Mencegah Penyempitan Pembuluh Darah dengan Gaya Hidup Sehat dan Deteksi secara Berkala
FOTO DIPERAGAKAN AISYAH JATU K. Rutin melakukan aktivitas fisik dan mengatur pola makan dengan menghindari makanan tinggi lemak jenuh serta kolesterol dapat mencegah penumpukan plak. (FOTO: ALFIAN RIZAL/JAWA POS)
13:44
16 September 2024

Mencegah Penyempitan Pembuluh Darah dengan Gaya Hidup Sehat dan Deteksi secara Berkala

Gaya hidup tidak sehat meningkatkan risiko penyempitan pembuluh darah atau aterosklerosis. Kondisi itu dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius. Di antaranya, penyakit jantung koroner dan stroke. Terapkan gaya hidup sehat, lakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksinya.

ATEROSKLEROSIS atau penyempitan pembuluh darah terjadi ketika plak dari lemak, kalsium, dan zat lain menumpuk pada dinding arteri. Akibatnya, arteri menyempit dan mengeras sehingga aliran darah ke organ dan jaringan tubuh terganggu.

Kondisi itu dapat memicu berbagai penyakit kardiovaskular. Mulai penyakit jantung koroner hingga penyakit arteri perifer yang lukanya sulit sembuh. ”Jika yang tersumbat arteri koroner, terjadi serangan jantung. Jika yang tersumbat arteri di otak, bisa kena stroke,” papar dr Anindita Primiari Qodrina SpJP FIHA.

Dia menyebut faktor utama aterosklerosis adalah kerusakan dinding arteri yang disebabkan gaya hidup tidak sehat. Salah satunya, pola makan tinggi lemak jenuh dan kolesterol yang dapat mempercepat pembentukan plak. Apalagi jika tidak dibarengi dengan aktivitas fisik.

”Tidak pernah berolahraga, jarang bergerak, akan mengurangi kemampuan tubuh untuk mengontrol kolesterol dan tekanan darah,” sambung dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Mayapada Hospital Surabaya itu.

Orang yang memiliki riwayat hipertensi atau kolesterol berisiko besar mengalami aterosklerosis. Termasuk penderita diabetes dan perokok. ”Risikonya meningkat seiring bertambahnya usia,” tambahnya.

Dokter Anindita mengimbau untuk melakukan pemeriksaan rutin guna mendeteksi aterosklerosis sebelum gejala muncul. Beberapa pemeriksaan yang disarankan meliputi tes tekanan darah berkala, tes gula darah, skrining awal sumbatan pembuluh darah koroner dengan EKG, dan mengukur kadar kolestrol dalam darah. ”Beberapa rumah sakit menawarkan pemeriksaan USG doppler vaskular karotis untuk deteksi plak yang berhubungan dengan stroke,” lanjutnya.

Deteksi dini memungkinkan penanganan lebih cepat. Dengan begitu, komplikasi serius di kemudian hari dapat dicegah. Pengobatan bisa dilakukan dengan pemberian obat-obatan untuk mengurangi kolesterol, tekanan darah, atau diabetes.

Beberapa pasien memerlukan pengencer darah untuk mencegah pembentukan bekuan darah. ”Pada kasus yang berat membutuhkan tindakan angioplasti, pemasangan ring pembuluh darah, atau pembedahan bypass untuk membuka atau mengganti arteri yang tersumbat,” jelas dokter yang juga berpraktik di RS Royal Surabaya dan RS Manyar Medical Center Surabaya tersebut.

Namun, dari semua itu, perubahan gaya hidup sangat dibutuhkan sebagai penunjang kesembuhan dan pencegahan. Diet rendah lemak jenuh dibarengi olahraga rutin dan terukur selama 150 menit dalam sepekan atau rata-rata 20–30 menit per hari. (lai/c7/nor)

---

KENALI GEJALA ATEROSKLEROSIS

•Nyeri dada atau angina yang dapat menjadi indikasi aterosklerosis pada jantung

•Pusing, kesulitan bicara atau kelemahan pada satu sisi tubuh yang bisa menjadi tanda aterosklerosis pada otak

•Nyeri tungkai saat melakukan aktivitas fisik (klaudikasio intermiten) akibat gangguan sirkulasi di pembuluh darah tungkai yang dapat menyebabkan penyakit arteri perifer

*Catatan: Gejala penyempitan pembuluh darah tidak didahului dengan cedera/benturan. Keluhan cenderung memberat dengan aktivitas fisik dan adanya faktor risiko seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes. Untuk memastikannya, konsultasikan kepada dokter.

Mencegah Aterosklerosis

•Diet sehat: Kurangi lemak jenuh, gula, dan garam. Perbanyak konsumsi sayur, buah, ikan, dan biji-bijian.

•Olahraga teratur: Setidaknya 150 menit per minggu untuk menjaga kebugaran jantung.

•Berhenti merokok: Merokok mempercepat proses aterosklerosis.

•Kelola stres: Lakukan teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi untuk menjaga tekanan darah tetap stabil.

Sumber: dr Anindita Primiari Qodrina SpJP FIHA

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #mencegah #penyempitan #pembuluh #darah #dengan #gaya #hidup #sehat #deteksi #secara #berkala

KOMENTAR