Kecenderungan untuk Mencari Validasi: 10 Sifat yang Terlihat saat Dewasa dari Orang yang Tidak Mendapat Banyak Perhatian Ketika Anak-anak
ilustrasi anak-anak yang kurang mendapat perhatian/ Sumber foto: Freepik
08:24
25 September 2024

Kecenderungan untuk Mencari Validasi: 10 Sifat yang Terlihat saat Dewasa dari Orang yang Tidak Mendapat Banyak Perhatian Ketika Anak-anak

- Masa kanak-kanak adalah periode yang sangat penting dalam pembentukan karakter seseorang.

Ketika seorang anak tidak mendapatkan perhatian, kasih sayang, atau validasi yang cukup dari lingkungan terdekatnya baik itu orang tua, pengasuh, atau keluarga, dampak psikologis yang mendalam dapat terbawa hingga dewasa.

Kurangnya perhatian di masa kecil sering kali menyebabkan individu dewasa mengembangkan pola perilaku atau sifat tertentu, baik sebagai mekanisme pertahanan, adaptasi, atau pencarian kompensasi dari kekurangan yang dirasakan selama masa perkembangan.

Dilansir dari Hack Spirit pada Rabu (25/9), terdapat 10 sifat umum yang sering muncul pada orang dewasa yang tumbuh tanpa banyak perhatian di masa kecil:

1. Kecenderungan Merasa Tidak Cukup (Low Self-Worth)

Orang yang tidak mendapat cukup perhatian dan validasi sebagai anak sering kali tumbuh dengan perasaan bahwa mereka tidak berharga atau tidak layak dicintai.

Mereka mungkin sering merasa bahwa apapun yang mereka lakukan tidak pernah cukup baik, karena di masa kecil mereka jarang atau tidak pernah mendapatkan pengakuan positif atas usaha atau pencapaian mereka.

Perasaan ini dapat menyebabkan ketidakpuasan diri yang berkelanjutan di usia dewasa, yang membuat mereka sulit menerima pujian, merasa tidak nyaman dengan penghargaan, atau meragukan kemampuan diri.

2. Kecemasan Sosial dan Kesulitan dalam Hubungan

Kurangnya perhatian selama masa kanak-kanak dapat memengaruhi kemampuan individu untuk membangun hubungan yang sehat di kemudian hari.

Mereka mungkin merasa canggung atau cemas dalam interaksi sosial, selalu khawatir tentang penolakan atau ketidaksetujuan.

Mereka juga cenderung memiliki ketakutan mendalam akan ditinggalkan atau diabaikan oleh orang lain.

Hal ini bisa menyebabkan kesulitan dalam membangun keintiman emosional dengan pasangan atau teman, karena mereka cenderung menjaga jarak sebagai bentuk perlindungan diri.

3. Perfeksionisme

Salah satu cara individu dewasa mencoba mengatasi rasa kurangnya perhatian atau validasi dari masa kecil adalah dengan mengejar kesempurnaan dalam segala hal yang mereka lakukan.

Mereka mungkin berharap bahwa jika mereka "sempurna", mereka akhirnya akan mendapatkan perhatian atau penerimaan yang mereka rindukan sejak kecil.

Perfeksionisme ini sering kali menjadi bumerang, karena tidak ada yang benar-benar bisa mencapai kesempurnaan, yang akhirnya menciptakan tekanan dan rasa frustrasi yang mendalam.

4. Kecenderungan untuk Mencari Validasi Eksternal

Individu yang kurang perhatian di masa kecil sering kali mencari validasi dari orang lain untuk menggantikan apa yang mereka tidak dapatkan dari keluarga atau lingkungan awal mereka.

Mereka mungkin merasa sangat membutuhkan pengakuan dari atasan, teman, atau pasangan untuk merasa berharga.

Mereka cenderung sangat rentan terhadap kritik dan dapat menjadi sangat defensif ketika merasa diserang secara emosional.

Kebutuhan akan validasi eksternal ini dapat membuat mereka terlalu bergantung pada pendapat orang lain, sehingga mengorbankan perasaan atau kebutuhan mereka sendiri demi mendapatkan persetujuan.

5. Sulit Menetapkan Batasan dalam Hubungan

Ketika tumbuh tanpa perhatian yang memadai, individu mungkin mengalami kesulitan dalam menetapkan batasan yang sehat dalam hubungan mereka.

Mereka mungkin merasa bahwa mereka harus selalu menyenangkan orang lain, bahkan jika itu berarti mengorbankan kebutuhan atau perasaan mereka sendiri.

Ketidakmampuan untuk mengatakan “tidak” atau menetapkan batasan ini bisa mengakibatkan rasa frustrasi, stres, dan kelelahan emosional.

Sebagai orang dewasa, mereka mungkin sering terjebak dalam hubungan yang tidak sehat atau toksik karena ketidakmampuan mereka untuk melindungi diri dari orang-orang yang memanfaatkan mereka.

6. Kesulitan Menghadapi Penolakan

Penolakan bagi seseorang yang kurang mendapat perhatian di masa kecil sering kali terasa sangat menghancurkan.

Mereka mungkin mengalami penolakan dengan cara yang lebih emosional dan personal dibandingkan orang lain, karena hal ini membangkitkan kembali luka masa lalu di mana mereka merasa diabaikan atau tidak cukup baik.

Respon mereka terhadap penolakan bisa berupa menarik diri dari hubungan sosial atau berusaha keras untuk mendapatkan persetujuan orang yang menolak mereka, yang hanya menambah tekanan emosional.

7. Menghindari Konflik

Orang yang tumbuh tanpa perhatian cenderung menghindari konflik karena takut ditolak atau diabaikan lebih lanjut.

Mereka mungkin mengalah dalam setiap perdebatan atau tidak pernah menyuarakan pendapat mereka dengan jelas karena takut akan reaksi negatif dari orang lain.

Hal ini bisa menyebabkan rasa tidak puas dalam hubungan, baik itu hubungan profesional maupun pribadi, karena mereka merasa bahwa kebutuhan atau pendapat mereka selalu diabaikan demi menjaga kedamaian.

8. Kesulitan Mengatur Emosi

Karena tidak mendapat cukup perhatian atau arahan dalam mengelola emosi sejak kecil, individu dewasa yang mengalami kekurangan ini sering kali kesulitan mengidentifikasi, mengekspresikan, atau mengatur perasaan mereka.

Mereka mungkin merasa kewalahan oleh emosi yang kuat, atau sebaliknya, terputus dari emosi mereka sepenuhnya.

Kemampuan untuk mengelola emosi dengan baik adalah salah satu aspek penting dalam membangun hubungan yang sehat dan dalam menjaga kesehatan mental, sehingga kesulitan di area ini bisa berdampak signifikan pada kehidupan mereka.

9. Keinginan untuk Menghindari Keterikatan Emosional

Salah satu cara individu mengatasi rasa sakit dari kurangnya perhatian di masa kecil adalah dengan mengembangkan kecenderungan untuk menjaga jarak emosional dari orang lain.

Mereka mungkin takut terlalu terikat secara emosional, khawatir bahwa mereka akan terluka atau diabaikan lagi seperti yang pernah mereka alami.

Ini bisa membuat mereka tampak dingin atau tidak terhubung dalam hubungan, meskipun sebenarnya mereka sangat merindukan keintiman dan perhatian.

10. Sikap Mandiri Berlebihan

Beberapa orang dewasa yang tumbuh tanpa perhatian mungkin mengembangkan sikap mandiri yang ekstrem.

Mereka mungkin merasa bahwa mereka tidak bisa mengandalkan orang lain, karena di masa lalu, mereka merasa diabaikan atau tidak dipedulikan.

Sebagai hasilnya, mereka cenderung menghindari meminta bantuan dan selalu berusaha menyelesaikan segala sesuatu sendiri.

Meskipun kemandirian bisa menjadi sifat positif, sikap mandiri yang berlebihan bisa menjadi masalah ketika seseorang menolak dukungan dari orang lain atau terlalu keras terhadap diri sendiri dalam situasi di mana mereka membutuhkan bantuan.

Penutup

Kurangnya perhatian di masa kecil bisa meninggalkan dampak psikologis yang signifikan pada individu di usia dewasa.

Meskipun sifat-sifat yang disebutkan di atas mungkin terlihat sebagai kelemahan, penting untuk diingat bahwa banyak orang yang mengalami kekurangan perhatian juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan mengatasi tantangan hidup dengan cara yang luar biasa.

Dengan dukungan, kesadaran diri, dan kadang-kadang bantuan profesional, mereka dapat belajar untuk membangun hubungan yang lebih sehat, merawat diri sendiri dengan lebih baik, dan melepaskan beban dari masa lalu yang mungkin telah membatasi mereka.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #kecenderungan #untuk #mencari #validasi #sifat #yang #terlihat #saat #dewasa #dari #orang #yang #tidak #mendapat #banyak #perhatian #ketika #anak #anak

KOMENTAR