Hari Ibu, Waktunya Perempuan Tingkatkan Kesadaran Deteksi Kanker
Ilustrasi bahagia. Hormon endorfin dikenal sebagai hormon bahagia. Namun, manfaat hormon endorfin juga berkontribusi dalam penurunan berat badan.(freepik.com)
17:36
22 Desember 2025

Hari Ibu, Waktunya Perempuan Tingkatkan Kesadaran Deteksi Kanker

- Hari Ibu Indonesia yang jatuh hari ini, Senin (22/12/2025), identik dengan merayakan peran perempuan sebagai seorang ibu yang siap melindungi sang buah hati.

Namun, Hari Ibu juga bisa dijadikan sebagai momen untuk mengajak perempuan Indonesia lebih peduli dengan kesehatan mereka, salah satunya dengan meningkatkan kesadaran untuk deteksi kanker.

Angka kanker terus meningkat

Angka penyakit kanker di kalangan perempuan terus meningkat. Bahkan, Indonesia terus melaporkan penyakit kanker sebagai salah satu tingkat kasus penyakit tertinggi pada perempuan di kawasan Asia, dengan jenis kanker yang paling umum ditemukan adalah kanker payudara, kanker serviks, dan kanker kolorektal.

Data dari Global Cancer Observatory mencatat, tren peningkatan kasus kanker di Indonesia terlihat cukup signifikan antara tahun 2018 dan 2022.

Pada tahun 2022, tercatat 408.661 kasus dan 242.988 kematian. Sementara pada tahun 2018, tercatat 348.809 kasus dan 207.210 kematian.

Deteksi dini sebagai langkah preventif perlu diutamakan, sekaligus menjadi perhatian penting bagi setiap perempuan Indonesia.

Pemeriksaan genetik klinis

Pemeriksaan genetik klinis dapat dilakukan untuk membantu pasien mengambil keputusan yang tepat terkait deteksi dini dan pencegahan kanker.

Tes genetik klinis germline, dilakukan dengan pendampingan konseling genetik, dapat mendeteksi mutasi turunan yang berpotensi meningkatkan risiko kanker sepanjang hidup dari pasien.

Metode tersebut menjadi langkah yang sangat penting, khususnya bagi perempuan dengan riwayat kanker secara pribadi maupun dari garis keturunan keluarga.

“Tes semacam ini lebih untuk membangun kesadaran dan bukan untuk menciptakan rasa takut terhadap penyakit,” kata Konsultan Senior Onkologi Medis di Centre for Genomic Health, Mount Elizabeth Novena Hospital, Dr. Lynette Ngo dikutip dari siaran pers yang dikirimkan IHH Healtcare Singapura.

Ia melanjutkan, tes genetik tidak memprediksi kanker. Namun, tes bisa memperjelas apakah seseorang membawa risiko keturunan secara genetik.

Mengetahui adanya kecenderungan genetik memungkinkan dokter untuk menyusun rencana pengobatan risiko yang dipersonalisasi.

“Rencana ini bisa mencakup pemeriksaan mendalam yang lebih terarah, pemantauan rutin oleh spesialis, serta penerapan gaya hidup sehat yang terbukti secara medis, tanpa harus menunggu hingga gejala muncul, sehingga memberikan peluang pencegahan terbaik bagi perempuan dan keluarga mereka,” ucap Dr. Ngo.

Apabila hasil tes menunjukkan risiko yang lebih tinggi, dokter dapat segera merencanakan langkah selanjutnya secara cepat bersama pasien.

Ini mencakup pengambilan gambar (imaging) yang lebih terarah, pengawasan bersama spesialis yang tepat, dan strategi pengurangan risiko lain yang diperlukan.

Teknologi Multi-Cancer Early Detection

Banyak kasus kanker terjadi tanpa riwayat keluarga yang diketahui, dan mungkin tidak memiliki program pemeriksaan yang secara umum tersedia.

Hal tersebut bisa dibantu dengan teknologi Multi-Cancer Early Detection (MCED), yaitu metode pemeriksaan baru yang dirancang untuk mendeteksi sinyal potensi kanker melalui satu kali pengambilan sampel darah, sekaligus mengidentifikasi dari jaringan mana kanker tersebut mungkin berasal.

Tes ini khususnya disarankan bagi orang dewasa tanpa gejala berusia 40 tahun ke atas, dan sebaiknya dilakukan sebagai bagian dari rencana layanan kesehatan preventif yang dipandu oleh dokter, dengan mempertmbangkan faktor risiko, nilai, dan preferensi pribadi pasien.

“Meski demikian, perlu ditekankan bahwa MCED harus diposisikan sebagai tes pelengkap saja,” kata Dr. Ngo.

“Tes ini tidak boleh menggantikan pemeriksaan standar yang sudah direkomendasikan dalam pedoman medis, seperti mamografi atau pemeriksaan serviks,” sambung dia.

Investasi berharga yang memberdayakan perempuan

Melakukan langkah preventif merupakan bentuk investasi yang sangat bermanfaat. CEO Mount Elizabeth Novena Hospital, Sherrie Lim, tidak menampik betapa mudahnya bagi perempuan untuk mengesampingkan kesehatan mereka sendiri.

Kendati demikian, deteksi dini dapat memberi dampak yang luar biasa, tidak hanya pada hasil pengobatan tetapi juga memberi ketenangan pikiran bagi seorang ibu.

“Metode seperti tes genetik dan MCED memungkinkan perempuan untuk mengambil langkah proaktif tanpa harus menunggu hingga gejala muncul,” tutur Lim.

Dengan memanfaatkan teknologi preventif seperti tes genetik dan MCED, perempuan Indonesia memiliki kesempatan untuk mengubah pola pikir mereka.

Jika sebelumnya sekadar berobat saat sakit, ubahlah pola pikir menjadi menjaga kesehatan sebelum sakit.

Tag:  #hari #waktunya #perempuan #tingkatkan #kesadaran #deteksi #kanker

KOMENTAR