Minggu Ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional di Banyak Negara, Berikut Sejarah di Balik Penetapannya!
Ilustrasi kelahiran Minggu, Senin, Selasa, dan Rabu (Pixabay/TheDigitalArtist)
18:32
29 September 2024

Minggu Ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional di Banyak Negara, Berikut Sejarah di Balik Penetapannya!

 

Seperti yang kita ketahui selama ini, hari Minggu adalah hari libur nasional di Indonesia. Di hari tersebut, masyarakat Indonesia biasanya akan menghabiskan waktu berkumpul bersama keluarga, bermain bersama teman, atau sekadar menikmati hari sebagai waktu istirahat.

Namun, apakah kamu tahu mengapa hari Minggu ditetapkan sebagai hari libur nasional? Berikut adalah kisah dibalik penetapannya!

Dilansir dari Britannica.com, penetapan hari Minggu sebagai hari libur pertama kali dilakukan pada zaman kekaisaran romawi. Tepatnya, pada zaman Kaisar Romawi Konstantintus I.

Pada tahun 321 M, Kaisar Romawi Konstantintus I mengeluarkan Undang-Undang Sipil yang menetapkan bahwa semua pekerja haru berlibur di hari Minggu, kecuali petani dengan kondisi-kondisi tertentu.

Dikeluarkannya peraturan tersebut, tidak terlepas dari peran Kristen sebagai agama resmi Kekaisaran Romawi. Kaisar Kontantintus I sendiri menetapkan Minggu sebagai hari libur agar masyarakat bisa beribadah di hari tersebut.

Masih dari Britannica.com, jika kita tarik lebih jauh ke belakang. Penetapan tujuh hari dalam satu minggu pertama kali dilakukan oleh orang-orang di Mesapotamia, khususnya bangsa Sumeria dan Babylonia.

Menurut catatan sejarah, bangsa Sumeria dan Babylonia adalah orang-orang yang pertama kali membagi tahun ke dalam beberapa minggu dan satu minggu dibagi ke dalam 7 hari dan salah satunya ditetapkan sebagai hari rekreasi atau berlibur.

Mereka menamai hari dengan nama-nama planet yang mereka ketahui seperti, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Matahari, dan Bulan. Kebiasaan tersebut kemudian diadopsi oleh bangsa Romawi.

Selama berabad-abad, bangsa Romawi menggunakan sistem delapan hari dalam satu minggu. Baru pada tahun 321 M, Kaisar Romawi Konstantin I menetapkan tujuh hari dalam satu minggu dengan Minggu sebagai hari pertama (Sun’s day) sekaligus hari libur.

Hari-hari selanjutnya diberi nama sesuai dengan nama planet, yakni Bulan (Moon’s day), Mars (Mars’s day), Merkurius (Mercurys’s day), Jupiter (Jupiter’s day), Venus (Venus’s day), dan Saturnus (Saturn’s day).

Dilansir dari peta yang dikutip oleh vox.com, wilayah kekuasaan dari Kekaisaran Romawi begitu besar mencakup sebagian besar negara di Eropa, beberapa negara di Asia dan wilayah Afrika bagian Utara. Salah satu negara yang mendapat pengaruh tersebut adalah Belanda.

Seperti yang kita ketahui bersama, Belanda adalah salah satu bangsa yang pernah menjajah negara Indonesia.

Sebelum menjajah Indonesia, Belanda sudah terlebih dahulu mendirikan sebuah kongsi dagang yang kita kenal dengan nama VOC atau Vereeniging van Oost-Indische Company pada tahun 1602.

Dengan semangat Gold, Glory, dan Gospel, Belanda tidak hanya mencoba meraup keuntungan dan kejayaan dari rempah-rempah Nusantara, tetapi mereka juga melakukan kristenisasi.

Meskipun begitu, hari Minggu mulai ditetapkan sebagai hari libur nasional Hindia Belanda pada abad ke-19. Sama halnya dengan kalender masehi yang diadopsi seluruh negara di dunia, begitu pun dengan hari Minggu ditetapkan sebagai hari libur nasional Indonesia hingga saat ini.

Namun, terdapat beberapa negara yang menetapkan hari lain sebagai hari libur dalam satu minggu.

Dilansir dari geographylist, berikut daftar negara yang menetapkan hari selain hari Minggu sebagai hari libur, Afghanistan (Jumat), Aljazair (Jumat), Bahrain (Kamis, Jumat), Bangladesh (Kamis, Jumat), Mesir (Jumat, Sabtu), Iran (Jumat), Irak (Jumat), Qatar (Kamis, Jumat), Saudi Arabia (Kamis, Jumat), Uni Emirates Arab (Kamis, Jumat), dan lain-lain, sebagian besar adalah negara dengan penduduk mayoritas muslim.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #minggu #ditetapkan #sebagai #hari #libur #nasional #banyak #negara #berikut #sejarah #balik #penetapannya

KOMENTAR