4 Sosok Pati TNI AU Dinilai Layak Jabat KSAU, Ada Peraih Adhi Makayasa Hingga Mantan Ajudan Jokowi
4 perwira tinggi yang masuk bursa KSAU, di antaranya Marsdya Andyawan Martono Putra (Wakil KSAU/AAU 1989); Marsdya Samsul Rizal (Komandan Sesko TNI/AAU 1990-Adhi Makayasa); Marsdya Tedi Rizalihadi (Pangkoopsudnas/AAU 1991); dan Marsdya M Tonny Harjanto (Pangkogabwilhan II/AAU 1993). 
16:56
22 Maret 2024

4 Sosok Pati TNI AU Dinilai Layak Jabat KSAU, Ada Peraih Adhi Makayasa Hingga Mantan Ajudan Jokowi

- Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo akan segera memasuki masa pensiun bulan depan atau April 2024.

Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas mencatat sejumlah nama perwira bintang tiga disebut layak menggantikan posisi Fadjar.

"Dari nama-nama yang beredar, setidaknya ada empat nama pati yang memiliki peluang dan patut dipertimbangkan mengisi posisi strategis tersebut," kata Anton saat dikonfirmasi Tribunnews.com pada Jumat (22/3/2024).

4 perwira tinggi yang memiliki peluang menjadi KSAU di antaranya Marsdya Andyawan Martono Putra (Wakil KSAU/AAU 1989); Marsdya Samsul Rizal (Komandan Sesko TNI/AAU 1990 - Adhi Makayasa); Marsdya Tedi Rizalihadi (Pangkoopsudnas/AAU 1991); dan Marsdya M Tonny Harjanto (Pangkogabwilhan II/AAU 1993).

Keempat sosok tersebut menurutnya memiliki rekam pendidikan dan penugasan yang beragam.

"Jika merujuk pada kelengkapan pendidikan pengembangan maka hanya Andyawan dan Samsul yang berkategori 'lengkap', telah mengikuti pendidikan Sesko TNI dan Lemhannas," kata dia.

Latar belakang penugasan, kata dia, selayaknya juga patut dipertimbangkan dalam penunjukan KSAU mendatang.

Andyawan, menurutnya cukup banyak memiliki penugasan di bidang perencanaan dan operasi.

Sedangkan Samsul dan Tedi, lanjut dia, memiliki jejak penugasan di lingkungan operasi, personel, dan pendidikan.

Sementara Tonny, kata dia, pernah bertugas cukup lama di lingkaran inti Jokowi, yakni sebagai Ajudan Presiden dan Sesmilpres.

Sedangkan jika merujuk pada sisa usia pensiun, kata Anton, maka Andyawan memiliki sisa usia pensiun terpendek yakni 1 tahun 1 bulan.

Sedangkan sisa usia pensiun Samsul (2 tahun 11 bulan), Tedi (4 tahun 3 bulan), dan Tonny (5 tahun 7 bulan).

Faktor sisa usia pensiun, kata dia, tentu saja krusial untuk dijadikan pertimbangan dalam memilih KSAU ke depan.

Pergantian pucuk pimpinan organisasi, menurutnya akan dapat mempengaruhi jalannya regenerasi di tubuh TNI AU.

"Jika terlampau cepat, kurang dari 6 bulan, maka jabatan KSAU akan dapat dianggap sebagai tempat transit saja mengingat sosok tersebut belum secara efektif menjalankan tugas," kata dia.

"Akan tetapi, jika usia pensiun terlampau panjang maka tentu dapat berpotensi mengganggu berjalannya proses regenerasi TNI AU," sambung dia.

Menurutnya, tantangan utama KSAU mendatang adalah meningkatkan kesiapan (readiness) TNI AU secara signifikan.

Di tengah dinamika geopolitik regional dan global yang tidak menentu saat ini, kata dia, kesiapan TNI AU yang prima tentu saja menjadi salah satu kunci.

Ketika TNI AU dalam beberapa tahun ke depan akan kedatangan sejumlah pesawat tempur maka perangkat sistem pendukung juga harus disiapkan.

Karena itu, menurutnya perencanaan pengembangunan kekuatan pertahanan udara menjadi krusial.

Apalagi, lanjut dia, saat ini pembahasan Rencana Strategis Pembangunan Kekuatan TNI AU 2025-2029 juga masih berlangsung.

Kondisi tersebut, kata dia, jelas membutuhkan sosok KSAU yang memiliki kadar kepemimpinan, pengalaman dan pengetahuan kuat.

"Dalam konteks ini, kecermatan dan kebijaksanaan Presiden Joko Widodo dalam menetapkan siapa sosok KSAU mendatang menjadi sangat penting untuk dikedepankan," kata dia.

Editor: Adi Suhendi

Tag:  #sosok #pati #dinilai #layak #jabat #ksau #peraih #adhi #makayasa #hingga #mantan #ajudan #jokowi

KOMENTAR