Amerika Siapkan Sanksi ke Militer Israel Atas Serangan di Tepi Barat, Netanyahu Tak Yakin Terjadi
Hal ini diungkap langsung oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, dalam laman resminya Blinken mengatakan bahwa negaranya sedang melakukan investigasi kepada militer Israel yang terlibat dalam insiden kekerasan di Tepi Barat.
"Saya pikir cukup adil untuk mengatakan bahwa Anda akan segera melihat hasilnya. Saya telah membuat keputusan; Anda bisa melihatnya dalam beberapa hari ke depan," kata Blinken.
Sejak beberapa tahun silam Netzah Yehuda memang dikenal bengis karena memiliki catatan kelam dalam memperlakukan tahanan Palestina.
Pada tahun 2022 seorang warga Amerika keturunan Palestina dinyatakan tewas usai ditahan di penjara Tepi Barat.
Namun kasus ini mendadak hilang, komandan batalyon hanya mendapat hukum teguran sementara dua petugas dipecat dari kesatuannya
Tak sampai disitu, dalam cuplikan video yang beredar di sosial media terlihat tentara Netzah Yehuda melakukan pelecehan terhadap tahanan Palestina. Pelanggaran ini yang mendorong AS untuk berlaku adil dan berjanji menghukum tentara Netzah Yehuda dengan gugatan pelanggaran HAM.
Blinken tak merinci sanksi apa yang akan dijatuhkan untuk batalion Netzah Yehuda, namun seorang sumber AS menyatakan bahwa sanksi tersebut akan melarang Israel mengucurkan dana bantuan militer dari AS untuk membantu batalyon Netzah Yehuda membeli persenjataan, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.
Netanyahu Sesumbar AS Tak Akan Berani Hukum IsraelMerespon ancaman sanksi yang dilontarkan Menlu Blinken, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu jemawa AS tak akan berani jatuhkan sanksi terhadap militer Israel.
“Jika ada yang berpikir mereka dapat menjatuhkan sanksi pada satu unit tentara Israel, saya akan melawannya dengan seluruh kekuatan saya,” kata Netanyahu.
Senada dengan Netanyahu, Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz yakin AS akan membatalkan sanksi terhadap militer Israel.
Hal ini diungkap usai pihaknya menggelar pertemuan dengan Menlu Blinken untuk mempertimbangkan kembali sanksi tersebut.
"Sanksi tersebut merupakan pengakuan atas kenyataan dan pemahaman bahwa tindakan Israel di wilayah tersebut tidak dapat dilanjutkan," kata Michaeli pada X.
"Tindakan kekerasan dan korup yang dilakukan batalion Netzah Yehuda dan orang-orang di sekitarnya telah diketahui selama bertahun-tahun, dan tidak ada tindakan yang dilakukan untuk menghentikannya," tambahnya.
Hubungan Biden-Netanyahu RetakDi tengah ramainya sanksi AS terhadap militer Israel, Presiden Amerika Serikat Joe Biden dilaporkan diam-diam menyebut sekutu dekatnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu orang jahat sialan.
Isu ini diperkuat dengan mencuatnya beberapa sumber dekat Biden yang mengatakan sang Presiden AS secara personal menyebut Netanyahu sebagai "bad fucking guy" atau orang jahat sialan.
Adapun keretakan ini mulai tercium publik usai AS dan Israel bersitegang karena perbedaan pendapat mereka terkait agresi pemerintahan Netanyahu di Palestina.
Biden bahkan sempat memperingatkan Israel berisiko kehilangan dukungan global untuk perang melawan Hamas karena pemboman tanpa pandang bulu di Gaza.
Alasan tersebut yang membuat publik berasumsi bahwa hubungan keduanya kini tengah retak, padahal sebelumnya pemimpin AS itu sangat mendukung Israel.
Tag: #amerika #siapkan #sanksi #militer #israel #atas #serangan #tepi #barat #netanyahu #yakin #terjadi