Apresiasi Orang Tua Siswa SMP-SMA Mulia Jakarta di Tengah Isu Negatif Program MBG
Di tengah maraknya kekhawatiran publik soal kualitas dan kebersihan Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang kerap beredar di YouTube dan TikTok, orang tua di sekolah ini justru merasakan pengalaman berbeda. Mereka menilai kualitas MBG yang diterima anak-anak masih aman, bersih, dan layak konsumsi.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ibu Zainah, orang tua dari Ferdy yang bersekolah di SMP-SMK YP Mulia, Jakarta Selatan, dikutip Jumat (12/12).
“Alhamdulillah sampai sekarang masih aman aja. Jadi dia pulang sekolah selalu cerita. Kadang suka ada lebihnya, bawa nih,” ujar Ibu Zainah saat ditemui JawaPos.com.
Ia mengaku sering melihat konten viral tentang kasus MBG di daerah lain, namun kondisi di sekolah anaknya jauh lebih meyakinkan. “Kita kan ngeliat-ngeliat yang di Youtube-Youtube atau TikTok, di daerah-daerah itu kayak gini-gini. Alhamdulillah sampai sekarang masih aman aja,” ujarnya.
Menurutnya, sekolah dan penyedia makanan sangat memperhatikan kebersihan. Bahkan ia sempat merasakan sendiri hidangan yang dibawa pulang oleh anaknya. “Aku juga udah pernah ngerasain makanan MBG di sini. Ya lumayan, masih enak, masih aman. Rasanya juga sama kayak yang di rumah kita masak. Iya, nggak ada bedanya,” jelas dia.
Salah satu alasan orang tua merasa tenang adalah kualitas bahan makanan, terutama buah. Di sekolah anaknya, buah yang diberikan beragam dan berkualitas baik. “Kalau lihat yang di daerah-daerah itu kan kayak buah-buahnya tuh kadang cuma kasih semangka. Di sini buahnya besar sekali, kayak pir, anggur hijau,” ujarnya.
Saking banyaknya, anaknya sering membawa pulang untuk dibagikan ke nenek dan ibunya. “Anggur ijo nih, nyobain buat nenek satu, buat mama satu, jadi dibawa ke rumah karena banyak juga yang dikasih,” imbuhnya.
Sang ibu juga menceritakan bahwa pihak sekolah dan penyedia MBG aktif menjaga standar kebersihan dan terbuka terhadap masukan. Bahkan pernah ada pergantian petugas pencuci peralatan karena soal aroma.
Ia menilai tim penyedia sangat peka dan cepat menindaklanjuti hal-hal yang berpotensi mengganggu kualitas makanan.
“Masukan dari kita, dari sekolah, didengar sama mereka. Jadi bisa diterima juga,” tukas dia.
Tag: #apresiasi #orang #siswa #mulia #jakarta #tengah #negatif #program