Ari Bias Jual Perlengkapan Musik, Frustasi 20 Tahun Tak Terima Royalti dari Lagunya yang Hits
Ari Bias di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (10/7/2024). 
14:35
15 Februari 2025

Ari Bias Jual Perlengkapan Musik, Frustasi 20 Tahun Tak Terima Royalti dari Lagunya yang Hits

Musisi dan pencipta lagu Ari Bias mengaku bertahun-tahun tidak menerima royalti konser dari lagu-lagu yang dia ciptakan. 

Meskipun karya-karyanya sukses dinyanyikan oleh penyanyi ternama dan sering dipakai di berbagai panggung, Ari mengaku tidak mendapat keuntungan apapun sebagai pencipta lagu.

"Lagu saya banyak dipakai di panggung-panggung mereka, tapi kok saya hanya menonton doang? Enggak ada hasilnya," kata Ari dikutip dari YouTube Badai Tivi, Sabtu (15/2/2025).

Ari awalnya pasrah dengan keadaan tersebut, menganggap bahwa nasib pencipta lagu memang sekadar menghibur tanpa mendapat hak ekonomi yang layak. 

Namun, ia kemudian mulai mempertanyakan ke mana hak royaltinya selama ini.

Salah satu lagu yang diciptakannya untuk penyanyi Agnez Mo pada 2004 berjudul "Bilang Saja", misalnya, telah berusia 20 tahun.

Namun Ari mengklaim bahwa selama dua dekade itu, ia tidak pernah mendapat royalti dari konser yang membawakan lagunya.

"Lagu Agnez rilis 2004, bayangkan selama 20 tahun saya menunggu royalti konser tidak pernah ada angka Rp 1 pun muncul di LMKN," ujarnya.

Ari sudah cukup lama bersabar menanti haknya sebagai pencipta lagu, namun hingga kini belum ada kejelasan.

"20 tahun itu saya sudah menunggu dan tidak kunjung ada. Saya sudah sabar 20 tahun dan merelakan itu semua," sambungnya.

Akibat kondisi ini, Ari sempat berpikir untuk meninggalkan dunia musik sepenuhnya. 

Pada 2015, ia bahkan menjual seluruh perlengkapan musiknya dan mencoba bisnis di luar dunia seni.

Menurut dia musik tak bisa menghidupinya.

"Jadi saya udah enggak pengin bikin lagu lagi, itu tahun 2015," kata Ari.

Saat itu, ia merasa tidak ada gunanya terus berkarya jika hasilnya tidak memberikan manfaat bagi dirinya sendiri. 

Akhirnya, ia memutuskan untuk menjual seluruh alat musik yang dimilikinya, termasuk keyboard, gitar, dan mikrofon.

"Saya enggak mau main musik lagi. Keyboard saya jualin semua, gitar, mic. Saya cari kesibukan lain dan cari usaha di luar musik, ketipu juga bisnis saya," ungkapnya.

Keberadaan Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI), yang didirikan sejumlah musisi Tanah Air, kemudian membuka matanya bahwa pencipta lagu juga memiliki hak ekonomi atas lagu-lagu mereka yang dibawakan dalam konser.

"Mungkin AKSI ini komposer banyak yang mulai sadar hukum, ada UU Hak Cipta, tahu ada hak-haknya," tutur Ari. 

"Bahwa di dalam konser yang diadakan, ada hak ekonomis pencipta lagu," lanjutnya.

 

Editor: Willem Jonata

Tag:  #bias #jual #perlengkapan #musik #frustasi #tahun #terima #royalti #dari #lagunya #yang #hits

KOMENTAR