Dugaan Korupsi Eks Mentan, SYL Minta Bayarkan Renovasi Kamar Anak dan Alirkan Dana ke Partai Nasdem
KIRI: Nayunda Nabila setelah menjalani pemeriksaan sebagai saksi dugaan TPPU yang dilakukan SYL. KANAN: Syahrul Yasin Limpo di Pengadilan Tipikor, Jakarta kemarin (13/5). (FEDRIK TARIGAN/JAWA POS)
13:32
14 Mei 2024

Dugaan Korupsi Eks Mentan, SYL Minta Bayarkan Renovasi Kamar Anak dan Alirkan Dana ke Partai Nasdem

– Tabiat Syahrul Yasin Limpo (SYL) selama menjabat menteri pertanian (Mentan) 2019–2023 dibongkar sejumlah saksi dalam sidang di Pengadilan Tipikor kemarin (13/5). Dia kerap meminta uang untuk perjalanan dinas luar negeri, renovasi rumah keluarga, hingga kebutuhan partai politik.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil, salah seorang saksi yang dihadirkan jaksa, mengungkap salah satu permintaan untuk sharing kebutuhan SYL selama melawat ke Brasil pada 2021. ’’Saat ke Brasil, kami Ditjen PSP diminta untuk sharing Rp 600 juta,” paparnya.

Ketua Majelis Hakim Rianto Adam Pontoh lantas menggali lebih jauh keterangan tersebut. Dia bertanya asal duit untuk keperluan SYL. Ali menjawab, uang itu dikumpulkan dari sisa operasional kegiatan di Kementan. ”Misalnya, ada agenda rapat di hotel, dikumpulkan dari situ,” katanya.

Hakim sempat mencecar alasan perjalanan dinas tidak menggunakan dana operasional menteri (DOM) saja. Ali pun mengungkap bahwa anggaran itu tidak mencukupi. Tak hanya ke Brasil, dalam sidang terungkap bahwa Dirjen PSP diminta sharing duit Rp 200 juta untuk perjalanan SYL ke Amerika Serikat.

Kabag Umum Dirjen Perkebunan Kementan Sukim, saksi lainnya, tak kalah detail mengenai macam-macam permintaan SYL selama menjadi menteri. Salah satunya, duit Rp 850 juta yang diduga mengalir ke Partai Nasdem, partai asal SYL.

Permintaan uang disampaikan eks Sekjen Kementan Kasdi Subagyono kepada para eselon I. Uang itu disiapkan untuk diserahkan kepada staf khusus SYL Joice Triatman. Sempat terjadi penolakan dalam proses pengumpulan, uang akhirnya tetap terkumpul dalam waktu tiga hari.

Sukim mengaku tidak mengetahui peruntukan uang tersebut. Namun, lanjut dia, ada kuitansi berlogo Partai Nasdem dalam penyerahan duit yang berlangsung pada 2023 itu. ’’Mohon maaf Yang Mulia, kami tidak tahu,’’ terangnya.

Sukim juga pernah diminta untuk membayar biaya renovasi kamar anak SYL, Kemal Redindo. Renindo meminta ke Sukim lewat pesan WA soal renovasi itu dengan nominal Rp 200 juta. Sukim sempat menyampaikan permintaan tersebut ke atasannya. Namun, lantaran tidak ada anggaran, Sukim diminta mengeluarkan uang talangan dari kantong pribadinya. Sukim mengaku takut dicopot dari jabatannya jika tak menyediakan duit itu.

Selain tiga keperluan tersebut, sidang juga mengungkap sejumlah permintaan uang dari SYL. Misalnya, untuk uang bulanan istri, cicilan mobil Alphard, tagihan kartu kredit, hingga umrah.

Sementara itu, pendalaman kasus yang menjerat tiga pejabat Kementan –selain SYL, ada eks Sekjen Kementan Kasdi Subagyono dan eks Direktur Alat dan Mesin Pertanian Muhammad Hatta– kemarin juga berlangsung di Gedung Merah Putih KPK. Penyidik memeriksa penyanyi dangdut Nayunda Nabila. Dia disebut menerima transferan Rp 50 juta–Rp 100 juta untuk acara hiburan di Kementan.

Nayunda tiba di KPK pukul 10.29 WIB. Mengenakan kemeja dan celana putih, dia tidak menjawab pertanyaan wartawan dan langsung masuk ke gedung KPK. (elo/c18/fal)

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #dugaan #korupsi #mentan #minta #bayarkan #renovasi #kamar #anak #alirkan #dana #partai #nasdem

KOMENTAR