Curahan Hati Pedagang di Kantin Sekolah, Untung Berkurang Imbas Siswa Dapat Makan Bergizi Gratis
Rosul, pemilik warung makan di kantin SMP Negeri 61, Jakarta Barat, Selasa (7/1/2025).  
16:52
7 Januari 2025

Curahan Hati Pedagang di Kantin Sekolah, Untung Berkurang Imbas Siswa Dapat Makan Bergizi Gratis

- Keberlangsungan program makan bergizi gratis (MBG) memberikan dampak tersendiri bagi pengusaha warung di kantin beberapa sekolah.

Sejumlah pemilik warung mengeluhkan keuntungan mereka menurun akibat adanya program makan bergizi gratis dari pemerintah ini.

Satu di antaranya, Rosul, pengusaha warung yang menjual beragam makanan di kantin SMP Negeri 61 Jakarta Barat.

Makanan dagangannya, di antaranya aneka gorengan, nasi dan beberapa lauk, serta kue-kue.

Rosul mengatakan, program MBG di SMP Negeri 61 telah berlangsung sejak beberapa bulan lalu dalam rangka simulasi.

Sejak saat itu, ia mengungkapkan, keuntungan dagangnya sehari-hari berkurang. 

"Biasanya sehari-hari bisa Rp100 ribu untungnya. Nah sekarang menurun, sekarang jadi Rp75 ribu," kata Rosul, kepada Tribunnews.com, Selasa (7/1/2025).

Meski keuntungannya menurun dari sebelum berlangsungnya program MBG, Rosul menuturkan, tidak memusingkan hal itu lantaran untung yang ada masih cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Selain itu, ia menjelaskan, di SMP Negeri 61, makanan dari program MBG baru sampai di sekolah pada siang hari atau di jam istirahat kedua, yang bersamaan dengan waktu salat Zuhur.

Oleh karena itu, katanya, masih tetap ada sejumlah pelajar yang membeli dagangannya pada jam istirahat pertama.

"Siswa ada yang datang, jajan tetap jajan. Kalau yang ini kan (makan bergizi gratis) datangnya siang, siang kan baru makan di istirahat kedua, nah (dagangan/makanan) saya untuk makan pertama," jelasnya.

"Karena anak-anak seharusnya istirahat kedua kan buat salat, tapi ini sekarang buat makan," lanjut Rosul.

Tak hanya Rosul, Hani (36), seorang pemilik warung yang juga menjual jajanan di sekitar MTs. Al-Ukhuwwah Jakarta Barat mengungkapkan hal senada.

Katanya, keuntungan dagangnya berkurang sekitar 50 persen dari sebelum diberlakukannya program MBG.

"(Untung) berkurang 50 persen. Iya, drastis," ucap Hani, saat ditemui.

Warung milik Hani menjual barang-barang yang dijual di warung kebanyakan. Namun, karena berada di samping sekolah, ia lantas berjualan mi instan dan minuman sachet dengan berbagai macam rasa.

Ia menjelaskan, sebelum berjalannya program MBG, dua kardus mi instan kerap habis dibeli para pelajar saat memasuki waktu istirahat.

Namun, saat ini, dari stok dua kardus tersebut hanya habis satu kardus saja.

"Istilahnya aku stok mi dua dus (kardus). Abisnya cuma satu dus," ujarnya.

Sementara itu, Eva (39), pemilik warung lainnya di sekitar MTS. Al-Ukhuwwah Jakarta Barat, juga mengatakan keuntungannya menurun dari biasanya.

"Kalau dihitung biasanya (untung) 10, (sekarang) berkurang tiga," katanya menggambarkan penurunan keuntungan dagangnya.

Di sisi lain, Eva mengatakan, putranya bersekolah di MTs. Al-Ukhuwwah dan merasakan manfaat dari program MBG.

"Sebagai orang tua, anak dapat makan gratis sih bagus, jadi membantu anak-anak hang mungkin enggak bawa bekal. Tapi untuk pengusaha ini (untung) menurun," jelasnya.

Sejumlah siswa menikmati makanan bergizi gratis saat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Angkasa 5 Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (6/1/2024). Program MBG untuk pelajar tingkat TK, SD, SMP dan SMA pada hari pertama dilaksanakan serentak pada 190 titik di 26 Provinsi di Indonesia. Tribunnews/Jeprima  Sejumlah siswa menikmati makanan bergizi gratis saat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Angkasa 5 Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (6/1/2024). Program MBG untuk pelajar tingkat TK, SD, SMP dan SMA pada hari pertama dilaksanakan serentak pada 190 titik di 26 Provinsi di Indonesia. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Lebih lanjut, ia mengatakan, ada beberapa waktu, sang anak dan teman-teman sekolahnya tidak nafsu untuk memakan lauk yang diberikan program MBG.

Untuk meningkatkan nafsu makan, jelas Eva, para pelajar itu membeli sambal kemasan sachet di warungnya.

"Saya yang laku itu sambel. Misalnya, karena anak-anak enggak suka makanannya, supaya nafsu makan, mereka beli sambel," tutur Eva.

Ia lantas berharap agar menu makanan program MBG dapat menyesuaikan selera makan para siswa.

"Karena kalau anaknya enggak selera kan sayang-sayang, mubazir. Mending disesuaikan lauknya atau berbentuk dana ke orang tua, nanti orang tua kan tahu makanan kesukaan anaknya," kata Eva.

Sebagai informasi, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, memulai program andalannya Makan Bergizi Gratis, pada Senin (6/1/2025).

Pada tahap awal ini, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) siap dimulai di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi.

 

Editor: Acos Abdul Qodir

Tag:  #curahan #hati #pedagang #kantin #sekolah #untung #berkurang #imbas #siswa #dapat #makan #bergizi #gratis

KOMENTAR