Wakil Menteri Luar Negeri Korsel Kim Hong-kyun Berharap Indonesia Lunasi Utang Jet Tempur KF-21
Pesawat tempur KFX/IFX-21 Boramae nomor 4 hasil kerja sama Indonesia dengan Korsel. (FOTO: DISPENAU)
04:40
15 Maret 2024

Wakil Menteri Luar Negeri Korsel Kim Hong-kyun Berharap Indonesia Lunasi Utang Jet Tempur KF-21

 – Korea Selatan (Korsel) meminta Indonesia bisa kooperatif untuk merampungkan proyek pengembangan jet tempur bersama. Hal itu karena Indonesia selama ini belum melunasi hutang pembayaran proyek pesawat jet tempur KFX/IFX atau KF-21 Boramae.

Dilansir dari kantor berita Yonhap, Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Korsel Kim Hong-kyun menyampaikan imbauan itu pada sesi kedua dialog strategis bilateral dengan Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Nugraha Mansury di Seoul, Rabu (13/3) waktu setempat.

Seperti diketahui, Indonesia telah setuju untuk menanggung sekitar 20 persen dari proyek senilai KRW 8,1 triliun. Dana itu diluncurkan pada 2015 untuk mengembangkan jet tempur KF-21 hingga 2026. Dengan imbalan yakni menerima satu prototipe dan transfer teknologi, serta memproduksi 48 unit pesawat tersebut.



Hingga saat ini, RI menunda pembayaran selama hampir dua tahun. Diperkirakan sejauh ini RI hanya membayar sekitar KRW 278 miliar (sekitar Rp 3,3 triliun), dengan tunggakan hampir KRW 1 triliun (Rp 11,8 triliun).

Hong-kyun pun berharap Indonesia bisa memenuhi komitmen pelunasan itu. ’’Meminta bantuan Indonesia agar proyek tersebut dapat diselesaikan dengan lancar,’’ jelasnya.

Ini bukan pertama kalinya Korsel meminta komitmen Indonesia untuk melunasi hutang itu. Menteri Luar Negeri Cho Tae-yul juga menyampaikan hal serupa saat bertemu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di sela pertemuan para menteri luar negeri G-20 di Brasil, baru-baru ini.

Hong-kyun pun berahap agar Korsel dan Indonesia dapat memperluas kerja sama di berbagai sektor. Seperti kendaraan listrik (electric vehicle/EV), baterai, dan rantai pasokan mineral penting. Dia menyebut Indonesia sebagai mitra utama di Asia Tenggara untuk keamanan ekonomi.

Hal itu merujuk pada kondisi Indonesia yang merupakan produsen nikel terbesar di dunia yang notabene menjadi komponen penting baterai kendaraan listrik. Indonesia juga dikenal memiliki cadangan nikel terbesar di dunia.

Raksasa otomotif Korea Selatan Hyundai Motor Group dan pembuat baterai terkemuka LG Energy Solution Ltd. pun telah membentuk usaha patungan senilai USD 1,1 miliar untuk membangun pabrik sel baterai kendaraan listrik di timur Jakarta. 

Editor: Dhimas Ginanjar

Tag:  #wakil #menteri #luar #negeri #korsel #hong #kyun #berharap #indonesia #lunasi #utang #tempur

KOMENTAR