PIJ-Fatah Kecam Israel usai Hujani Roket ke Gedung Sekolah Tewaskan Ratusan Orang yang Sedang Salat
Kepala Kantor Media Pemerintah Gaza, Ismail al-Thawabta mengatakan kepada Al Jazeera bahwa tentara Israel menggunakan total tiga bom, masing-masing seberat 2.000 pon (907kg) dalam serangannya terhadap sekolah al-Tabin di lingkungan al-Daraj, Kota Gaza.
Bom semacam itu diisi dengan paku dan pecahan peluru.
Saat meledak, tidak hanya menyebabkan kebakaran, tetapi serpihannya yang beterbangan juga melukai daging.
Serangan itu telah menewaskan sedikitnya 100 orang menurut hitungan terbaru.
Jumlah itu diperkirakan akan meningkat karena Rumah Sakit al-Ahli berjuang mengatasi cedera parah akibat serangan itu.
Al-Thawabta menambahkan bahwa Israel sebenarnya mengetahui tentang keberadaan orang-orang terlantar di dalam sekolah tersebut.
Fatah mengutuk serangan 'kejam' terhadap sekolah di Kota Gaza
Gerakan Pembebasan Nasional Palestina, Fatah, mengutuk serangan militer Israel terhadap sebuah sekolah tersebut.
Fatah menyebutnya sebagai "pembantaian berdarah yang kejam" dan mengatakan hal itu merupakan "puncak terorisme dan kriminalitas".
"Melakukan pembantaian ini menegaskan tanpa keraguan sedikit pun upaya mereka untuk memusnahkan rakyat kami melalui kebijakan pembunuhan kumulatif dan pembantaian massal yang membuat hati nurani yang hidup gemetar," kata Fatah dalam sebuah pernyataan.
Fatah menyerukan kepada masyarakat internasional dan organisasi-organisasi hak asasi manusia untuk “segera campur tangan dan menghentikan perang sistematis pemusnahan terhadap rakyat kami”
PIJ mengutuk pembunuhan massal oleh Israel di sekolah Kota Gaza
Menurut Jihad Islam Palestina atau PIJ, tindakan Israel merupakan kejahatan perang.
"Tindakan musuh kriminal yang menargetkan jamaah di aula salat Sekolah al-Tabin di lingkungan al-Daraj di Gaza adalah kejahatan perang," tulis Jihad Islam Palestina dalam sebuah pernyataan.
“Alasan tentara musuh untuk menghancurkan sekolah sama dengan alasan yang digunakannya untuk menghancurkan rumah sakit sebelumnya, dan alasan tersebut telah terbukti salah,” lanjutnya.
“Kegagalan lembaga dan pengadilan internasional untuk menyatakan para pemimpin entitas tersebut sebagai penjahat perang telah berkontribusi terhadap keberlangsungan hal tersebut.”
Pecahan peluru yang beterbangan menghantam anak-anak di ruang kelas sekolah Kota Gaza
Rincian lebih lanjut bermunculan tentang serangan terhadap sekolah al-Tabin di Kota Gaza dan pemandangan di Rumah Sakit Arab Al-Ahli, tempat banyak korban dibawa.
Selain orang-orang yang terbunuh di dalam ruang sholat sekolah selama serangan itu, yang lainnya, termasuk wanita dan anak-anak, terbunuh di dalam ruang kelas di dekatnya, terkena pecahan bom yang beterbangan, lapor Hani Mahmoud dari Al Jazeera.
Banyak korban yang dibawa ke rumah sakit mengalami pendarahan serius akibat pecahan peluru atau luka bakar parah akibat kebakaran yang terjadi akibat pemboman.
"Staf di rumah sakit tersebut memiliki sumber daya yang sangat terbatas sehingga mereka terpaksa menggunakan bahan daur ulang untuk merawat yang terluka – bahan yang dalam konteks lain akan langsung dibuang begitu saja," lapor Mahmoud.
Banyak jenazah yang dibawa sulit dikenali, sehingga keluarga di rumah sakit yang mencari orang yang mereka cintai berjuang untuk menemukan cara untuk mengidentifikasi mereka, tambahnya.
Rumah Sakit Al-Ahli tidak mampu lagi menampung korban luka akibat serangan di sekolah Gaza
Ada gelombang besar orang yang berdatangan ke rumah sakit setelah serangan di sekolah al-Tabin di Kota Gaza.
Para korban tiba dalam kondisi kritis.
Namun (Rumah Sakit Al-Ahli) kekurangan staf dan obat-obatan, sehingga tidak dapat menyediakan perawatan medis yang memadai.
Rumah sakit itu berada di ambang kehancuran.
lihat foto Tiga roket menghantam sebuah gedung sekolah di Gaza tengah, semalam. Serangan itu menewaskan 100 orang dan mengakibatkan puluhan lainya terluka.Di antara orang-orang yang datang adalah anak-anak dan wanita.
Sejumlah korban yang datang dalam keadaan bersimbah darah atau sudah dinyatakan meninggal.
Sementara itu, paramedis dan relawan masih berupaya mengeluarkan jenazah dari lokasi yang dibom.
Mereka berjuang karena bom yang dijatuhkan di sekolah tersebut juga membakar fasilitas tersebut.
Aula sholat yang dibom berisi sekitar 250 orang di dalamnya
Ada sekitar 250 orang di dalam aula sholat di sebuah sekolah di Kota Gaza ketika tempat tersebut diserang bom Israel pada dini hari tadi, menurut laporan media setempat, mengutip keterangan saksi mata.
Keterangan saksi menunjukkan banyak korban tewas dan terluka adalah warga sipil, termasuk wanita, anak-anak, dan orang tua.
Militer Israel mengklaim sekolah tersebut melindungi “teroris” dan berfungsi sebagai markas Hamas.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Tag: #fatah #kecam #israel #usai #hujani #roket #gedung #sekolah #tewaskan #ratusan #orang #yang #sedang #salat