2 Perusahaan Besar Eropa Ini Tangguhkan Rencana Investasi Baterai EV di Indonesia
Kawasan industri di Kawasi, Obi, Halmahera Selatan Maluku Utara, akan produksi baterai mobil listrik atau Electric Vehicle (EV). Sebagai ilustrasi [ANTARA/Abdul Fatah/am]
09:51
28 Juni 2024

2 Perusahaan Besar Eropa Ini Tangguhkan Rencana Investasi Baterai EV di Indonesia

Dua perusahaan besar di Eropa, yaitu BASF dari Jerman dan Eramet asal Prancis menunda rencana investasi di proyek Sonic Bay di Maluku Utara.

Dikutip dari kantor berita Antara, proyek Sonic Bay berkaitan dengan pengadaan baterai Electric Vehicle (EV) atau kendaraan listrik.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa BASF dan Eramet melakukan penangguhan investasi senilai 2,6 miliar dolar Amerika Serikat (AS) untuk proyek pabrik bahan baku baterai kendaraan listrik di Weda Bay, Halmahera Tengah, Maluku Utara.

Ia menambahkan bahwa saat ini sedang berkomunikasi dengan kedua perusahaan asal Eropa itu.

Baca Juga: 3 Kapal Feri Layari Rute Ternate-Jailolo, Perkuat Kegiatan Ekonomi Warga Setempat

"Kemarin saya baru dapat kabar itu. (Investasinya) bukan dicabut, tapi dipending sementara," jelas Menteri Investasi/Kepala BKPM di lokasi Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Pengusaha Jasa Boga (APJI) periode 2024 -2029, Jakarta, Kamis (27/6/2024) malam.

Bahlil Lahadalia sekaligus membantah adanya isu soal pembatalan investasi itu. 

Ia menyatakan bahwa penundaan investasi di Indonesia akibat turunnya pasar penjualan mobil listrik di Eropa.

"Karena daya beli masyarakat terhadap EV atau mobil listrik di Eropa tengah mengalami penurunan. Jadi, pasarnya pun sekarang turun karena kompetisi dengan mobil-mobil dari negara lain," tandas Menteri Investasi/Kepala BKPM.

Penurunan pasar penjualan mobil listrik ini bukan hanya terjadi di Eropa, juga terjadi di Amerika Serikat.

Baca Juga: Kekayaan Bersih Shivon Zilis, Pakar Teknologi Pasangan Elon Musk: Harga Rumah Tembus Rp 65 M

"Dan Amerika sekarang tengah lesu pasarnya. Oleh karena itu permintaan terhadap baterainya berkurang," lanjutnya.

Ia memastikan bahwa hingga saat ini kedua perusahaan kondang tadi belum mencabut rencana investasinya di Indonesia.

"Oh nggak (mereka belum mencabut), kami masih dalam negosiasi dalam pembicaraan," tegas Bahlil Lahadalia.

Dikemukakan pula, tidak ada kekhawatiran terhadap investor asing lainnya akibat dua perusahaan itu melakukan penundaan investasi.

"Ini cuma persoalan komoditas mobil listrik di Eropa dan Amerika turun. Semuanya tetap berjalan. Yaitu Korea, Jepang, China tidak ada masalah, tidak ada isu," pungkas Menteri Investasi/Kepala BKPM.

Editor: RR Ukirsari Manggalani

Tag:  #perusahaan #besar #eropa #tangguhkan #rencana #investasi #baterai #indonesia

KOMENTAR