Minum Teh Setiap Hari Dapat Mengurangi Resiko Kematian, Cek Faktanya
- Teh merupakan salah satu minuman yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya di berbagai belahan dunia. Selain menjadi minuman yang menyegarkan, teh juga memiliki segudang manfaat untuk kesehatan tubuh.
Teh (Camellia Sinensis) adalah tanaman perdu yang berdaun hijau yang digunakan sebagai bahan minuman teh, yaitu salah satu minuman sehat yang paling populer di dunia dan menduduki posisi kedua setelah air.
Tanaman teh diperkirakan berasal dari daerah pegunungan Himalaya dan daerah-daerah pegunungan yang berbatasan dengan Republik Rakyat Cina, India dan Birma.
Minuman teh dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan. Teh mengandung polifenol, flavonoid, pektin, alkaloid, klorofil, tanin, dan natural fluoride.
Minuman teh memiliki manfaat di antaranya sebagai anti kanker, antioksidan, antimikroba, antibakteri, mencegah aterosklerosis, menjaga kesehatan jantung, antidiabetes, menstimulasi sistem imun, mencegah Parkinson, menurunkan kolesterol, mencegah karies gigi, mencegah bau mulut, melancarkan urine, menghindari stroke dan menurunkan tekanan darah.
Salah satu manfaat menarik yang baru-baru ini ditemukan adalah kemampuannya untuk mengurangi risiko kematian. Sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris menarik perhatian banyak orang karena hasilnya yang mengungkapkan potensi luar biasa dari minuman ini.
Dilansir dari Heart Matter (25/1), meminum dua cup teh atau lebih per hari dapat meningkatkan risiko kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak minum teh.
Penelitian itu diterbitkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine dan melibatkan 498.043 partisipan selama 11 tahun, dari tahun 2006 hingga 2010. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa minum dua cangkir teh atau lebih per hari dapat mengurangi risiko kematian sekitar 9-13%.
Penelitian sebelumnya di Tiongkok dan Jepang menunjukkan bahwa minum teh hijau secara teratur dikaitkan dengan kesehatan yang lebih baik dan risiko kematian yang lebih rendah.
Namun penelitian sebelumnya hanya berfokus pada populasi yang sebagian besar meminum teh hitam belum memberikan hasil yang jelas.
Tim peneliti dalam penelitian ini ingin melihat hubungan antara minum teh dan risiko kematian pada populasi yang sebagian besar meminum teh hitam, sehingga mereka menggunakan data dari UK Biobank, database biomedis orang-orang di seluruh Inggris.
Mereka melaporkan jumlah rata-rata cangkir teh yang mereka minum dalam sehari, apakah itu teh hitam atau teh hijau, dan apakah mereka menambahkan susu dan gula. Tes genetik juga digunakan untuk memprediksi kemampuan peserta dalam memproses (metabolisme) kafein.
Dari penelitian tersebut, menghasilkan orang yang dilaporkan minum dua cangkir teh atau lebih sehari memiliki risiko kematian akibat berbagai sebab sebesar 9 hingga 13 persen lebih rendah.
Ketika para peneliti mengamati penyebab kematian secara spesifik, minum teh dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat stroke, penyakit jantung koroner, dan penyakit kardiovaskular secara umum.
Studi tersebut menunjukkan bahwa risiko kematian tidak berkurang dengan setiap tambahan cangkir teh sehari. Risiko kematian kira-kira sama bagi mereka yang minum 2 hingga 10 cangkir atau lebih sehari.
Para peneliti juga menemukan bahwa hubungan antara minum teh dan penurunan risiko kematian tetap ada, bahkan ketika orang menambahkan susu atau gula ke dalam tehnya, atau ketika mereka diperkirakan memiliki kemampuan genetik yang lebih lambat dalam memproses kafein.
Penting untuk diingat bahwa penelitian ini menunjukkan adanya kaitan, dan tidak membuktikan sebab dan akibat. Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti tidak bisa mengatakan secara pasti bahwa minum teh akan secara langsung mengurangi risiko kematian. Diperlukan lebih banyak penelitian.
Tag: #minum #setiap #hari #dapat #mengurangi #resiko #kematian #faktanya