![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Analis Militer: Zionis Israel Rugi usai Tarik Diri dari Netzarim, Hamas Akan Berkuasa di Jalur Gaza](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/10/tribunnews/analis-militer-zionis-israel-rugi-usai-tarik-diri-dari-netzarim-hamas-akan-berkuasa-di-jalur-gaza-1188295.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Analis Militer: Zionis Israel Rugi usai Tarik Diri dari Netzarim, Hamas Akan Berkuasa di Jalur Gaza
Noam Amir, analis urusan militer mengatakan bahwa penarikan pasukan Israel dari poros Netzarim berarti Hamas akan segera mendapatkan kembali kendali penuh atas Jalur Gaza utara, Minggu (9/2/2025).
Tak hanya itu, dirinya mengatakan bahwa Tel Aviv juga akan akan kehilangan semua capaian perang (yang selama ini dilakukan Israel) untuk selamanya.
Amir menggambarkan Koridor Netzarim sebagai zona penyangga antara utara dan selatan Jalur Gaza dan titik strategis.
Koridor Netzarim dianggap sangat penting bagi Israel.
Menurut Amir, menarik diri dari Netzarim sama saja dengan mengembalikan kendali ke Hamas.
"Yang berarti kita secara definitif kehilangan pencapaian perang," lanjutnya, mengutip Palestine Chronicle.
Menurut analis Israel, tentara Israel potensi akan mengepung Jalur Gaza setelah mundur dari Netzarim.
Mereka melakukan pengepungan dari titik angkatan laut Tel al-Sultan di perbatasan Mesir ke penyeberangan Rafah.
Dan dari penyeberangan Rafah di sepanjang perimeter wilayah yang berdekatan dengan Gaza ke titik angkatan laut kedua dekat Asqalan (Ashkelon).
Amir menambahkan bahwa angkatan laut Israel akan memberikan semacam blokade laut.
Pada Minggu pagi (9/2/2025), Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa tentara telah sepenuhnya ditarik dari poros Netzarim sebagai bagian dari pelaksanaan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan.
Saluran 13 Israel menambahkan bahwa setelah penarikan diri dari Netzarim, tentara Israel akan tetap berada di Koridor Philadelphia dan diharapkan akan ditarik dari sana pada hari ke-50 perjanjian gencatan senjata.
Dan akan bertahan di perbatasan antara Gaza dan Mesir dan zona penyangga yang didirikan di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza hingga akhir tahap pertama kesepakatan.
Pada tanggal 25 Januari 2025 lalu, pendudukan Israel menghentikan penarikan pasukan dari poros Netzarim setelah perlawanan Palestina tidak membebaskan tahanan Arbel Yehud.
Hingga akhirnya Erbil Yehud dibebaskan pada 30 Januari 2025.
Sementara pada tanggal 27 Januari 2025, warga Palestina mulai kembali ke Jalur Gaza utara dengan berjalan kaki melalui jalan pantai dan dengan kendaraan di Jalan Salah al-Din.
Diketahui perjanjian gencatan senjata di Gaza dan perjanjian pertukaran tahanan antara perlawanan Palestina dan pemerintah Israel mulai berlaku pada 19 Januari.
Perjanjian itu terdiri dari 3 tahap, yang masing-masing berlangsung selama 42 hari, di mana negosiasi akan dimulai untuk memulai tahap kedua dan ketiga, yang mengarah pada berakhirnya perang genosida di Gaza.
Dengan dukungan Amerika Serikat (AS), pasukan Israel melancarkan perang genosida di Gaza antara 7 Oktober 2023 dan 19 Januari 2025, yang menyebabkan lebih dari 158.000 warga Palestina menjadi martir dan terluka.
Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan wanit dan lebih dari 14.000 orang hilang.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)
Tag: #analis #militer #zionis #israel #rugi #usai #tarik #diri #dari #netzarim #hamas #akan #berkuasa #jalur #gaza