Menuju Green Water dan Blue Water Navy, TNI AL Pastikan Kapal Induk Bukan untuk Invasi
KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan keterangan kepada awak media di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakut, pada Jumat (24/10). (Syaharul Yunizar/JawaPos.com)
16:40
25 Oktober 2025

Menuju Green Water dan Blue Water Navy, TNI AL Pastikan Kapal Induk Bukan untuk Invasi

- Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkap tujuan pembangunan kekuatan TNI AL saat ini. Yakni menjadikan Angkatan Laut Indonesia sebagai Green Water Navy untuk menuju tahap berikutnya, yakni Blue Water Navy


Informasi tersebut disampaikan oleh Laksamana Ali saat ditanyai oleh awak media di Jakarta pada Jumat (24/10). Menurut dia saat ini TNI AL tengah menambah kekuatan dan melakukan modernisasi armada tempur lewat pengadaan kapal-kapal baru. Baik buatan dalam negeri maupun luar negeri. 


”Kita mau dibawa kemana, kita harapannya bisa menjadi Green Water Navy dulu sebelum menjadi Blue Water Navy,” kata Ali. 


Salah satu bukti bahwa TNI AL berkeinginan menjadi Green Water Navy menuju Blue Water Navy adalah niatan melakukan akuisisi kapal induk dari Italia. Menurut Ali, setelah pengadaan sejumlah kapal perang yang terus berjalan, jika Indonesia benar-benar mengakuisisi kapal induk dari Italia, maka TNI AL bisa menjadi Blue Water Navy. 


”Dengan adanya kapal induk, kita mungkin bisa menjadi Blue Water Navy,” ungkap dia. 


Meski begitu, Ali menegaskan bahwa, TNI AL tidak akan melakukan invasi. Blue Water Navy yang diinginkan oleh Angkatan Laut Indonesia adalah melaksanakan sejumlah kegiatan diplomasi yang sifatnya lebih dekat dengan urusan bantuan kemanusiaan. 


”Bukan untuk invasi, untuk melaksanakan kegiatan diplomasi yang sifatnya goodwill, port visit misalnya OMSP, bantuan kemanusiaan, dan itu sangat berfungsi dan bermanfaat,” terang dia. 


Ali pun mencontohkan berbagai kegiatan yang sudah dilakukan oleh TNI AL belakangan ini. Diantaranya mengirim kapal perang untuk melaksanakan misi kemanusiaan di negara-negara Pasifik Selatan, melakukan bantuan kesehatan dan bantuan sosial ke Mesir dengan tujuan menolong korban perang di Gaza. 


”Itu tujuan kita itu. Kita lebih banyak damai,” ungkap Ali. 


Sebelumnya, TNI AL mendapat tambahan kapal perang baru, yakni KRI Belati-622 yang sudah dibekali kemampuan dan sistem senjata terkini. Tidak hanya lincah karena jenisnya adalah Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 meter, alat utama sistem persenjataan (alutsista) tersebut juga memiliki sistem senjata yang bisa digunakan untuk menembak pesawat dan drone udara. 


”Kemampuannya cukup baik dan juga terintegrasi dengan radar-radar senjata. Sehingga dia mampu menembak pesawat maupun menembak drone. Kaliber meriamnya adalah 40 milimeter,” ucap Ali. 


Berdasar data dari TNI AL, pada kapal perang itu sudah disematkan Combat Management System (CMS) dengan sistem senjata surface to surface missile Roketsan Atmaca, meriam 40 milimeter Leonardo Marlin 40 RC, dan meriam 20 milimeter. Kapal yang diawaki oleh 62 prajurit itu mampu melaju dengan kecepatan hingga 30 knots. 

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #menuju #green #water #blue #water #navy #pastikan #kapal #induk #bukan #untuk #invasi

KOMENTAR