Penampakan Markas Mossad di Erbil Irak Jadi Puing, Dihajar 24 Rudal Balistik Iran
Markas Mossad, organisasi intelijen Israel, di Kota Erbil, Irak, luluh lantak dihajar 24 rudal balistik Fateh yang ditembakkan Garda Revolusi Iran, Selasa, 16 Januari 2024. 
07:50
17 Januari 2024

Penampakan Markas Mossad di Erbil Irak Jadi Puing, Dihajar 24 Rudal Balistik Iran

- Markas Mossad, organisasi intelijen Israel, di Kota Erbil, Irak, luluh lantak dihajar 24 rudal balistik Fateh yang ditembakkan Garda Revolusi Iran, Senin, 15 Januari 2024.

Bangunan markas Mossad yang megah tersebut hancur jadi puing, saking dahsyatnya serangan rudal balistik tersebut.

Serangan atas markas Mossad tersebut dilakukan oleh Garda Revolusi Iran. Mereka menyatakan rudal-rudalnya menyerang “markas mata-mata” Israel di wilayah semi-otonom Kurdistan di Irak tersebut.

“Sebagai respons terhadap kekejaman rezim Zionis baru-baru ini, yang menyebabkan terbunuhnya komandan Garda [Revolusioner] dan Poros Perlawanan… salah satu markas utama spionase Mossad di wilayah Kurdistan Irak dihancurkan dengan rudal balistik,” demikian isi pernyataan tersebut.

Sejauh ini, Reuters belum dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen. Media Israel, Haaretz menyatakan, pejabat pemerintah Israel tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar segera.

“Kami meyakinkan bangsa kami bahwa operasi ofensif Garda Revolusi akan terus berlanjut hingga titik terakhir darah para martir terbalaskan,” demikian pernyataan Garda Revolusi Iran.

Serangan Iran atas markas Mossad ini membuat Pemerintah Irak marah.

RATA TANAH - Gambar kehancuran yang disebut sebagai dampak dari serangan rudal balistik Iran ke Markas Rahasia Badan Intelijen Israel, MOssad, di Kota Edlib, Irak utara, Senin (15/1/2024). Kehancuran markas Mossad di Irak oleh serangan rudal balistik Iran, Senin (15/1/2024). (tangkap layar twitter)

Mereka mengutuk "agresi" Iran di Erbil pada hari Senin yang menyebabkan korban sipil di daerah pemukiman, menurut pernyataan kementerian luar negeri negara itu pada hari Selasa.

“Pemerintah Irak akan mengambil segala tindakan hukum terhadap tindakan yang dianggap sebagai pelanggaran kedaulatan Irak dan keamanan rakyatnya, termasuk mengajukan pengaduan ke Dewan Keamanan PBB,” kata pernyataan itu.

Setidaknya empat warga sipil tewas dan enam luka-luka dalam serangan di Erbil, sebut Dewan Keamanan Pemerintah Kurdistan dalam sebuah pernyataan, menggambarkan serangan itu sebagai “kejahatan.”

Perdana Menteri Kurdi Irak Masrour Barzani mengutuk serangan terhadap Erbil sebagai “kejahatan terhadap rakyat Kurdi.”

Pengusaha Minyak Agen Mossad Ikut Tewas

Pengusaha minyak kaya raya keturunan Kurdi, Peshraw Dizayee, dan beberapa anggota keluarganya termasuk di antara korban tewas, tewas ketika setidaknya satu roket menghantam rumah mereka, kata sumber keamanan dan medis Irak.

Peshraw Dizayee disebut-sebut sebagai agen Mossad yang membantu memperlancar ekspor minyak Irak ke Israel.

Selain itu, satu roket jatuh di rumah seorang pejabat senior intelijen Kurdi dan satu lagi mengenai pusat intelijen Kurdi dan lalu lintas udara di bandara Erbil terhenti, kata sumber keamanan.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengecam serangan-serangan tersebut dan menyebutnya “sembrono.”

Namun para pejabat mengatakan tidak ada fasilitas AS yang menjadi sasaran dan tidak ada korban di pihak AS.

“Kami melacak rudal-rudal tersebut, yang berdampak di Irak Utara dan Suriah Utara. Tidak ada personel atau fasilitas AS yang menjadi sasaran,” Adrienne Watson, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

“Kami akan terus menilai situasi, namun indikasi awal menunjukkan bahwa ini adalah serangkaian serangan yang ceroboh dan tidak tepat,” katanya, seraya menambahkan bahwa “Amerika Serikat mendukung kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah Irak.”

Terkait serangan oleh Garda Revolusi Iran ini, Prancis menuduh Iran pada hari Selasa melanggar kedaulatan Irak.

“Tindakan tersebut merupakan pelanggaran terang-terangan, tidak dapat diterima dan mengkhawatirkan terhadap kedaulatan Irak dan serangan terhadap stabilitas dan keamanan, serta Kurdistan di dalamnya,” kata Kementerian Luar Negeri Perancis dalam sebuah pernyataan.

“Mereka berkontribusi terhadap peningkatan ketegangan regional dan harus dihentikan,” lanjut pernyataan Prancis.

Beberapa jam setelah serangan Iran terhadap sasaran Israel di wilayah semi-otonom Kurdistan Irak, tiga drone bersenjata ditembak jatuh pada hari Selasa di bandara Erbil di Irak utara, tempat pasukan AS dan internasional lainnya ditempatkan, kata badan kontra-terorisme Kurdistan Irak.

Pernyataan dari badan tersebut tidak menyebutkan apakah ada korban jiwa atau kerusakan infrastruktur.

Iran di masa lalu telah melakukan serangan di wilayah Kurdistan utara Irak, dengan mengatakan bahwa wilayah tersebut digunakan sebagai markas kelompok separatis Iran serta agen musuh bebuyutannya, Israel.

Selain serangan di timur laut ibu kota Kurdistan, Erbil, di kawasan pemukiman dekat konsulat AS, Garda Revolusi mengatakan mereka "menembakkan sejumlah rudal balistik di Suriah dan menghancurkan pelaku operasi teroris" di Iran, termasuk ISIS.

Tag:  #penampakan #markas #mossad #erbil #irak #jadi #puing #dihajar #rudal #balistik #iran

KOMENTAR