Perdana Menteri Prancis Michel Barnier Dimakzulkan Parlemen Setelah Diterbitkan Mosi Tidak Percaya
PM Prancis Michel Barnier digulingkan parlemen melalui mosi tidak percaya. (The Guardian)
18:18
5 Desember 2024

Perdana Menteri Prancis Michel Barnier Dimakzulkan Parlemen Setelah Diterbitkan Mosi Tidak Percaya

Parlemen Prancis menggulingkan Perdana Menteri Michel Barnier pada Rabu malam (4/12) waktu setempat melalui rapat pemungutan suara mosi tidak percaya terhadap pemerintahannya yang baru menjabat selama tiga bulan. Keputusan ini menjadi yang pertama dalam lebih dari enam dekade, di mana Majelis Nasional atau DPR Prancis, menggulingkan pemerintah yang sedang berkuasa dengan menyetujui mosi tidak percaya. Selain itu, pemecatan ini juga tercatat sebagai yang tercepat dalam sejarah pemerintahan Prancis.

Barnier dijadwalkan untuk menyerahkan pengunduran dirinya kepada Presiden Emmanuel Macron pada Kamis pagi waktu setempat. Presiden Macron direncanakan akan memberikan pidato kepada publik pada sore harinya. Dalam pidato terakhirnya sebelum mosi tidak percaya, Barnier menyatakan, “Saya merasa terhormat telah melayani Prancis dan rakyat Prancis dengan penuh martabat,” seperti dikutip dari The Guardian pada Kamis (5/12/2024).

Pemerintahan Barnier tumbang setelah pemilihan parlemen musim panas lalu yang menghasilkan parlemen terpecah, tanpa adanya partai yang memiliki mayoritas mutlak. Ketegangan semakin meningkat seiring pembahasan anggaran penghematan yang menuai penolakan dari berbagai pihak.

Mosi tidak percaya ini diajukan oleh kelompok kiri radikal di Majelis Nasional, setelah Barnier memaksakan RUU pembiayaan jaminan sosial tanpa pemungutan suara pada hari Senin. Dengan dukungan dari Marine Le Pen dan partainya, National Rally, 331 anggota parlemen dari 577 anggota Majelis Nasional memilih untuk menggulingkan pemerintahan Barnier.

Le Pen, setelah pemungutan suara, mengungkapkan, “Kami memilih untuk melindungi rakyat Prancis dari anggaran yang berbahaya,” seraya menyebut Macron bertanggung jawab atas situasi politik yang kian memburuk. Dia menambahkan, “Tekanan terhadap presiden Republik akan semakin besar.”

Mosi tidak percaya yang berhasil dilalui ini menjadi yang pertama sejak 1962, ketika pemerintahan Georges Pompidou digulingkan pada masa Presiden Charles de Gaulle. Kini, Presiden Macron menghadapi tantangan besar untuk menunjuk pengganti Barnier, meskipun beberapa pihak menyerukan agar Macron mundur dan mengadakan pemilihan presiden lebih awal.

Di antara calon yang dipertimbangkan untuk menggantikan Barnier adalah Menteri Pertahanan Sebastien Lecornu dan sekutu centrist Macron, François Bayrou. Sementara itu, mantan Perdana Menteri Sosialis Bernard Cazeneuve juga disebut-sebut sebagai kandidat potensial. Dalam situasi politik yang semakin terpecah, keputusan mengenai perdana menteri baru diharapkan dapat diambil dalam waktu dekat guna menstabilkan negara.

Sementara itu, ketegangan domestik semakin meningkat dengan ancaman aksi mogok besar-besaran yang dapat mengganggu layanan publik, seperti pendidikan dan transportasi. Serikat pekerja telah mengorganisir aksi mogok sebagai respons terhadap kebijakan penghematan yang memicu ketidakpuasan luas di kalangan masyarakat.

Editor: Edy Pramana

Tag:  #perdana #menteri #prancis #michel #barnier #dimakzulkan #parlemen #setelah #diterbitkan #mosi #tidak #percaya

KOMENTAR