk insomnia, dapat membantu memperbaiki kualitas tidur dan berpotensi memulihkan fungsi kognitif yang terganggu.
-
Penggunaan Obat-Obatan
Sering kali, keluhan tentang mudah pelupa atau kesulitan mengingat sesuatu tidak berasal dari kondisi medis yang mendasari, melainkan sebagai efek samping dari obat yang dikonsumsi. Menurut laporan dari AARP (American Association of Retired Persons), berbagai jenis obat dapat mempengaruhi daya ingat, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Ini mencakup obat-obatan umum seperti antihistamin, pil tidur yang mengandung difenhidramin (misalnya Benadryl), obat anti-kecemasan, antidepresan, obat anti kejang, obat tekanan darah, penghilang rasa sakit tertentu, statin (obat penurun kolesterol), serta obat diabetes dan Parkinson.
Efek samping terhadap memori juga bisa timbul akibat interaksi antar obat atau akibat dari mengkonsumsi beberapa jenis obat secara bersamaan (polifarmasi), terutama pada kelompok usia lanjut yang sering memiliki beberapa kondisi medis sekaligus. Oleh karena itu, sangat penting untuk secara rutin mengevaluasi semua obat yang sedang dikonsumsi, khususnya jika seseorang mulai mengalami keluhan terkait ingatan.
-
Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi, terutama vitamin B12, merupakan faktor lain yang sering kali luput diperhatikan namun sangat berperan dalam menurunnya fungsi memori. Vitamin B12 adalah salah satu nutrisi esensial yang berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem saraf dan produksi sel darah merah.
Setiap orang dewasa dianjurkan untuk mengonsumsi sekitar 2,4 mikrogram vitamin B12 setiap hari. Sumber utama vitamin ini berasal dari makanan hewani, seperti daging, ikan, unggas, telur, dan produk susu.
ika kekurangan tidak segera dikenali dan ditangani, maka penurunan kognitif yang muncul bisa bersifat permanen. Oleh karena itu, deteksi dini melalui pemeriksaan darah dan suplementasi (baik melalui suplemen oral atau suntikan) sangat penting bagi kelompok-kelompok ini.
-
Stroke
Menurut American Heart Association, stroke diam dapat menyebabkan gangguan memori yang berkembang secara bertahap. Sering kali, orang yang mengalaminya tidak menyadari telah mengalami stroke, namun mulai mengalami kesulitan mengingat hal-hal baru, merasa bingung, atau mengalami penurunan kemampuan berpikir dan membuat keputusan.
Stroke terjadi ketika aliran darah ke bagian otak terhenti, biasanya karena penyumbatan pembuluh darah. Ketika otak kekurangan oksigen dan nutrisi penting, sel-sel otak mulai rusak atau mati. Jika kerusakan ini terjadi di area otak yang bertanggung jawab atas memori atau fungsi eksekutif (seperti perencanaan dan konsentrasi), maka hasilnya adalah penurunan kemampuan kognitif yang bisa bervariasi dari ringan hingga berat.
Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa penurunan fungsi kognitif bisa muncul sebelum gejala fisik penyakit jantung atau stroke lainnya terlihat. Ini menunjukkan pentingnya menjaga kesehatan pembuluh darah dan tekanan darah untuk mencegah kerusakan otak yang bersifat permanen.
***
Tag: #kenapa #beberapa #orang #mudah #lupa #penjelasan #ilmiah #yang #tidak #boleh #kamu #sepelekan