Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Ilustrasi bidan. Hari Bidan Nasional diperingati tiap 24 Juni. Bidan berperan penting turunkan angka kematian ibu dan bayi, terutama di daerah terpencil Indonesia.(Freepik)
23:06
24 Juni 2025

Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak

Setiap tanggal 24 Juni, Indonesia memperingati Hari Bidan Nasional.

Momentum ini bukan sekadar perayaan profesi, melainkan juga bentuk penghargaan terhadap dedikasi para bidan sebagai ujung tombak dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak di Indonesia.

Sejarah Hari Bidan Nasional

Hari Bidan Nasional ditetapkan pertama kali pada 24 Juni 1951, bertepatan dengan pendirian organisasi profesi Ikatan Bidan Indonesia (IBI).

Sejak saat itu, IBI menjadi wadah perjuangan para bidan dalam mengembangkan kompetensi serta memperjuangkan hak dan kesejahteraan tenaga bidan di seluruh pelosok negeri.

Selama lebih dari tujuh dekade, IBI terus konsisten mendampingi pemerintah dalam peningkatan kualitas pelayanan kebidanan serta memperkuat jaringan pelayanan kesehatan primer.

Peran strategis bidan dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi

Peran bidan dalam sistem kesehatan masyarakat sangat krusial, khususnya dalam mendampingi ibu hamil, proses persalinan, hingga masa nifas.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, bidan menjadi tenaga kesehatan garda terdepan dalam upaya menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).

Kementerian mencatat bahwa 70 persen penyebab kematian ibu dan bayi bisa dicegah, jika proses kehamilan dan persalinan mendapatkan pendampingan profesional dari bidan yang kompeten.

Oleh dari itu, akses terhadap layanan kebidanan yang berkualitas menjadi kunci.

Kondisi ketersediaan bidan di Indonesia

Meski keberadaan bidan sangat vital, Indonesia masih mengalami kekurangan tenaga bidan, terutama di daerah terpencil dan perbatasan.

Pada 26 Juni 2024, Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes, drg. Arianti Anaya, MKM menyampaikan bahwa sebaran tenaga bidan masih belum merata.

Banyak wilayah pelosok yang belum memiliki bidan, sehingga masyarakat sulit mendapatkan layanan kesehatan dasar yang memadai.

Ia menyebutkan dari 10.172 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang telah lengkap dengan tenaga bidan mencapai 99,56 persen.

Namun, masih terdapat 45 puskesmas atau sekitar 0,4 persen yang belum dilengkapi tenaga bidan.

Berdasarkan data Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK) per 30 Mei 2024, total tenaga bidan di fasilitas kesehatan milik pemerintah (puskesmas dan rumah sakit) sebanyak 257.391 orang.

Mereka tersebar ke fasilitas kesehatan tingkat satu dan rumah sakit.

Sebanyak 207.508 bidan bertugas di puskesmas dan 49.883 bidan bekerja di rumah sakit milik pemerintah.

Peringatan Hari Bidan Nasional menjadi pengingat bahwa negara harus memberikan perhatian lebih terhadap kesejahteraan dan pengembangan kapasitas para bidan serta sebarannya di Indonesia.

Referensi:

“Hari Bidan Nasional, Momentum Peringatan Perjuangan Ujung Tombak Kesehatan Indonesia”. Ayo Sehat Kementerian Kesehatan RI. Diakses Juni 2025.
“Masih Banyak Bidan yang Dibutuhkan”. Sehat Negeriku. Diakses Juni 2025.
“Hari Bidan: Peran Bidan dalam Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi”. Ayo Sehat Kementerian Kesehatan RI. Diakses Juni 2025.

 

Tag:  #hari #bidan #nasional #mengenal #perjuangan #peran #bidan #dalam #menjaga #kesehatan #anak

KOMENTAR