



Teliti Sebelum Membeli, Ini 11 Kandungan Skincare yang Sebaiknya Dihindari Menurut Ahli Dermatologi
Banyaknya produk skincare di pasaran dan produsen yang berlomba memberikan harga murah, kita sebagai konsumen harus lebih teliti.
Jangan hanya karena tergiur harga murah, wajah Anda jadi korban. Bacalah cermat sebelum membeli, pahami apa saja kandungan skincare yang sebaiknya dihindari.
Melansir Healthline, Dr. Nava Greenfield, M.D. yang bekerja di Schweiger Dermatology Group di kota New York, mengatakan bahwa Anda harus benar-benar memperhatikan apa yang dipakai di wajah Anda.
Memahami apa yang terkandung di dalam produk skincare bisa membantu mencapai tujuan kesehatan kulit jangka panjang.
“Kulit Anda adalah organ yang dinamis, hati-hati dengan apa yang Anda pakai untuk kulit,” kata Dr. Nava.
Senada dengan ucapan Dr. Nava, Dr. Marianna Blyumin-Karasik, ahli dermatologi bersertifikat juga mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, jika tidak cermat dalam memilih produk skincare, kita bisa membahayakan kesehatan sendiri.
“Kulit punya daya serap yang sangat tinggi, jadi produk skincare yang diserap kulit bisa masuk ke aliran darah. (Jika kandungan skincare-nya berbahaya) bisa memberikan efek buruk pada kesehatan kita secara keseluruhan,” kata Dr. Marianna yang juga menjabat sebagai co-founder dari Precision Skin Institute.
Kandungan Skincare yang Sebaiknya Dihindari
Dr. Nava dan Dr. Marianna memberikan daftar kandungan skincare yang sebaiknya dihindari:
1. PEGs (polyethylene glycols)
Sering ditemukan dalam produk losion, krim dan produk perawatan rambut. Biasanya difungsikan sebagai pelembab atau kondisioner, namun Dr. Nava dan Dr. Marianna memperingatkan untuk menghindari kandungan ini.
2. Methyl dan propyl parabens
Dr. Marianna Blyumin-Karasik memberikan catatan bahwa methyl dan propil paraben biasa digunakan sebagai bahan pengawet yang bisa mengganggu hormon.
Sebuah penelitian di tahun 2017 mengungkap bahwa methylparaben bisa mengganggu reseptor androgen dan estrogen yang bisa mempengaruhi prostat.
Meski demikian, FDA (Food and Drug Administration) Amerika menulis di tahun 2022 bahwa tidak ada bukti yang cukup untuk menunjukkan bahwa paraben bisa mempengaruhi kesehatan manusia.
The American Academy of Dermatology (AAD) juga memberikan laporan serupa di tahun 2019, mereka mencatat bahwa risiko alergi dari paraben cukup rendah.
3. Formaldehyde
Bahan pengawet ini biasanya ditemukan di produk sabun dan sampo dan bisa menyebabkan alergi hingga iritasi kulit.
Dr. Nava dan Dr. Marianna sepakat untuk menghindari bahan ini sebisa mungkin karena merupakan zat yang menimbulkan reaksi iritasi.
4. Phthalates
Phthalates umumnya terkandung di dalam parfum yang dimasukkan ke produk skincare. Dr. Marianna mengingatkan bahwa zat ini bisa mengganggu hormon.
5. Oxybenzone
Zat yang biasa terkandung di dalam produk sunscreen ini telah dilarang di Hawaii. Dr. Marianna mengatakan bahwa oxybenzone bisa menyebabkan reaksi alergi dan mengganggu hormon.
6. Sulfates (SLS & SLES)
Laman Skinstory menyebut bahwa Sodium Lauryl Sulfate (SLS) dan Sodium Laureth Sulfate (SLES) adalah bahan kimia keras yang sering ditemukan di produk cleanser dan sampo. Kedua zat ini menyebabkan kulit kering, iritasi bahkan bisa memicu eksim.
7. Parfum sintetis
Memilih produk tanpa tambahan parfum sintetis bisa menjadi keputusan terbaik, karena biasanya parfum ini terbuat dari bahan kimia berbahaya yang bisa mengakibatkan reaksi alergi seperti kepala pusing, iritasi kulit hingga gangguan hormon. The Skin Story menyarankan Anda untuk memilih produk yang mendapatkan aroma dari minyak esensial.
8. Mineral Oil
Meskipun mineral oil bisa menciptakan barrier untuk menjaga kelembaban, tapi bahan ini terbuat dari petroleum yang bisa menyumbat pori dan menyebabkan jerawat.
9. Alkohol (Denatured dan Isopropyl)
Bahan alkohol sering ditambahkan dalam toner dan astringen, namun alkohol bisa menyebabkan kulit kering, iritasi dan meningkatkan produksi minyak. The Skin Story merekomendasikan untuk menghindari produk yang mengandung alkohol untuk mencegah masalah kulit kering dan iritasi.
10. Hydroquinone
Skin Story menjelaskan bahwa hydroquinone yang sering digunakan dalam produk pencerah wajah, ternyata bisa menyebabkan kulit mengalami iritasi, sensitif dan kerusakan dalam jangka panjang. Jika digunakan terus menerus bisa menyebabkan kulit menggelap secara permanen.
11. Triclosan
Triclosan merupakan agen anti bakteri yang sering ditemukan dalam produk sabun dan cleanser. Bahan ini sering dikaitkan dengan ketidakseimbangan hormon, resistensi terhadap antibiotik dan racun bagi lingkungan.
Mengetahui apa saja kandungan skincare yang sebaiknya dihindari sama pentingnya dengan apa saja yang harus dipakai.
Banyak produk skincare yang beredar di pasaran mengandung bahan berbahaya yang bisa menyebabkan alergi, iritasi, penuaan dini, bahkan masalah kesehatan dalam jangka panjang.
Karena itulah, cermati kandungan bahan produk skincare yang akan Anda beli, demi kesehatan kulit jangka panjang. Jangan terjebak dengan harga murah atau merek terkenal, pastikan Anda memilih produk skincare terbaik dengan teliti sebelum membeli.
Tag: #teliti #sebelum #membeli #kandungan #skincare #yang #sebaiknya #dihindari #menurut #ahli #dermatologi