



Kenali Gejala Krisis Hipertensi, Ketika Tekanan Darah 180/120 MmHg
Ketika tekanan darah mencapai 180/120 milimeter merkuri (mmHg) atau lebih mendadak, seseorang sedang mengalami krisis hipertensi.
Krisis hipertensi adalah keadaan darurat medis.
Mengutip Mayo Clinic, kondisi ini berisiko tinggi merusak pembuluh darah dan organ tubuh, yang menyebabkan serangan jantung, stroke, atau masalah kesehatan lain yang mengancam jiwa.
Selain cek tekanan darah tinggi secara rutin, waspada terhadap gejalanya bisa membantu untuk mengetahui krisis hipertensi sedang terjadi.
Lalu, apa saja gejala yang bisa muncul ketika krisis hipertensi terjadi? Berikut artikel ini akan mengulasnya.
Gejala krisis hipertensi
Mengutip Cleveland Clinic, kemunculan gejala krisis hipertensi tergantung pada ada atu tidaknya kerusakan organ.
Krisis hipertensi dibagi dalam dua kategori, yaitu urgensi hipertensi dan darurat hipertensi.
Urgensi hipertensi yang terjadi ketika tekanan darah tinggi tanpa menyebabkan kerusakan organ.
Jadi, pada tahap itu tidak muncul gejala krisis hipertensi.
Satu-satunya cara untuk mengetahui tekanan darah sangat tinggi adalah dengan cek tekanan darah.
Namun, beberapa kasus melaporkan kondisi ini bisa memunculkan gejala, seperti:
- Kecemasan
- Sakit kepala ringan
- Mimisan
- Sesak napas
Sementara, darurat hipertensi merupakan kondisi ketika tekanan darah tinggi sudah menyebabkan kerusakan organ.
Ketika itu terjadi, berbagai gejala bisa muncul yang meliputi:
- Kondisi mental bisa mudah berubah
- Nyeri dada
- Pusing
- Pembengkakan (edema)
- Jantung berdebar-debar
- Buang air kecil lebih jarang dari biasanya
- Kejang
- Sakit kepala parah
Krisis hipertensi berisiko tinggi menyebabkan stroke. Hal itu harus diwaspadai, jika muncul gejala stroke, seperti:
- Wajah tiba-tiba terkulai
- Bicara tidak jelas
- Lengan dan/atau kaki melemah
Jika krisis hipertensi menyerang pembuluh darah mata, gangguan penglihatan bisa terjadi dengan gejala meliputi:
- Mata nyeri
- Kehilangan penglihatan mendadak
- Penglihatan kabur tiba-tiba
Jika Anda mengalami gejala krisis hipertensi seperti di atas, segera pastikan dengan cek tekanan darah.
Jika tekanan darah menunjukkan 180/120 mmHg, Anda harus segera mendapatkan bantuan medis.
Diagnosis krisis hipertensi
Untuk mendiagnosis krisis hipertensi, petugas medis akan mengukur tekanan darah di kedua lengan.
Mereka juga akan meninjau riwayat medis Anda, menanyakan berbagai hal yang mungkin menjadi gejala krisis hipertensi.
Lalu, petugas medis juga akan melakukan pemeriksaan fisik, meliputi tes darah, tes urine, elektrokardiogram (EKG), dan funduskopi.
Selama pemeriksaan, petugas medis mungkin memerhatikan tanda-tanda darurat hipertensi, seperti:
- Vena leher menonjol (distensi vena jugularis)
- Suara berderak di paru-paru
- Bisikan jantung yang sebelumnya tidak dirasakan
- Kerusakan pembuluh darah di bagian belakang mata
- Kelemahan asimetris yang tidak biasa yang menimbulkan kecurigaan stroke
Petugas medis akan mendiagnosis Anda dengan darurat hipertensi, jika Anda memiliki tanda-tanda kerusakan organ baru atau yang memburuk.
Mereka akan mendiagnosis Anda dengan urgensi hipertensi, jika tanda-tanda itu tidak ada.
Menurut Mayo Clinic, penanganan krisis hipertensi dapat meliputi rawat inap di rumah sakit untuk memantau kerusakan organ.
Lalu, dokter akan memberikan obat-obatan yang bisa diberikan melalui mulut atau infus untuk menurunkan tekanan darah.
Tag: #kenali #gejala #krisis #hipertensi #ketika #tekanan #darah #180120 #mmhg