



Rawan Penipuan, Taiwan Masukkan 5 Negara Asia Tenggara Ini ke Destinasi Berisiko Tinggi
- Taiwan telah memasukkan 5 negara Asia Tenggara sebagai destinasi berisiko tinggi.
Kelima negara itu adalah Thailand, Vietnam, Myanmar, Kamboja, dan Laos. Hal itu akibat jaringan penipuan di negara tersebut, demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri Taiwan pada Jumat lalu.
Sebagai langkah antisipasi, para pelancong dari Taiwan yang menuju ke negara-negara tersebut akan menerima peringatan pada tiket pesawat mereka serta anjuran untuk mengunduh aplikasi keselamatan perjalanan.
Penipuan di Kamboja dan Myanmar
Selama beberapa tahun terakhir, telah terjadi berbagai insiden di mana warga Taiwan diperdaya untuk pergi ke Kamboja atau Myanmar guna bekerja di jaringan penipuan.
Pekan ini, Myanmar telah membebaskan 260 warga asing dari pusat penipuan, termasuk tujuh warga Taiwan yang kini sedang diwawancarai oleh kepolisian Thailand sebelum dipulangkan ke negara mereka.
Lihat postingan ini di Instagram
Badan Imigrasi Nasional dan Biro Kepolisian Penerbangan Taiwan akan meningkatkan pengawasan di bandara guna mencegah warga Taiwan pergi ke luar negeri untuk bergabung dengan jaringan penipuan.
Selain itu, maskapai penerbangan juga diminta bekerja sama dengan mencetak peringatan pada tiket elektronik penumpang.
Para wisatawan juga disarankan untuk mengunduh aplikasi panduan keselamatan perjalanan dari Kementerian Luar Negeri Taiwan, yang telah tersedia sejak tahun 2022.
Peringatan terhadap lowongan kerja palsu dari Asia Tenggara
Kementerian Luar Negeri Taiwan (MOFA) pada Selasa (25 Juni) mengimbau masyarakat agar berhati-hati terhadap tawaran pekerjaan palsu dari Asia Tenggara.
Peringatan ini dikeluarkan setelah seorang pria berusia 19 tahun bernama Huang dari Changhua, dilaporkan hilang pada Mei 2024.
Ilustrasi Chatuchak Weekend Market di Thailand.
Huang meninggalkan Taiwan menuju Thailand dua bulan sebelumnya. Pihak kepolisian belum dapat memastikan apakah pemuda tersebut ditahan secara paksa atau tidak.
Nenek remaja bernama Huang itu menyatakan bahwa sejak orangtuanya bercerai, ia membantu menjual bubur dan bangun setiap pukul 4 pagi untuk menyiapkan dagangan. Neneknya juga yang membiayai pendidikannya hingga tingkat sekolah kejuruan.
Pada awal Maret, Huang mengatakan kepada neneknya bahwa ia akan keluar bersama teman-temannya. Namun, setelah ia tidak kembali, keluarganya melaporkan kejadian tersebut ke polisi karena khawatir ia menjadi korban penipuan.
Penyelidikan polisi menunjukkan bahwa Huang meninggalkan Taiwan pada 4 Maret dengan penerbangan reguler menuju Thailand.
Pihak kepolisian mengatakan akan meminta bantuan MOFA untuk melacak keberadaan remaja tersebut. Namun hingga kini belum dapat dipastikan apakah ia terlibat dalam jaringan penipuan.
MOFA mengingatkan para pelancong melalui situs web resminya bahwa dengan semakin dekatnya musim liburan dan kelulusan, para penipu kemungkinan akan meningkatkan upaya mereka untuk menjerat korban dengan tawaran pekerjaan bergaji tinggi yang tidak jelas.
Tag: #rawan #penipuan #taiwan #masukkan #negara #asia #tenggara #destinasi #berisiko #tinggi