Ruang Inklusif di Indonesia Masih Sulit Diakses, BKKBN Genjot Edukasi Soal Perbedaan

- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Hasto Wardoyo meminta agar masyarakat Indonesia turut berperan aktif menciptakan ruang inklusif di Indonesia. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri acara HUT Generasi Berencana (GenRe) Indonesia yang ke-14.

"Ruang inklusif di Indonesia masih sangat sulit di akses," ujar Hasto dalam acara tersebut, Kamis (2/5).   Oleh karena itu, ia mengatakan pentingnya masyarakat dari lingkup terkecil untuk bahu-membahu menciptakan ruang aman bagi semua.    "Harapannya, dengan adanya momentum ulang tahun yang mengangkat tema Rayakan Perbedaan, GenRe Indonesia dapat memanfaatkan armadanya untuk menjadi aktor utama dalam menggaungkan nilai-nilai inklusifitas dan anti diskriminasi," tuturnya.   Hasto menegaskan bahwa GenRe Indonesia mesti menjadi salah satu penggerak dalam meningkatkan kualitas remaja Indonesia agar dapat menyatukan perbedaan.    “GenRe Indonesia harus menjadi garda terdepan dalam meningkatkan kualitas remaja Indonesia. Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya. Prinsip yang harus dipegang teguh oleh seluruh Remaja GenRe Indonesia,” tegasnya.   Sementara itu, Ketua Umum GenRe Indonesia periode 2022-2024 Alif Baslamin membenarkan pernyataan Hasto. Hal itu juga yang menjadi alasannya mengangkat tema “Rayakan Perbedaan: Mengukir Masa Depan Indonesia” dalam kegiatan kali ini.   “Saya menyadari bahwa remaja Indonesia adalah remaja yang multikultural. Perbedaan bukan hanya pada Ras, Suku, dan Budaya, tetapi juga berbeda akan kebutuhan, rasa, dan pengakuan. Mereka yang berbeda harus dirangkul, bukan dijauhi atau bahkan didiskriminasi,” ungkapnya.   Karena itu, Alif menambahkan momentum perayaan ulang tahun ini menjadi bentuk menggaungkan isu disabilitas, kesehatan mental, dan partisipasi remaja yang bermakna.   Dalam hal ini, ia beserta pengurus nasional GenRe Indonesia juga menginisiasi pembuatan buku dan lagu yang sama-sama di launching pada perayaan ulang tahun dengan judul “Rayakan Perbedaan”. 

Tag:  #ruang #inklusif #indonesia #masih #sulit #diakses #bkkbn #genjot #edukasi #soal #perbedaan