Mengenal Gangguan Mental Bipolar: Gejala, Penyebab, Jenis, dan Penanganannya
Ilustrasi gangguan bipolar. (Freepik)
21:08
25 Juni 2025

Mengenal Gangguan Mental Bipolar: Gejala, Penyebab, Jenis, dan Penanganannya

Di dunia ini ada banyak sekali kasus gangguan mental. Ada yang dapat disembuhkan, dan sayangnya ada yang tidak dapat disembuhkan.

Salah satu gangguan mental yang cukup banyak dialami banyak orang adalah gangguan bipolar.

Dilansir dari Halodoc, gangguan bipolar adalah sebuah masalah kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati, energi, tingkat aktivitas, konsentrasi, dan kemampuan untuk berkegiatan sehari-hari.

Pemilik kondisi ini dapat merasa sangat gembira, dan dapat tiba-tiba menjadi sangat sedih atau kesal.

Dilansir dari Mayo Clinic, episode atau terjadinya perubahan suasana hati ini dapat terjadi sangat jarang hingga beberapa kali setahun. Namun setiap episode ini dapat berlangsung selama beberapa hari.

Walaupun begitu, ada pula yang mengalami perubahan suasana hati dengan sangat cepat. Di sisi lain, ada pula yang dapat merasakan kesedihan dan kesenangan di saat yang sama.

Perlu diketahui bahwa kondisi ini bukanlah penyakit yang dapat disembuhkan. Akan tetapi dapat ditangani dengan bantuan para ahli.

Gejala

Dilansir dari WHO, pada dasarnya gangguan bipolar dikarakterisasi dengan perubahan suasana hati yang ekstrim.

Pada episode mania, seseorang dapat merasa sangat berenergi (sangat senang, bersemangat, dan aktif).

Saat berada di episode ini, para penderita akan merasakan:

  • Rasa percaya diri yang sangat tinggi
  • Berbicara dengan sangat cepat dan topiknya berpindah-pindah
  • Kesulitan untuk berkonsentrasi
  • Kurangnya kebutuhan untuk tidur
  • Kebiasaan yang sangat berbahaya dan meningkatkan kecerobohan
  • Kepercayaan yang salah atau delusi, seperti "Aku sangat terkenal" atau "Tetanggaku memata-mataiku"

Ketika berada di episode depresi, mereka akan merasa sangat sedih, gampang kesal dan kosong.

Saat berada di episode ini, para penderita pada umumnya akan merasa:

  • Konsentrasi yang lemah
  • Rendahnya rasa percaya diri
  • Hilangnya harapan terhadap masa depan
  • Pikiran untuk bunuh diri
  • Kesulitan untuk tidur
  • Perubahan selera makan dan berat badan
  • Merasa mudah lelah

Jenis gangguan bipolar

Dilansir dari Cleveland Clinic, gangguan bipolar terbagi menjadi beberapa jenis:

1. Gangguan bipolar I

Orang-orang dengan gangguan bipolar jenis ini mengalami satu atau beberapa episode mania.

Kebanyakan orang dengan bipolar I akan mengalami episode mania dan depresi. Namun mereka tidak perlu mengalami episode depresi untuk mendapatkan diagnosa ini. Episode depresi mereka biasanya berlangsung selama setidaknya dua minggu.

Untuk mendapatkan diagnosa gangguan bipolar I, episode mania yang dialami harus bertahan selama setidaknya tujuh hari atau sangat parah hingga harus dirawat inap.

2. Gangguan bipolar II

Penderita gangguan ini adalah mereka yang mengalami episode depresi dan hipomania (mania yang tidak ekstrim). Namun mereka tidak pernah mengalami episode mania yang menjadi karakteristik bipolar I.

Hipomania bukanlah kondisi yang melemahkan fisik. Penderita bipolar II masih dapat merasa lemah karena depresi kronis ini.

3. Gangguan Siklotimik (cyclothymia)

Penderita gangguan ini akan mengalami suasana hati yang tidak stabil secara kronis. Karena itu, pada umumnya mereka akan mengalami hipomania dan depresi ringan selama sedikitnya dua tahun.

Seseorang dengan kondisi ini mungkin memiliki episode singkat dengan suasana hati normal, namun periode ini berlangsung kurang dari delapan minggu.

Gangguan yang mirip atau bipolar yang belum terspesifikasi:

Seseorang dapat mengalami episode-episode mania dan depresi abnormal yang signifikan secara klinis, walaupun tidak memenuhi kriteria diagnostik ketiga gangguan di atas.

Dengan begitu, orang tersebut dianggap memiliki gangguan bipolar yang tidak spesifik.

Penyebab

Beberapa pakar kesehatan mental berpendapat bahwa penyebab gangguan mental ini adalah ketidakseimbangan neurotransmitter atau zat pengontrol fungsi otak.

Ada juga yang menyebutkan bahwa penyebab gangguan bipolar berkaitan dengan faktor genetik. Seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan ini akan mengalami resiko mewarisinya pula.

Faktor eksternal juga dapat memicu gangguan ini. Seperti stres kronis, trauma fisik dan emosional, hingga konsumsi atau penyalahgunaan obat-obatan.

Pengobatan

Setelah mendapatkan diagnosis dari dokter yang terpercaya, dokter akan menyarankan beberapa hal sebagai pengobatan.

Dokter dapat menyarankan beberapa jenis obat yang biasanya digunakan untuk menangani kondisi ini. Seperti penstabil suasana hati, antipsikotik, dan antidepresan.

Dokter juga dapat menyarankan agar penderita melakukan psikoterapi atau terapi bicara. Dengan terapi ini, penderita akan dibantu untuk mengidentifikasi dan mengubah emosi, pikiran, serta perilaku yang mengganggu.

Dokter juga dapat menyarankan kepada penderita untuk memperbaiki kebiasaan buruk mereka dan mengubahnya menjadi sesuatu yang baik.

Ada pula berbagai macam terapi yang dapat direkomendasikan oleh dokter yang bertanggungjawab. Seperti psikoedukasi, interpersonal and social rhythm therapy (IPSRT), terapi keluarga, dan terapi kebiasaan kognitif (CBT).

Dokter dan pasien dapat berdiskusi lebih lanjut untuk menentukan pengobatan macam apa yang paling cocok. (*)

Editor: Siti Nur Qasanah

Tag:  #mengenal #gangguan #mental #bipolar #gejala #penyebab #jenis #penanganannya

KOMENTAR