



Pelatihan Bantuan Hidup Dasar Tingkatkan Peluang Hidup Pasien Serangan Jantung
-Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) menjadi salah satu keterampilan penting yang seharusnya dimiliki masyarakat, tak hanya tenaga medis.
Kemampuan memberikan pertolongan pertama seperti Resusitasi Jantung Paru (RJP/CPR) dan penggunaan Automated External Defibrillator (AED) bisa menjadi penyelamat utama bagi pasien serangan jantung sebelum tenaga medis profesional tiba. Setiap menit tanpa pertolongan, menurunkan peluang hidup korban hingga 10 persen.
Data World Health Organization (WHO) mencatat, penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia dengan lebih dari 17,9 juta kematian setiap tahun. Di Indonesia, prevalensinya mencapai sekitar 1,5 persen dari populasi.
Kondisi ini menunjukkan betapa pentingnya masyarakat memahami gejala serangan jantung dan mengetahui langkah cepat untuk menolong korban di sekitar mereka.
“Kunci menyelamatkan pasien serangan jantung ada pada deteksi dini dan kecepatan pertolongan pertama. Pelatihan BHD membekali masyarakat dengan keterampilan yang bisa menjadi pembeda antara hidup dan mati,” jelas dr. Hasjim Hasbullah, Sp.JP, FIHA, AIFO-K, dokter spesialis jantung di Siloam Hospitals Lippo Village.
Dia menekankan bahwa semakin banyak orang yang terlatih memberikan BHD, semakin besar pula peluang keselamatan pasien dalam situasi darurat.
Senada dengan itu, dr. Grace Frelita, Medical Managing Director Siloam International Hospitals, menambahkan bahwa masyarakat harus dilibatkan aktif dalam upaya membangun rantai keselamatan pasien.
“Kami berharap semakin banyak masyarakat yang sigap memberikan pertolongan pertama. Dengan begitu, kita semua dapat menjadi bagian dari sistem yang menyelamatkan nyawa,” tutur Grace Frelita.
Kesadaran akan pentingnya edukasi ini juga sejalan dengan momentum World Heart Day yang diperingati setiap 29 September. Siloam International Hospitals turut menggelar kampanye bertema #CepatTepat #AdaUntukJantungAnda sejak Agustus 2025 hingga Januari 2026. Kampanye ini mengedukasi publik mengenai bahaya serangan jantung, tanda-tandanya, serta pentingnya tindakan cepat dalam kondisi darurat.
Sebagai bentuk kesiapan, Siloam menghadirkan 14 Chest Pain Ready Hospitals yang dilengkapi dengan Integrated Chest Pain Unit, dokter jantung siaga 24 jam, dan Cath Lab untuk penanganan darurat pasien serangan jantung. Fasilitas ini menjadi bagian dari upaya Siloam dalam memperkuat rantai keselamatan pasien sejak deteksi dini hingga tahap rehabilitasi.
Komitmen terhadap edukasi publik ini juga membuahkan penghargaan bergengsi. Siloam mencatatkan rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori Pelatihan Bantuan Hidup Dasar secara seri dengan jumlah peserta terbanyak.
Rekor tersebut diraih melalui keterlibatan 9.351 peserta dari berbagai kalangan mulai dari komunitas, sekolah, perusahaan, agen asuransi, hotel, institusi keagamaan, hingga masyarakat umum dan karyawan Siloam yang mengikuti pelatihan BHD di berbagai lokasi. Kegiatan ini diselenggarakan oleh 41 Rumah Sakit Siloam di seluruh Indonesia pada periode Juli hingga September 2025.
CEO Siloam International Hospitals Caroline Riady menyampaikan, penghargaan dari MURI bukan hanya soal jumlah peserta, melainkan simbol nyata komitmen untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan menyelamatkan nyawa.
“Kami bangga bisa menghadirkan pelatihan yang memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Semakin banyak yang terlatih, semakin banyak nyawa yang bisa diselamatkan,” ucap Caroline Riady.
Tag: #pelatihan #bantuan #hidup #dasar #tingkatkan #peluang #hidup #pasien #serangan #jantung