![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Beri Pesan ke Pemerintah Israel, Sandera Sagui Dekel-Chen Kirim Kode Soal Terowongan Hamas?](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/15/tribunnews/beri-pesan-ke-pemerintah-israel-sandera-sagui-dekel-chen-kirim-kode-soal-terowongan-hamas-1286768.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Beri Pesan ke Pemerintah Israel, Sandera Sagui Dekel-Chen Kirim Kode Soal Terowongan Hamas?
Ketiganya, Sagui Dekel-Chen, Yair Horn, dan Sasha Trubunov—telah meminta pemerintah Israel untuk mengambil tindakan segera guna memastikan kelanjutan kesepakatan pertukaran tawanan dan pembebasan semua tawanan yang tersisa.
"Sagui Dekel-Chen mendesak pemerintah untuk melakukan segala yang mungkin untuk menjaga kesepakatan tersebut," kata laporan RNTV, Sabtu.
Laporan The New York Times melansir, Sagui, yang dibawa ke panggung prosesi pembebasan sebelum dibebaskan, juga menyiratkan kegembiraannya melihat sinar matahari lagi.
Pernyataan Sagui Dekel-Chen ini ditafsirkan sebagai isyarat kalau selama ini dia ditahan di dalam terowongan Hamas.
"Saya akhirnya keluar di bawah sinar matahari, menuju cahaya," kata Sagui Dekel-Chen.
NYTimes mengulas, belum jelas apakah Sagui berbicara secara metaforis atau harfiah soal 'sinar matahari' dan 'cahaya' tersebut.
"Banyak sandera telah ditahan untuk waktu yang lama di jaringan terowongan bawah tanah Hamas," kata laporan tersebut.
Sementara itu, lansiran RNTV menyebut, sandera Yair Horn memberi pesan yang menekankan perlunya membawa semua tawanan pulang, dengan menyatakan bahwa "tidak ada waktu lagi yang tersisa."
Adapun, Sasha Trubunov mengingatkan masyarakat untuk tidak melupakan mereka yang masih ditawan.
![PEMBEBASAN SANDERA ISRAEL - Tangkapan layar Telegram Quds News Network pada Sabtu (15/2/2025) menunjukkan pejuang Hamas membebaskan tiga sandera Israel. Setelah Hamas membebaskan tiga sandera, kini gantian Israel membebaskan 369 tahanan Palestina.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/PEMBEBASAN-SANDERA-R324905-028-1.jpg)
Sempat Memancing Sebelum Bebas
Soal nama terakhir yang disebutkan di atas, Alexandre Sasha Trubunov, mengejutkan publik setelah munculnya video yang memperlihatkan dirinya sedang berjalan-jalan dan memancing di pantai Gaza.
Sandera berkebangsaan Israel-Rusia berusia 29 tahun, tampak sangat rileks dalam video tersebut.
Times of Israel menyebut video itu dirilis oleh kelompok Jihad Islam Palestina pada hari Jumat, 14 Februari 2025.
Dalam video yang beredar, Trubunov terlihat menulis pesan yang diduga berisi ucapan terima kasih kepada pihak yang menyandera dirinya.
Keluarganya meminta media Israel untuk tidak mempublikasikan video tersebut, yang mereka anggap sebagai alat propaganda oleh kelompok perlawanan Palestina.
Trubunov hari ini dibebaskan oleh Hamas bersamaan dengan dua sandera lainnya, Sagui Dekel Chen dan Iair Horn, sebagai bagian dari pertukaran sandera dalam gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
Latar Belakang Trubunov
Trubunov, yang berkebangsaan Israel dan Rusia, diculik bersama anggota keluarganya oleh kelompok perlawanan Palestina saat Operasi Banjir Al Aqsa pada 7 Oktober 2023.
Ayahnya, Vitaly Trubunov, dilaporkan tewas dalam peristiwa tersebut.
Sebelumnya, tiga wanita dalam keluarganya telah dibebaskan pada November 2023 sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.
Menurut keluarganya, Trubunov bekerja sebagai insinyur di divisi cloud Amazon. Mereka pindah dari Uni Soviet ke Israel 25 tahun lalu.
Rusia telah berulang kali mendesak pembebasan Trubunov, termasuk saat gencatan senjata diumumkan pada Januari lalu.
Harapan Keluarga
Ibunya, Yelena, menyatakan harapannya untuk berkumpul kembali dengan putranya.
Dalam video yang diunggah ke media sosial, ia meminta agar semua orang menyalakan lilin Shabbat dengan kegembiraan dan berdoa agar semua sandera segera pulang ke rumah.
Forum Keluarga Sandera juga menyambut baik kabar pembebasan ketiga sandera, yang akan ditukar dengan 369 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Hingga saat ini, 21 sandera dan 730 tahanan Palestina telah dibebaskan selama gencatan senjata terbaru.
Gencatan Senjata dan Ancaman
Gencatan senjata saat ini memasuki tahap kedua yang dijadwalkan pada 1 Maret mendatang, meskipun rincian lebih lanjut masih dalam perundingan.
Sebelumnya, Hamas mengeklaim bahwa Israel telah melanggar kesepakatan gencatan. Hamas mengancam akan menunda pembebasan sandera selanjutnya.
Israel, di sisi lain, mengancam akan melanjutkan perang di Gaza jika sandera tidak dibebaskan sesuai dengan kesepakatan, tetapi tidak memberikan komentar atas tuduhan Hamas.
Hamas juga dilaporkan sedang melakukan pembicaraan di Kairo dengan pejabat Mesir dan Perdana Menteri Qatar untuk membahas pengiriman bantuan ke Gaza.
Pertukaran tiga warga Israel dengan 369 warga Palestina meredakan kekhawatiran bahwa perjanjian gencatan senjata dapat runtuh sebelum akhir tahap pertama.
Ketiga sandera Israel itu dibawa ke panggung dengan militan Hamas Palestina yang bersenjatakan senapan otomatis berdiri di setiap sisi mereka di Khan Younis, Gaza.
Di panggung serah terima, para sandera diminta memberikan pernyataan singkat dalam bahasa Ibrani dan para militan memberikan salah satu dari mereka, Iair Horn, sebuah jam pasir dan foto sandera Israel lainnya yang masih berada di Gaza dan ibunya, yang bertuliskan "waktu hampir habis (bagi para sandera yang masih berada di Gaza)".
"Sekarang, kami bisa bernapas sedikit. Iair kami telah pulang setelah selamat dari neraka di Gaza."
"Sekarang, kami harus membawa Eitan kembali agar keluarga kami benar-benar bisa bernapas," kata keluarga Horn, dikutip dari Al Arabiya.
Tak lama kemudian, bus pertama yang membawa tahanan dan tahanan Palestina yang dibebaskan berangkat dari penjara Ofer Israel di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Bus itu tiba di Ramallah dengan kerumunan yang bersorak-sorai, beberapa melambaikan bendera Palestina.
Sementara di Lapangan Sandera di Tel Aviv, orang-orang bersorak dan menangis ketika mereka mendengar Palang Merah Internasional sedang dalam perjalanan untuk menyerahkan ketiga sandera kepada pasukan militer Israel di Jalur Gaza.
Mereka tampak lega melihat bahwa ketiganya dalam kondisi fisik yang tampaknya lebih baik daripada tiga lainnya yang dibebaskan minggu lalu yang tampak kurus kering dan lemah.
Penduduk komunitas kibbutz Israel di dekat perbatasan Gaza berbaris di jalan sambil bersorak dan melambaikan bendera Israel ketika kendaraan yang membawa para sandera keluar dari Gaza lewat.
Netanyahu Sambut Ketiga Sandera
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa persiapan tengah dilakukan untuk menyambut ketiga sandera yang dibebaskan oleh Hamas.
Netanyahu menyambut pulang ketiga pria yang telah menghabiskan hampir 500 hari sebagai tawanan setelah diculik dari Israel selatan.
"Kami menyambut mereka dengan hangat," kata Netanyahu, dikutip dari The Jerusalem Post.
"Kami telah mempersiapkan kepulangan mereka, dan bersama keluarga mereka, kami akan membantu rehabilitasi mereka setelah masa penahanan yang panjang dan menyiksa," lanjutnya.
Netanyahu juga mencatat bahwa Hamas mengancam tidak akan membebaskan ketiga orang tersebut - menuduh Israel telah melanggar perjanjian gencatan senjata.
"Minggu ini, Hamas kembali berupaya melanggar perjanjian dan menciptakan krisis palsu dengan klaim palsu," tulis Netanyahu.
"Kami bekerja sama sepenuhnya dengan Amerika Serikat untuk membebaskan semua sandera kami – yang masih hidup maupun yang sudah meninggal – sesegera mungkin; dan bersiap dengan intensitas penuh untuk apa yang akan terjadi selanjutnya, dalam segala hal," pungkas Netanyahu.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz menambahkan bahwa "IDF sepenuhnya siap menghadapi skenario apa pun dan upaya apa pun oleh organisasi teroris Hamas untuk melanggar perjanjian dan mencegah pembebasan para sandera".
(oln/rntv/nyt/tribunnews/*)
Tag: #beri #pesan #pemerintah #israel #sandera #sagui #dekel #chen #kirim #kode #soal #terowongan #hamas