Di Depan Seskab Teddy, Ibu Ini Curhat Hanya Berpenghasilan Rp 1,5 Juta Per Bulan, tapi Hidupi 5 Orang di Rumah
Seskab Letkol Teddy Indra Wijaya mendatangi rumah calon siswa Sekolah Rakyat di Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (29/6/2025). (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)
15:02
29 Juni 2025

Di Depan Seskab Teddy, Ibu Ini Curhat Hanya Berpenghasilan Rp 1,5 Juta Per Bulan, tapi Hidupi 5 Orang di Rumah

- Di depan Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indra Wijaya, Suratna, mengeluhkan kehidupannya yang serba sulit, saat meninjau Sekolah Rakyat di Sentra Handayani Kemensos, Jakarta Timur, Minggu (29/6/2025).

Suratna merupakan ibu tunggal dari Galih Yahdan Atlantik, salah seorang calon siswa Sekolah Rakyat di tempat itu. Dia adalah calon siswa sekolah dasar (SD) di tempat tersebut.

Kehidupan Suratna jauh dari kata mewah. Sebagai orangtua tunggal, ia hidup bersama keempat orang anaknya di sebuah rumah kontrakan, usai suaminya meninggal dunia sejak beberapa tahun lalu.

"Saya tinggal di kontrakan. Sebulannya (bayar) Rp 500 ribu, menghidupi empat anak," cerita Suratna di depan Teddy dan Menteri Sosial Saifullah Yusuf serta Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo.

Untuk menghidupi keluarganya, Suratna rela banting tulang melakukan apa saja demi anak-anaknya bisa makan. Mulai dari buruh cuci hingga jualan nasi uduk. 

Penghasilannya pun tak seberapa. Namun, ia tetap melakoninya.

"Di rumah jualan nasi uduk, itu kalau kelebihan dana. Kalau enggak ada (modal), jadi buruh cuci. (Penghasilan) Rp 1,5 juta per bulan untuk lima anggota keluarga," ujar Suratna.

Suratna, salah satu orangtua calon siswa Sekolah Rakyat, menunjukkan rumah kontrakannya di kawasang Cipayung, Jakarta Timur, kepada Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Minggu (29/6/2025).Kompas.com / Adhyasta Dirgantara Suratna, salah satu orangtua calon siswa Sekolah Rakyat, menunjukkan rumah kontrakannya di kawasang Cipayung, Jakarta Timur, kepada Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Minggu (29/6/2025).

Usai mendengar cerita Suratna, Teddy bersama Gus Ipul, Dody, dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menyambangi kontrakan Suratna.

Jarak rumah Suratna ke lokasi Sekolah Rakyat yang berada di Jalan P.P.A Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur itu hanya terpaut 100 meter.

Berbagai lemari, kulkas satu pintu, hingga meja dengan tumpukan perkakas untuk berjualan nasi uduk berada di teras rumah kontrakan tersebut. Membuat suasana terkesan sesak karena langit-langit teras yang tak terlalu tinggi.

Teddy hingga Gus Ipul kemudian masuk ke dalam rumah Suratna. Tak banyak orang yang bisa masuk ke dalam karena kondisi rumah yang sesak dengan berbagai barang.

Mereka bahkan harus berjalan pelan karena kondisi rumah yang sempit akibat dipenuhi kasur dan berbagai barang-barang lain yang menumpuk di dalam.

Selain sempit, situasi di dalam juga gelap dan pengap. Hanya ada sebuah lampu yang terpasang di atas plafon rumah yang menerangi seluruh ruangan.

Setelah mengecek bagian dapur, mereka kemudian keluar. Teddy bahkan sempat merangkul dan berbisik kepada Suratna di dalam rumah tersebut.

Secara terpisah, Teddy menekankan pemerintah sengaja membangun Sekolah Rakyat untuk membuat kehidupan anak-anak lebih sejahtera ke depannya.

"Percayalah, bahwa Sekolah Rakyat ini dibuat, dirancang oleh Bapak Presiden melalui Kementerian Sosial, dalam hal ini Pak Gus Ipul, menterinya," ujarnya.

"Sekolah Rakyat ini bertujuan untuk membangun anak-anak agar lebih sehat, lebih mendapatkan pendidikan yang bermutu, lebih aman, lebih terlindung, dan lebih sejahtera. Tujuannya itu," imbuh Teddy.

Tag:  #depan #seskab #teddy #curhat #hanya #berpenghasilan #juta #bulan #tapi #hidupi #orang #rumah

KOMENTAR